Sehabis keluar dari area parkiran kampus, didalam mobil Ve dan Shania hanya saling diam. Ada sesuatu yang mengganjal dipikiran mereka berdua, sesuatu kejadian yang terjadi tadi dikantin dan taman.Setibanya sampai dirumah Shania, mereka berdua langsung turun dari mobil. Masuk ke dalamnya dan masih sama-sama diam. Berjalan ke kamar Shania dan duduk berdampingan dipinggir ranjang tempat tidur Shania.
Ringtone telepon dari hp Ve berbunyi melantunkan musik yang ia suka, Ve mengambil hpnya dan mulai berjalan menjauhi Shania ke balkon kamar. Mendekatkan hpnya ke kupingnya, dan mulai terdengar suara perempuan dari seberang sana.
"Halo, Nan," panggil Ve
"Halo kak Ve,"
"Ada apa nelpon kakak, tumben,"
"Anterin ke toko buku yuk, kak." Ucap perempuan disebrang sana, sedangkan Ve bingung ini termasuk moment langka.
"Kangen jalan berdua sama kakak," lanjut perempuan tersebut dengan nada manja.
"Ouh, haha. Yaudah sekarang kakak pulang, kamu siap-siap aja dulu. Biar langsung pergi." Suruh Ve
"Siap, kak. Dadah."
Tutt... tutt... tutt...
Ve berjalan perlahan kearah Shania berada, ia melihat bahwa sahabatnya itu masih bengong seperti tadi. Melambai-lambaikan tangannya didepan muka Shania dan tetap tidak mendapatkan respon apapun.
"Shan !." Panggil Ve menyentuh bahu Shania pelan.
"Eh? Iya Ve?," ucap Shania sedikit tersentak karena sentuhan tangan Ve pada bahunya.
"Loe kenapa? Gue mau pamit pulang dulu, biasa adik gue ngajak jalan berdua,"
"Gue gapapa, nanti deh kapan-kapan gue cerita. Ouh, Jinan ya? Yaudah sana hati-hati dijalannya Ve, titip salam juga buat Jinan dari Caniya yang cantik dan imut ini."
Ve hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Shania yang menurutnya sangat PD (Percaya Diri) tapi memang kenyataannya seperti itu dan membalasnya dengan senyuman manisnya, dan akhirnya punggungnya dengan perlahan mulai menghilang ketika pintu tertutup. Shania hanya mengehelakan napas dan mulai membaringkan tubuhnya untuk mencoba rileks.
Dan pikirinnya masih membayangkan kejadian hari ini dikantin bersama Beby tadi. Jujur sebenarnya dia sangat senang ketika diajak jalan, tapi ia masih agak canggung jadi gitu. Tapi, tadi ajakan Beby akhirnya berhasil diterima oleh Shania walaupun dengan malu-malu kucing.
'Rasanya gue malu banget kalau nginget kejadian hari ini, entah deh nanti kalau jalan sama dia gimana. Mending tidur biar lupa.'
~
Sama halnya yang dirasakan oleh Beby, ia dari tadi hanya diam. Sedangkan keadaan Kinal seperti orang yang tidak waras, hanya senyum-senyum sendiri. Kinal dari tadi berbicara dengan panjang lebar, padahal tidak didengar sama sekali oleh Beby yang sedang bengong.
"Beb, loe ngapain dari tadi bengong aja? Ada yang lagi loe pikirin? Bisa kali cerita ke gue," tanya Kinal
"Gue ngajak Shania jalan besok." Balas Beby dengan pandangan lurus dan bola mata yang terlihat kosong.
"Serius? Kok bisa? Loe udah kenal sama dia? Terus emangnya dia mau jalan sama orang yang terkenal dingin dan cuek ini?,"
"Satu-satu kali, Nal nanya nya." Ucap Beby menatap Kinal memutarkan bola matanya malas, sedangkan Kinal hanya menampakkan giginya.
"Dia nerima ajakan gue. Gue juga ngajak jalan dia secara gak sengaja, tiba-tiba aja mulut gue ngomong gitu."
"Good Luck ya, Beb! Mudah-mudahan aja dia nerima loe," ucap Kinal terkekeh
"Gue belum nembak dia, Kinal." Balas Beby dengan nada tinggi, sedangkan Kinal hanya tertawa saja.
Kinal kembali kedunianya sendiri, memainkan hp sambil senyum-senyum sendiri. Beby pun sama bukannya senyum-senyum melainkan wajahnya ia tekuk. Beby sebenarnya senang akan jalan bersama Shania, tapi ada sesuatu yang ia khawatirkan. Dia khawatir bagaimana acaranya besok dengan Shania? Apakah akan berjalan dengan lancar? Apakah semuanya akan baik-baik saja?.
^__^
Saat ini Shania dan Beby berhadapan disamping mobil, mata mereka terkunci satu sama lain. Beby mulai terpikat dengan bola mata indahnya Shania, dan ia mulai suka dengan wangi badan Shania.
"Emm, jadi jalannya, Beb?," tanya Shania
"Ah, ya Shan."
Bersambung...
*****Mulai dari minggu depan, jadwal update cerita 'Akhir Cerita Cinta' setiap hari : Selasa, Kamis dan Sabtu 😊
Maaf kalau ada typo dan salah-salah kata.
Sabtu, 10 Juni 2017.
Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhir Cerita Cinta ✔
FanfictionDia yang memulai semuanya, dia juga yang mengakhiri. Dia yang berjanji, dia juga yang mengingkari. Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, kamu dengan wajah yang jutek. Tidak menunjukkan senyum sama sekali dan takdir sepertinya ingin mempertemuka...