Epilog

1.2K 55 2
                                    


Satu tahun telah berlalu, Shania dan Beby masih tetap berjauhan bahkan tidak tahu bagaimana kabar satu sama lain. Ve dan Kinal masih tetap bersama seperti dulu, masih tetap harmonis. Farish akhirnya jadian dengan Melody, ia masih kuliah sedangkan Melody sudah kerja karena umurnya memang berbeda beberapa tahun.

Apa yang terjadi kepada Naomi, Sakti dan Anin setelah sukses membuat semuanya berantakan?.

Naomi masih tetap seperti Naomi yang lalu-lalu, sering berganti pasangan. Sakti sedang mencari target wanita lain, ia sering membuat perempuan-perempuan diluar sana kecewa dan merasa malu. Anin telah bersama seseorang yang menurutnya tepat untuk disinggahkan, bukan Beby lagi yang ia cinta melainkan Vino.

Kehidupan Shania sendiri bagaimana?

Shania tetap kesepian seperti dulu sebelum bertemu dengan Beby, Ve dan Kinal. Tapi, tenang. Shania telah kembali menjadi Shania yang terbuka kepada sahabatnya -Ve dan Kinal-.

^__^

POV Shania (Point Of View)

Aku menyesal. Menyesal, kenapa dulu aku mengikuti semua kata-kata Beby, mengapa aku tidak tetap berada disampingnya saja. Ku sudah tidak tahu dimana keberadaannya sekarang, bagaimana kabarnya. Aku coba datang kerumahnya yang dulu tapi katanya ia dan keluarganya telah pindah dari jauh-jauh hari.

Untuk hari ini, aku berniat bertanya kepada Kinal yang memang dari dulu telah dekat dengan Beby. Mengapa tidak dari dulu saja nanyanya? Sengaja. Aku sengaja menyimpan semuanya sendiri, aku ingin melupakannya dari memoriku. Tapi, tidak bisa, dan baru sekarang aku ingin menanyakannya.

~

"Kinal, Ve," sapa Shania saat sudah berada dikantin kampus.

"Hay, Shan," sapa balik Ve

"Tuh anak kenapa?," tanya Shania sambil menunjukkan Kinal yang sedang menidurkan kepalanya dimeja.

"Dia pusing sama skripsinya sendiri, jadi gitu deh putus asa haha,"

"Kok malah ketawa sih Ve, kamu juga kan lagi nulis skripsi. Emang kamu gak pusing apa diteror terus sama skripsi?," tany Kinal

"Gak dong, aku bentar lagi juga mau selesai dan lulus deh dari kampus. Makanya kerjain yang bener, bukannya main game terus,"

"Enak bener. Aku main game buat ngilangin stress, Ve," elak Kinal

"Jangan percaya, Ve, dia main game bukan buat ngilangin stress. Kalau loe sama Kinal nanti udah lulus, gue disini sama siapa? Masa sendiri," ucap Shania sedih

"Lebay loe, Tanju. Kan situ punya temen banyak, lagian gue juga masih lumayan lama lulusnya. Ve tuh yang mau cepet-cepet lulus, pengen pisah dari kita berdua,"

"Ish, aku mau lulus cepet biar gak dikejar sama tugas lagi, Kinay," ucap Ve

"Malah mesra-mesraan lagi. Oh iya, gue mau nanya nih," ucap Shania menghentikan kemesraan yang sedang dilakukan oleh Ve dan Kinal.

"Ck, ganggu aja loe. Mau nanya apaan emangnya?," ucap Kinal

"Hm, selama beberapa bulan ini, dikampus gue udah gak pernah liat lagi Beby. Kalian tau dia dimana? Gue udah datengin rumahnya, tapi katanya udah pindah," ucap Shania kepada dua sahabatnya tersebut.

Keadaan menjadi hening sementara, ketiganya sama-sama terdiam. Kinal dan Ve bingung untuk menjelaskan semua kebenaran yang telah terjadi. Sedangkan Shania sudah tidak sabar mengetahui keberadaan Beby dan bagaimana kabarnya.

"Jadi, gini, Shan.." ucapan Kinal terhenti sambil memalingkan wajahnya ke Ve. Ia menganggukan kepalanya dan dibalas senyuman oleh Ve.

"Apaan sih, malah main kode-kodean lagi," ucap Shania tak sabar.

[1] Akhir Cerita Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang