Kesakitan yang manis

829 22 0
                                    


Kulihat luasnya langit bersamar sinar rembulan
Bulan tersenyum nan bintang bertabur berdansa di setiap sudutnya
Sang angin malam, ia masih mengembara mengitari ruang jagat raya ini.
Kedatangannya menusuk kulitku yang tipis, begitu dingin.

Kusembunyikan tubuhku dibalik selimut yang hangat
Selimut ini memajamkan mataku, dan lagi, dalam majinasiku tergambar sesosok pendatang rindu.

Mengapa perasaanku tak menentu? Deguban hati ini membuat mataku semakin terpejam dalam.

Apa ini?
Meski hembusan nafasku kini tak lagi menggigil dan mulai teratur, namun mengapa hatiku semakin berdegub kencang dan sakit?

Apakah ini rindu? Mataku terbuka.
Dan aku sadar... Ternyata saat ini, detik ini, rindu itu kembali datang.

Ia merasuki dasar relungku yang terdalam.

Tidak, rindu ini hanya menyiksaku sementara.
Satu tarikan nafas panjang ku ambil, berharap setelahnya rasa itu tak lagi menyiksaku.

Apa daya, rindu ini tetap menebar keharumannya. Hatiku tak mampu menahan mewanginya yang menyeruak.

Apa daya, rindu ini tetap membara syahdu. Hingga sukmaku dapat merasakan kehangatannya..

Lagi, dibalik selimut ini, aku harus menahan semuanya.
Tidak ikhwan, rasa ini tidak menyiksaku dengan kejam.
Ia menyiksaku dengan lembut bahkan manis...

Tak apa. Sang waktu telah mengajariku satu hal hari ini. Dan sungguh, semua kesakitan ini menjadi terasa sangat manis.

Lihatlah keatas langit. Karena langit yang kita pandang sama, aku yakin, Ia akan menyampaikan salam rinduku kepadamu cinta sunyiku...
Assalamu'alaikum ikhwan..

~Ukhty~

Surat untuk AkhiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang