Part 11

657 52 0
                                    


Suara ayam berkokok sudah terdengar sangat nyaring dan  matahari sudah menampakkan wujudnya membuat dunia menjadi cerah. Sama halnya dengan wajah Beby dan Kinal yang sangat cerah dan berseri-seri dipagi hari ini.

"Beb, gue nebeng ya? Tapi sekalian jemput Ve," ucap Kinal nyengir

"Loe kalau mau pacaran tuh modal dikit dong, Nal. Masa loe sama Ve didalem mobil gue, gue juga mau bareng sama Shania kali. Ganggu aja loe mah, Nal."

"Loe mah gitu, Beb sama gue yang cantik ini. Ve lagi nginep dirumah Shania, jadi bisa lah bareng. Anggap aja kita tuh kayak lagi double date." Ucap Kinal mencoba membujuk Beby yang terkenal dengan keras kepalanya.

"Double date dirimu. Yaudah sekarang kita pergi, mumpung gue lagi baik nih." Ucap Beby pergi meninggalkan Kinal yang sedang tersenyum manis. Menurutnya senyuman yang ditunjukkan oleh Kinal, seperti om-om yang suka sama anak kecil. Menyeramkan.

"Makanya cepatan ditembak, keburu diambil sana orang lain." Teriak Kinal

"Kinal!!." Teriak Beby geran dari luar rumah, membuat Kunal gelagapan seperti seekor ikan yang tidak diberi air.

^__^

Ditempat yang lain dan diwaktu yang berbeda, terlihat kumpulan kecil ada 2 perempuan dan 1 laki-laki. Terdengar beberapa ucapan yang mengandung nada amarag yang sangat mendalam, tak lupa mereka juga mengucapkan satu bahkan lebih dari nama orang.

"Jadi, sekarang loe mau ngapain?,"

"Gue mau ngehancurin hubungan Kinal sama Ve,"

"Loe juga bisa bantuin gue kan?,"

"Tenang, gue bakal bantuin loe buat deket sama Shania."

"Haha, thank you, Mi."

"Gue juga ya, Mi. Gue pengen deket sama Beby,"

"Iya, Anin yang bawel dan gendut."

^__^

"Jalan-jalan yuk, udah gak ada kelas ini kan," ajak Kinal. Saat mereka ber-empat sedang duduk-duduk cantik dikantin kampus.

Shania sedikit tertarik saat mendengar ucapan Kinal yang menurutnya begitu menarik, menurut dia ini adalah peluang untuk membuat ia dan Beby menjadi lebih dekat dari yang sebelumnya. Ve juga tertarik dengan ide dari kekasihnya tersebut, walaupun tingkahnya agak konyol dan aneh tapi untuk masalah seperti ini Kinal sangat bisa diandalkan.

"Yuk, sekarang aja perginya." Ucap Ve tersenyum yang menular ke Shania dan Kinal, tapi tidak dengan Beby yang masih memasang ekspresi datar. Bagaimana ia tidak kesal, pasti nanti ia akan dijadikan supir. Sedangkan Kinal, akan asik-asikan pacaran dibagian belakang bersama Ve.

"Ini kesempatan buat loe lebih deket sama Shania." Bisik Kinal yang dibalas lirikan tajam dari Beby.

"Iya, sih. Cuma masa gue yang nyupirin." Bisik Beby balik sedangkan Kinal hanya menampilkan senyuman sok polosnya.

^__^

"Aku sama Kinal ke toko baju dulu ya," ucap Ve merangkul tangan Kinal manja.

"Terus gue gimana Ve?," tanya Shania

"Loe sama Beby nih. Ya kan, Beb?," ucap Kinal menaik turunkan alisnya. Beby hanya tersenyum sebentar dan langsung menampilkan raut wajah datar lagi.

"Kita tinggal dulu ya. Dadah Shania, Beby." Ucap Ve menarik tangan Kinal secara paksa, dan Kinal melambaikan tangan sambil tersenyum seperti meledek kepada Beby. Karena ia tahu bahwa Beby paling grogi jika sedang dekat dengan Shania. Apalagi hanya berduaan seperti sekarang.

Shania dan Beby saling melirik satu sama lain dan langsung tertawa kecil melihat tingkah laku mereka yang aneh. Mereka memilih mengelilingi mall terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk kedalam toko buku. Untungnya mereka mempunyai kesukaan dan hobi yang sama, jadi tidak terlalu ribet.

~

Kinal dan Ve sudah berada disalah satu toko baju yang ada disana, Kinal mengaduh kesakitan karena tangannya terlalu kencang ditarik oleh Ve.

"Maaf, Nay. Aku gak sengaja nariknya terlalu keras, sampe merah gini," ucap Ve menyesal, ia mengusap dan meniup tangan Kinal yang terlihat sangat merah.

"Haha, iya gapapa kok sayang. Gini aku punya ide, Ve," ucap Kinal tersenyum miring.

"Ide apa?,"

"Muka kamu deketan sini, biar gak ada yang denger selain kita." Ve mendekatkan wajahnya ke wajah Kinal, dan apa yang dilakukan Kinal selanjutnya mampu membuat pipi Ve menjadi merah padam.

Cup

"Ih, Kinay. Apaan main cium-cium pipi aja, kalau ada yang liat gimana," ucap Ve menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Gak ada orang yang liat, Nyai. Jadi tenang aja, sini aku bisikin ide aku,"

"Gak, nanti aku ditipu lagi." Ve menggembungkan kedua pipinya, membuat Kinal yang melihatnya menjadi gemas.

"Kali ini serius, Ve." Ve mendekatkan wajahnya kearah Kinal dan ia dibisikkan oleh Kinal sesuatu ide yang nanti akan mereka jalankan.

"Gak mau, aku gak tega sama Shania,"

"Tenang aja kan ada Beby yang bakal lindungin dan nemenin Shania, jadi kamu tenang aja." Kinal mengedipkan sebelah matanya dengan genit.

Bersambung...
*****

Maaf kalau ada typo dan salah-salah kata.

Sabtu, 17 Juni 2017.
Bandung.

[1] Akhir Cerita Cinta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang