Meski tanganku tak mampu menggapaimu, namun disini, direlungku tersimpan sejuta puisi untukmu.
Cinta sunyiku terus tumbuh merekah bak mawar merah yang indah. Didunia nyata, aku hanya dapat melihatmu dari imajinasiku.
Ikhwan, izinkan aku melukis rupa...
Aku berdiri dibawah sinar rembulan Cahayanya menemaniku dalam gelap Bersama paduan suara dari sahabat-sahabat kecilku Mataku terpejam, mencoba mengilhami setiap detik alur kehidupan.
Ikhwan aku melihatmu berdiri disana, dibalik kabut yang berhiaskan selimut jingga.
Kini kau berada disana, dipulau seberang yang jauh dimata. Bagai lesatan busur anak panah, kau telah menancapkan panah itu tepat di dasar penglihatanku.
Salam untukmu Ikhwan, bagaimana kabarmu?
Sekerjap, mata ini kembali terbuka, masih dengan cahaya rembulan yang membias diudara. Masih dengan kesendirian yang menerkam. Oh, mengapa dunia imajinasiku lebih indah dari dari dunia nyata?
Ukhti
Sabar ya ukhti... ;) Dunia imajinasi memang ada namun kita hidup didunia nyata. Dan suatu saat nanti, adakalanya kita harus mengubah pandangan. Dimana dunia imajinasi hanya dijadikan dunia kedua dan kita harus bergerak maju pada kehidupan nyata yang sesungguhnya. Keep smile :)
------------
Assalamu'alaikum... Nanad ingin memperkenalkan "Dalam Diam" yang sudah publish diWattpad. "Memantaskan hati" diundur karena masih sibuk dengan Ukk. So, memantaskan hati berupa Short story. Jadi butuh waktu bagi pemula seperti nanad ini 😂 Baca yaaa 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
