Brondong...my god..!!!

6

Alex nugraha
Beberapa tahun yang lalu kami adalah sama sama mahasiswa
bedanya dia dari kedokteran spesialis Obgyn dan aku kebidanan.
Well
kami berlima waktu itu praktek dirumah sakit dan seruang dengan Alex Nugraha.
Saat itu dia adalah sosok yang cool dan ganteng banget untuk seorang dokter.

Dari sanalah timbul keisengan kami satu genk waktu itu untuk melakukan hal bodoh dengan taruhan siapa yang dapat membuat dokter alex menyatakan cinta akan ditraktir seminggu penuh mulai dari shoping nonton dan makan sepuasnya dengan biaya tersebut ditanggung yang kalah.
Segala cara ditempuh keempat temanku mulai dari sok care sok imut sok sok an...demi mendapatkan hati dokter Alex.
Smentara aku yang kagak gitu tertarik sama dokter alex bersikap biasa saja malah cenderung jutek dan menghindar.

Alhasil saat hari terakhir taruhan kami skaligus saat akhir masa praktek kami berlima dokter Alex ngajakin aku kencan
dan disanalah dia menyatakan perasaanya padaku
malam akhir itu aku buat dia gantung...menyatakan cinta dan kuterima sampai esok harinya dia tak dapat menemukanku lagi berganti no hp dan menikmati hidup enak selama seminggu
jauh diluar kota
Smentara dia masih harus dirumkit itu sampai tugasnya selesai.

Jika mengingat itu aku seakan ingin lari bersembunyi darinya
mungkinkah dia akan membuat perhitungan denganku sekarang????

Bukankah itu sudah sangat lama
Dan bukankah seharusnya dia sekarang sudah beristri.
Dan yang menyedihkan aku masih dalam keadaan yang sama
Jones
Hiks

-

Setelah pasien perdarahan tadi pagi sampai siang ini sudah 5 orang pasien baru yang masuk.
Petugas kaber sibuk dari pagi hingga jam 12 ini kami masih mondar mandir.

"Na les pasien harus sudah terisi lengakap sebelum operan sift"

Ibu indah CI ruang kaber ini melongok dari pintu ruang kerjanya.

"Siap buk"

"Smua masih sibuk ya..? Ada
yang gawat ndak..?"

"Ndak ada buk cuma inpartu (ibu yang akan melahirkan ) 2 abortus 1 dan persiapan sc dokter Alex. sekarang sedang persiapan di ok dan pasien ex hpp tadi pagi.."

Bu indah mengangguk dan menarik kepalanya lagi.

Sely menghempaskan pantatnya dikursi depanku

"Sudah mulai SCnya"
Sely hanya mengangguk

Line ku berbunyi

????
Nanti pulang tak tunggu diparkiran
Alex

Whatt....
Aku terlonjak sampei hpku terlepas dari tanganku.
Wajahku pasti terlihat syok sampai sampai sely melihatku dengan mimik aneh

"Napa lu"

Aku tak menjawab beralih mengerjakan kembali lessku yang hampir selesai.

"Gak mau cerita?"

Aku hanya tersenyum gugup,perutku mulai terasa melilit akibat stres.

"Tar aja aku telphon"

"Ok"

-
Alex berdiri menyandar di mobil hitam mewahnya
baju kerja nya tersampir dilengannya
sementara lengan hem yang dipakainya digulung sampai siku.
Ehem
Aku jomblo mungkin kualat karena udah ngerjain dia
cowo setampan dia????

Mata itu menatapku lekat
Membuat aku jadi salah tingkah dengan jantung yang berdebar tak beraturan.
Aku tak bisa mengelak lagi kali ini aku harus menghadapi Alex.
Dunia memang sempit sampai sampai aku bisa bertemu dia kembali dengan mudah.
Mana mungkin aku menceritakan kalo dia jadi bahan taruhan, tentu tidak, aku tak mau disuntik mati sama dokter ini
Momy help me.....

-

"Kok diem aja"

Aku terkejut dengan suara serak Alex yang sebenarnya pelan tapi telah membuatku terlonjak kaget.
Aduh....
Benar benar pesakitan aku ini.
Alex tersenyum simpul

"Lo kenapa kaya diaudit malpraktek aja"

Aku cuma tersenyum kikuk

"Gimana kabarmu lex..."

"Menurutmu??"

Heg!
Jantung ku seakan melompat mendengar jawabannya.
Benarkah diliat dari suaranya seakan dia tengah kesal

"Kemana aja kamu Nana...kamu tinggalin aku begitu saja.."

"Ee... lex..."

"Apa.."

Aku jadi bingung harus bilang apa dan bagaimana.
Perutku terasa makin melilit,aku benar benar belum siap bertemu dengannya.
Aku cuma bisa menunduk sambil meremas tanganku gelisah.
Mati kamu Na...
Batinku pasrah

Lama kami terdiam sampai tak menyadari jika sore itu telah berubah nenjadi temaram.
Lampu - lampu rumah makan elit ini mulai menandai jika malam akan segera datang.

Alex menatap ku lembut dan menarik nafas panjang.
Tanganya terulur dan merapikan rambutku.

"Oke jika kamu masih belum siap bicara,aku antar kamu pulang..makan dulu pesananmu yang pasti itu sudah dingin dan gaenak lagi,atau mau pesan lagi?"

Aku menggeleng lebih cepat dari yang seharusnya, pulang lebih baik aku sudah tak sabar berendam di bath up untuk menetralkan hatiku yang kacau ini.

"Aku sudah kenyang"

Alex tersenyum kecut
bagaimana kenyang makananku belum kusentuh sama sekali.

"Kau tak berubah sama sekali"

Apa maksudnya dengan tak berubah coba? aku tak berani bertanya tanya saat ini menjauh darinya lebih baik
bagaimana jika aku keceplosan dan bilang dia jadi obyek taruhan??
Bisa diformalin akuh...
Menyesal itu pasti dibelakang tempatnya,
Sumpah