POV Beby (Point Of View)Tak terasa sudah berjalan seminggu hubungan ku dengan Shania, selama beberapa hari ini juga sikapnya berubah terhadap diriku ini. Semenjak aku memergoki Shania pulang bersama dengan seorang pria dua hari yang lalu, aku hanya menghubungi Shania seadanya tidak seperti dulu yang sangat intens lagi pula balasan dari dirinya terdengar sangat cuek dan acuh.
Tak hanya aku yang merasa Shania sudah banyak berubah, Ve -sahabatnya- juga merasa ada yang janggal dari kelakuannya berlakangan ini. Shania juga yang biasanya selalu curhat kepada Ve tentang apapun, sekarang jadi seperti menutup diri dari orang-orang terdekatnya.
Aku memiliki masa lalu yang buruk sama seperti yang dialami Shania, sama-sama ditinggalkan oleh orang tersayang. Aku ditinggalkan oleh seseorang yang dulu pernah menjalin hubungan dengan ku kurang lebih selama 1 tahun. Dia yang pergi begitu saja tanpa memberitahu kepadaku, meninggalkan diriku yang masih cinta kepadanya. Dan aku tidak ingin itu terjadi kembali kepada diriku saat ini.
Aku yang terkenal dengan sikapnya yang dingin, cuek dan keras kepala ini terbentuk karena kepergian dia dimasa lalu, untuk sekarang aku tidak tau ia dimana dan aku sudah tidak mau tau apapun tentangnya. Cukup Shania untuk sekarang yang ada dipikiran dan dihatiku, Shania yang merubahku kembali ke Beby yang ramah, murah senyum dan hangat.
Apakah aku masih ada alasan untuk tetap menjadi Beby yang sekarang? Atau aku akan kembali menjadi Beby yang dulu karena alasan ku untuk berubah sudah hilang begitu saja?.
^__^
POV Veranda (Point Of View)
Dulu aku adalah tipe orang yang pemalu, pendiam dan tidak terlalu suka jika sedang berada diantara orang ramai. Aku selalu menghindari orang-orang yang mencoba ingin mendekatiku, entah menjadi seorang sahabat atau menjadi sepasang kekasih. Tapi, semua berubah ketika dia datang kedalam kehidupanku, bukan Kinal melainkan Shania.
Dia yang pantang menyerah untuk mendekati diriku, padahal sudah beberapa kali aku menolak ajakan persahabatan dari dia. Dan setelah beberapa waktu aku berhasil menyesuaikan diri dengan Shania, dia yang mengenaliku kepada dunia yang sebelumnya belum aku ketahui.
Aku baru tahu bahwa Shania itu orang yang sangat manja, padahal sebelumnya saat kita belum saling dekat dia itu kelihatan sangat mandiri. Aku mengetahui semua sifat baik dan buruknya saat sudah dekat begitu pun sebaliknya. Dia yang selalu menarik perhatian orang-orang, apalagi para laki-laki. Tapi, anehnya ia tidak pernah tertarik pada salah satunya.
Shania, sekarang sikap dia lumayan banyak berubah kepadaku dan Beby. Pernah sekali aku bertanya kepada Shania mengapa dia berubah, ia menjawab tidak ada apa-apa suatu jawaban yang tidak memuaskan. Aku, Kinal dan Beby bekerja sama untuk mencari tahu penyebab dari perubahan Shania.
Saat ini aku berdoa semoga dia tidak apa-apa, dan untuk kedepannya kita semua akan kembali bersama seperti dulu. Yang kemana-mana selalu dan harus berempat.
^__^
POV Kinal (Point Of View)
Aku memang tidak tahu permasalahan mereka berdua itu apa, aku hanya mendengar cerita dari Beby dan Ve yang mengatakan bahwa Shania telah berubah. Aku memang tidak terlalu dekat dengan Shania, aku tidak tahu apa-apa tentang dia. Tapi, aku sadar bahwa selama ini aku selalu bersama-sama dengan mereka bertiga.
Aku tidak tahu bagaimana caranya membantu Beby untuk kembali lagi harmonis dengan Shania, aku tidak tahu bagaimana caranya agar Shania kembali dekat lagi bersama Ve -sahabatnya-. Tapi, aku akan mencari dalang dari semua ini. Memecahkan semua teka-teki ini.
Aku memang bukan siapa-siapa kamu, Shan. Tapi, aku tau apa saja kebiasaan burukmu, kamu juga lumayan sering curhat tentang Beby kepada ku saat Ve sedang tidak bisa mendengarkanmu. Itu artinya aku dan kamu sudah bersahabatkan?.
^__^
POV Shania (Point Of View)
Aku adalah satu orang yang ada didunia ini yang memiliki masa lalu yang buruk dan menyedihkan. Aku ditinggalkan oleh orang tuaku untuk selama-lamanya saat aku sedang berusia yang sangat muda.
Yang belum mengerti apa-apa, anak yang masih sangat polos, anak yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Dan aku harus kehilangan itu semua.
Karena tidak ingin terlarut sedih terlalu lama, aku kembali menampakkan senyuman dibibir dan mataku. Dan saat masuk kebangku sekolah lagi aku bertemu dengan Veranda, jujur untuk menaklukan dia itu susah banget. Butuh banyak perjuangan untuk dekat dengannya, dan akhirnya aku bersahabatan dengan dia. Hanya Ve.
Saat masuk kedalam dunia perkuliahan kita berdua tetap bersama walaupun berbeda jurusan, tak ada orang ketiga atau keempat yang ada diantara kita. Hanya kita berdua. Sampai aku dan Ve terpikat oleh kedua orang yang katanya terkenal dikampus -selain kita berdua-.
Dan sepertinya takdir memang berkata bahwa aku, Ve dan mereka beedua itu diharuskan hidup berdampingan. Ve jatuh kedalam pelukan Kinal, dan aku sendiri terperangkap didalam tatapan mata yang tajam milik Beby. Tatapannya seperti candu untukku, yang selalu membuat aku nyaman.
Tapi, ternyata semuanya tidak seperti bayangan yang selalu ada dipikiranku, tidak seperti cerita dongeng yang ku baca saat kecil sebelum tidur. Seorang pria datang kepadaku dan memperlihatkan beberapa foto Beby bersama perempuan lain. Aku yang memang tipe seorang perempuan yang cemburuan, langsung mendiamkan Beby.
Aku tidak tahu apakah ini adalah pilihan yang terbaik atau tidak, setidaknya untuk sekarang biarkan seperti ini dulu. Biarkan kita berdua berada diatas ketidak pastian.
^__^
Beby menarik tangan Shania dengan kencang ke taman yang berada dibelakang kampus. Ia tidak peduli dengan pandangan orang lain yang penasaran dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Shania sedari tadi merengek kesal meminta Beby melepaskan tarikannya karena membuat tangannya terasa panas.
"Maksud kamu apa, Shan?!," bentak Beby saat sudah berada ditaman belakang.
"Apa?," tanya Shania balik kesal.
"Kamu ngapain bareng sama cowok itu, kamu gak tau gimana perasaan aku pas liat kamu sama dia. Aku sakit hati, Shan. Sakit ngeliat kamu dicium sama dia, sedangkan kamu masih ada ikatan sama aku," ucap Beby lirih
"Kamu juga gak tau kan gimana hati aku waktu liat foto kamu sama cewek lain. Bilangnya pergi ke toilet, tau-tau lagi enak-enakan pelukan sama cewek lain," ucap Shania meninggikan suaranya.
"Meluk? Cewek lain?,"
"Gak usah pura-pura gak tau, aku ada buktinya. Ini." Shania melemparkan beberapa foto kehadapan Beby dan meninggalkan Beby begitu saja. Sebelumnya Shania berbalik kearah Beby.
"Kita putus, Beb. Mulai sekarang kita gak ada hubungan apa-apa lagi."
^__^
"Itu mereka kenapa?,"
"Gue juga gak tau, tapi emang keliatan dari kemarin mereka tuh kayak lagi berantem,"
"Jangan-jangan..."
"Jangan-jangan apa?,"
"Gue pergi dulu,"
"Mau kemana? Masih ada latihan, Rish,"
"Gue mau ketemu dulu sama Kinal dan Ve, loe yang pimpin dulu latihan kali ini. Thanks."
Bersambung...
*****Maaf kalau ada typo dan salah-salah kata.
Kamis, 29 Juni 2017.
Bekasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Akhir Cerita Cinta ✔
FanfictionDia yang memulai semuanya, dia juga yang mengakhiri. Dia yang berjanji, dia juga yang mengingkari. Berawal dari pertemuan yang tidak sengaja, kamu dengan wajah yang jutek. Tidak menunjukkan senyum sama sekali dan takdir sepertinya ingin mempertemuka...