"Jadi, sekarang rencana loe untuk sekarang dan kedepannya apa, Mi?,"Sekarang Naomi cs dan 1 laki-laki yang waktu itu menguping semua pembicaraan yang dilakukan antara Kinal dan Ve sedang berkumpul disalah satu kafe. Naomi memberita tahu kepada kedua temannya yang ada disana tentang rencana yang akan mereka bertiga lakukan nanti.
"Rencana loe licik banget ya, Mi," ucap perempuan yang berada disana.
"Haha, loe kalau mau deket sama Beby emang dan harus mau ngelakuin kayak gitu, Nin."
"Tapi kan, Beby itu orangnya cuek dan dingin banget. Kalau nanti dia masa bodo sama keadaan gue, gimana?," tanya Anin
"Udah loe tenang aja, Nin, gue udah perkirain itu semua. Walaupun dia cuek tapi dia tuh orangnya peduli banget sama orang lain. Jadi otomatis dia bakal peduli sama keadaan loe." Ucap Naomi tersenyum miring.
"Gue suka sama rencana dan gaya loe, Mi. Gue yakin pasti gue bisa deket sama Shania, loe juga bisa deket sama Kinal dengan bantuan kita berdua. Ya gak, Nin?," ucap laki-laki tersebut meminta persetujuan dari Anin.
"Iya dong Sak, loe harus percaya sama kita Mi. Tapi, rencana loe buat ngehancurin hubungan Ve dan Kinal gimana?," tanya Anin
"Loe berdua tunggu perintah aja dari gue, sekarang kalian kerjain aja dulu rencana buat ngehancurin hubungan Shania sama Beby. Biar loe sama Sakti bisa deket sama Shania dan Beby." Ucap Naomi mengedipkan sebelah matanya.
Sakti dan Anin asik ngobrol berdua membicarakan rencana yang akan mereka lakukan nanti. Sedangkan Naomi sedang sibuk dengan pikirannya dan tiba-tiba bibirnya membentuk senyuman yang terlihat menyeramkan.
^__^
Semenjak pernyataan Beby kepada Shania beberapa waktu yang lalu, mereka tak malu menunjukkan kemesraan mereka berdua ditempat umum. Orang-orang yang melihat itu semua pasti berpikir kalau mereka berdua itu sahabat baik, jadi mereka tak perlu takut terhadap respon orang lain.
Persahabatan Kinal, Beby, Ve dan Shania juga masih berjalan dengan mulus hanya ada beberapa pertikaian yang menandakan kalau mereka itu saling sayang satu sama lain. Walaupun masing-masing dari mereka sudah berpasangan, tapi mereka lebih sering berkumpul berempat dibanding berduaan.
Seperti sekarang mereka berempat ceritanya sedang double date gitu disalah satu mall yang ada di Jakarta. Setelah berkeliling mall dari toko baju, aksesoris dan game center. Rencananya mereka akan makan disalah satu restoran terkenal dengan makanannya yang enak dan lezat, yang berada didalam mall tersebut.
"Gue ke toilet dulu ya," ucap Beby
"Kan bisa nanti aja ditempat makan, By," ucap Shania yang masih betah memeluk tangan Beby dengan manja dan posesif, karena dari tadi banyak perempuan maupun laki-laki yang selalu melirik Beby. Padahal dirinya sendiri juga dilirik oleh orang lain, begitu pula Ve dan Kinal.
"Nanggung, Nju. Ini juga udah kebelet banget sayang."
"Yaudah sana, jangan lama-lama nanti aku dikacangin lagi sama pasangan ini." Shania sedikit melirik sinis ke Ve dan Kinal yang sedang bermesraan.
"Loe juga dari tadi mesra-mesraan sama Beby, masa gue sama Ve gak boleh. Lagian loe lebay banget cuma mau ditinggal pergi ke toilet bukan pergi untuk selamanya," ucap Kinal, Ve menyubit pelan perut Kinal karena perkataannya.
"Mulut loe minta dijahit ya, Nal."
Beby tersenyum sambil mengusap rambut Shania dengan lembut sebelum pamit pergi ke toilet, Shania yang diperlakukan seperti itu hanya senyum-senyum dan dengan wajah yang sudah merah.
~
Saat berjalan ke toilet Beby sedikit mengedarkan pandangannya ke kanan dan kiri, siapa tau ketemu sama orang yang dikenalnya. Tapi, karena terlalu sama yang kanan dan kiri, ia menjadi tidak memperhatikan jalanan yang didepan.
Brukkk
Beby dan orang yang menabraknya jatuh dan sama-sama mengeluh kesakitan. Beby yang merasa bersalah segera berdiri dan membantu perempuan yang tadi ditabraknya. Saat sedang membantu orang tersebut untuk berdiri, ia merasa mengenal muka perempuan itu.
Cekrekk
Kini posisi Beby seperti ingin mencium dan tangan perempuan itu memeluk leher Beby dengan sangat manja, sekilas terlihat seperti sepasang kekasih yang sangat serasi. Senyum miring terukir dibibir tipis perempuan tersebut.
"Makasih, Beb."
"Eh, loe kok tau nama gue? Dan maaf tadi gue gak fokus sama jalan, jadi nabrak loe," ucap Beby bingung
"Gue satu kampus sama loe, kenalin nama gue Anin." Ucap perempuan tersebut, mengulurkan tangan kanannya. Beby terlihat ragu-ragu untuk menyambut uluran tangan dari Anin, tapi takut disangka sombong akhirnya ia membalas uluran tangannya.
Cekrekk
"Mampus loe, Beb. Gue udah punya beberapa bukti, siap-siap aja Shania pergi dari loe dan jatuh kepelukan gue. Haha."
Akhirnya Beby pergi ke toilet sambil melihat tangannya yang tadi menggenggam tangan Anin. Ia menggelengkan kepalanya dan setibanya disana ia buru-buru membersihkan tangannya.
Dan langsung menyusul Shania dan teman-temannya berada, ketika keluar dari toilet ia berpapasan lagi dengan Anin. Ketika mereka berpapasan ia sedikit tersentak karena tangan Anin entah disengaja atau tidak menyentuh tangannya. Takut terjadi apa-apa ia cepat-cepat kembali ke tempat kekeasihnya berada. Beby takut khilaf.
^__^
"Gimana? Berhasil gak dapet fotonya? Terus loe sekarang lagi dimana?,"
"Berhasil dengan lancar dan aman, Mi. Ide loe emang bagus dan licik. Gue lagi nungguin si Anin keluar dari toilet."
"Bagus, Sak. Lanjutin rencanya, terus kasih gue kabar kalau loe udah ngejalanin rencana selanjutnya."
Sambungan telepon pun seketika putus secara sepihak. Sakti melihat-lihat gambar hasil jepretannya ia sedikit bangga kepada dirinya sendiri karena bisa mengambil gambar dari sisi yang bagus dan tepat. Ia tersenyum miring saat melihat Anin keluar dari toilet dan dibalas drngan senyuman manis dan polos dari Anin.
Bersambung...
*****Maaf kalau ada typo atau salah-salah kata.
Kamis, 22 Juni 2017.
Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhir Cerita Cinta ✔
FanfictionDia yang memulai semuanya, dia juga yang mengakhiri. Dia yang berjanji, dia juga yang mengingkari. Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, kamu dengan wajah yang jutek. Tidak menunjukkan senyum sama sekali dan takdir sepertinya ingin mempertemuka...