part.2 Dia

4.2K 325 11
                                    


Author pov...

Yeri, dan saeron berlari menuju ruang operasi..kedua orang tua yeri saat ini sedang di operasi.

yeri sangat merasa khawatir.ia tak henti-hentinya menangis..

"Uljima yeri-a.. mereka akan baik-baik saja hm??" Saeron berusaha menenangkan yeri yang sedang terisaka...

"Aku takut saerin-a,aku takut mereka meninggalkanku..hiks..hiks.." ucap yeri. Saeron pun mmemeluk yeri...

Flashback..

"Yeria..ada apa.??" Tanya saeron..

"Yak..ada apa yeri,jangan diam saja" tambah mark..

"O-orang tuaku..eo-eomma...-appa..me merka kecelakaan.." ucap yeri

"MWO???" ucap mark dan saeron.

Jongkook yang yang mendengar teriakan mark dan saeron,kini beralih menatal ketiganya... ia melihat ekspresi sedih Di wajah yeri,dan terkejut Di wajah saeron dan mark..

"Mereka kenapa??" Batin jongkook...

Yeri pun segera berlari keluar kantin.

"Mark-a, aku akan menyusul yeri. Tolong kau sampaikan pada shin ssaem jika orang tua yeri kecelakan jadi ia tidak masuk.." ucap saeron lalu segera berlari menyusul yeri.

Mark pun juga segera meninggalkan kantin,tapi ia lupa mengambil ponsel yeri yang ia jatuhkan tadi.. dan jongkook,ia berjalan menuju tempat yeri tadi dan meraih ponsel yeri yang tergeletak Di lantai...

"Kooki-ah,kajja..." panggil eunha..

Flashback end..



Di Rumah Sakit...

Dokter keluar dari ruang operasi,dan segera yeri menghampiri sang Dokter...

"Bagaimana keadaan orang tua saya dok??" Tanye yeri,

Terlihat ekspresi pasrah dan bersalah dari wajah sang Dokter...

"Kenapa hanya diam,Bagaimana keadaan kedua orang tua teman saya dok??" Tambah saeron.

"Hm..begini,sebelumnya kami minta maaf. Kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Tapi Tuhan berkehendak lain,....kami sangat minta maaf..."ucap sang Dokter..

"A-apa.. maksud Dokter???"tanya yeri...

Sang Dokter hanya terdiam..

"Jangan-jangan...." ucap yeri

"Orang tua anda meninggal dunia..." ucap Dokter..

"Ne???" Yeri menjatuhkan tubuhnya ke lantai...

Ia merasa Dunia telah berakhir... ia masih belum percaya apa yang dikatakan Dokter tadi..

"Yang tabah yeri-a.." ucao saeron srmbari mengelus pundak sahabatnya itu..

Yeri semakin terisak.

"Andwae...Andwae saeron -a..mereka...hiks...mereka tidak mungkin meninggalkan ku kan saeron-a..hiks..." ucap yeri...

"Aniya yeri-a, mungkin ini sudah takdir yang digariskan Tuhan.."ucap saeron.





Keesokan harinya...

Setelah pemakaman orang tuanya,yeri segera pulang ke Rumahnya ditemani saeron dan Mark...

Yeri masih Terlihat sedih,ia tak henti-hentinya menangis sambil memeluk foto kedua orang tuanya...  Mark dan saeron saling menatap.. mereka tau betul apa yang dirasakan sahabat mereka ini..

Euphoria [Tahap Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang