19

3.2K 147 16
                                    

Bau masakan menguar diseluruh penjuru rumah...
sibuk sesibuk sibuknya
dan aku yang sakit sesakit sakitnya

Kubolak balik benda pipih ditanganku diatas meja
Tatapanku kosong
Beberapa detik yang lalu masih menyala menampilkan calling by dr Alex
20 lebih panggilan tak terjawab
Notice wa sudah sekian ribu
Sampai akhirnya hp ku meregang nyawa dengan bunyi protes yang keras
menutup mata sampai kuberi makan dengan kenyang suatu saat nanti

Yah...
Aku tersurut kini
Merasa mau maju pun rasanya tak ada semangat mundur tidak mungkin lagi
Langit sudah gelap
Adzan magrib sudah berkumandang sejak lalu

Aku terlihat seperti pasien depresi di poli jiwa rumah sakit
Rambut acak acakan mencuat kesana kemari dan mengembang seperti diberi fermipan
Muka kusut dengan kantong mata tebal yang mungkin sekarang sudah mirip kodok

Tapi aku tak peduli
Biar saja malah bagus jika keluarga daniel menolakku
Apapun alasanya
Karena semua ini hanya permainan bocah tengil dan gila yang sepertinya terobsesi padaku
Bagaimana tidak
Aku lebih pantas jadi tantenya
Dia yang imut dan cakep dengan alis tebal menaungi mata tajamnya
Bagaimana bisa malah tertarik padaku
Aku sama sekali tak ingin merubah posisiku saat ini meskipun seluruh dunia sedang sibuk

Marvel yang melintas disampingku
seketika berbalik

"Ya ampun tan...
tak kirain ada singa nongkrong disini.."

Aku pura pura budek tak mengacuhkan suara marvel
Toh mereka sealiran
Aliran sesat!
Kuharap marvel mengacuhkanku
Moodku lagi terjun bebas saat ini
Pingin nelen dia bulet bulet tanpa air

Lebih lebih lagi  tak ingin berdebat
tak ingin apapun
Tapi marvel malah bersedekap sambil memiringkan tubuh bongsornya sambil mengawasiku
Dari bibirnya keluar bunyi

Ck  ck  ck  ck.....

Nyebelin banget
Aku merengut menatapnya garang merasa terusik dengan kegigihanya

"Butuh sandaran tan"

Aku mendengus
Anak ini benar benar cukup dekat dengan setan daniel
Harusnya dia tau segalanya dan menyelamatkan aku tantenya tapi apa?
Sepertinya dia malah ngumpanin aku ke mulut buaya

"Elu termasuk biang kerok dari semua ini kan.."

Aku mencicit sedih
Air mataku berlinangan lagi
Marvel berhenti tersenyum simpul dia menatap ku dengan pandangan lucu
"Tan tan...
apa yang elu sedihin
harusnya elu bersyukur dapat perjaka tulen ganteng kaya
meskipun masih muda tapi setidaknya dia membuatmu kehilangan predikat perawan tuamu...
apa gak malu usia kepala tiga eh..
masih aja betah sendiri..
meskipun masih mentah Daniel oke banget dijadikan penutup kesialanmu..
harusnya dia yang sedih..
udah kekep aja dia terus tan tar kan mateng ...
"Marvellllll......."

gedebuk
grubyakkk....

Untung tu anak cepet lari kalo gak asbak kayu itu bakal melayang ke kepalanya
Bocah sedeng gilak berjamaah mereka berdua
Gilanya seangkatan pula
Mendengar suara ribut mama papa dan mbak nani melongok ingin tau
Mereka sudah rapi jali plus wangi
Papa menarik nafas panjang mama istighar berkali kali sambil mengurut dada dan nani cuma geleng kepala

Terdengar suara mobil menderu memasuki halaman dan mesin dimatikan
Mereka langsung berubah tegang menuju pintu ruang tamu
Sementara jantungku seperti berlomba untuk berpacu

"Ya Tuhan..."

Inilah awal nerakaku
Suasana tanpa sambutan tawa
dan akhirnya percakapn serius dimulai tapi tak bisa kudengar lagi
Aku memutuskan masuk kekamarku
Biarlah..
toh mereka yang akan menentukan takdirku kemudian
Sebelum pintu  berusaha kututup ada tangan yang menghalangi usahaku
Aroma itu sangat kukenal
Mata kelam itu memandangku geli

"Hya ampun ai...apa aku salah langkah..masakan aku nglamar indukan singa"

Aku melotot siap melumat makluk perusak didepanku
Ih...
Tapi mata itu masih terus menggoda

"Mandi gih..
masa mami liat calon mantunya kaya gula kapas gini bentuknya"
Dia mendorongku menuju kamar mandi

"Aku gak ma..."

"Kalo lo nolak...gue mandiin "

Tantangnya dengan raut menggoda
Kutatap wajah itu gemas
Dia makluk yang terbuat dari opo to yo...
nguanyelke banget gitu

" kennapah...aku ganteng ya..
Elo aja yang baru nyadar"

Gile...
geer banget
Aku masuk dan menutup pintu dengan keras sampai berdebam didepan muka Daniel
Kuhentakkan kakiku dengan kesal

"15 menit ai..
klo gak gue masuk "

Kemudian terdengar bunyi ceklek
Sialllll....kenapa tu kunci bisa ada diluar...
Hua.....

15 menit berlalu
Aku sempat berharap Daniel minggat atau transmigrasi ke planet lain
Biar saja aku mati sesak dikamar mandi yang penuh uap ini
Ceklek...

"Keluar tan...atau.."
Sial...bajuku basah karena cara mandiku yang pakai ngamuk ngamuk air terpercik kesana kemari
Kutarik nafas masgul
Ini mah senjata makan tuan

"Kubuka nih..."
"Tunggu nil.. bajuku basah..tolong ambilkan aku handuk dilaci "

Sial
kulupa mandi sejak sampai disini dan belum mengeluarkan handukku dari laci yang berarti masih bersama kawanannya
BH..CD

kupejamkan mata
Lelah dengan ketidak beruntunganku selalu

"Oh... okey..."

Tak lama kemudia dia mengetuk pintu dan kuberlindung dibaliknya sambil memegang  gagang pintu kuat kuat
Siapa tau dia bakal iseng dan membukanya

"Yelah tan pakai malu malu segala..
aku dah tau semua dari bulu..."

"Daniel......!!!"

Nafasku terengah menahan malu dan marah
Bagaimana bisa dia menyebut sesuatu yang...absurd banget pakai et
Dengan santainya

Dia tersenyum manis sambil memasukkan jarinya kedalam saku jinsnya...

Ya Tuhan
Dia masih pakai baju yang sama saat di kafe benar benar edyan

Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk menutup separu tubuhku
Rambutku kupakai untuk menutupi belahan dadaku dari abege mesum ini
Dia mundur tapi masih menatapku

"Besok kalo dah nikah gak usah pakai anduk ya ai..."
ucapnya dengan suara serak
Aku mersa tatapanya menelanjangiku
Aku berusaha memutuskan
Langsung mati saja atau pingsan lebih dulu enaknya








Brondong...my god..!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang