****
Biarlah rangkaian diksi ini yang mengungkapkan ketika aku terdiam, Saat satu kata mudah dieeja namun sulit untuk dikatakan. Dan satu rasa yang menjemaah namun sulit dipahami.
Biarlah rasa ini menari seindah mungkin dalam kedamaian, ia akan tetap menari didalam batas pagar. Tak lagi ada keraguan dalam benakku. Telah ku titipkan rasa ini kepada-Nya. Apapun yang akan terjadi, itulah yang terbaik bagiku. Ikhwan, Ia maha tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Ukhti
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat untuk Akhi
EspiritualMeski tanganku tak mampu menggapaimu, namun disini, direlungku tersimpan sejuta puisi untukmu. Cinta sunyiku terus tumbuh merekah bak mawar merah yang indah. Didunia nyata, aku hanya dapat melihatmu dari imajinasiku. Ikhwan, izinkan aku melukis rupa...