21

2.5K 128 19
                                    

Pintu ruangan itu berwarna coklat tua nyaris kehitaman
Salah seorang staff menyuruhku menunggu sebentar.
Beliau sedang bertelphon
Kupilih duduk disofa berwarna coklat muda sambil menarik nafas tegang
Bagaimanapun aku sudah melanggar tata disiplin pegawai tidak masuk tanpa pamit dan izin.
Mungkin jika aku bukan calon menantu si anu maka berakhirlah karirku disini
Itulah kekuasaan

"Silahkan mbak..."

Seorang staf tersenyum ramah sambil membukakan pintu

Dengan perasaan tak karuan aku balas tersenyum dan bergegas masuk
Mati kamu nha....

Dan yang pertama kulihat adalah senyum lebar pak untung kepala tata usaha rumah sakit ini
Beliau berperawakan kecil
Bukan kurus tapi asli kecil dengan kepala nyaris botak dan gigi yang beberapa sudah tanggal sehingga saat tertawa terlihat lucu

"Silahkan silahkan duduk..."

Pak untung melambai kearah kursi didepannya

Dengan canggung aku duduk dan mencoba menebak apa keramahanya ini hanya pembukaan nya saja
kesan pertama begitu menggoda se...

"Gimana gimana ..
Kira kira butuh berapa lama kamu cuti nak"

Aku melongo...

"mungkinkah pak... apakah tak apa-apa..."

"Oh tentu tidak..
Meskipun sebulan masuk sekali atau tak masuk pun siapa yang berani....me-ngu-sik- mu"

Pak untung berbisik saat mengucapkan kata mengusikmu kemudia kembali tertawa lebar...

Seistimewa itu kah?

"Oh...tentu..."

Pak untung masih menimpali kembali seakan tau apa yang tengah kupikirkan

"Secara tidak langsung anda akan jadi bos disini.bagaimana...
bukankah ini hanya bonus ?
Belum lagi mendapatkan suami yang masih berondong itu akan menjadikanmu awet muda karena mendapatkan seorang perjaka tulen "

Diikuti derai tawa yang tentu saja beliau tidak sadar bahwa aku tengah syok dengan ucapanya

Apakah ini gambaran pemikiran mereka saat ini tentangku
Hancur...pasti hancur sudah nama baikku..

"Ini segera ditandatangani dan jangan lupa mengambil suratmu di mbak ema yang tadi"

Beliau mengangsurkan bolpint yang segera kuterima agar urusan denganya cepat berlalu.

"Mungkin itu sebagian celoteh yang akan engkau dengar dan mungkin akan lebih dari itu "

Aku melongo menatapnya dengan bolpoint masih mengawang didepanku
Maksudnya...
Beliau tertawa lagi memperlihatkan gigi ompongnya

"Hadapi saja karena perjalanan sudah dimulai...ambil sisi positifnya dan abaikan omongan orang"

Aku mulai bisa mencerna apa yang sebenarnya tengah terjadi
Aku tersenyum

"Terimakasih pak.."

Segera kutandatangani dan bermaksud segera undur diri takut jika aku salah menyimpulkan 😂
Dan apa yang terlihat baik takutnya hanya hayalan..
Pak untung tak banyak berbicara lagi karena handphonenya berdering
Saat aku pamit beliau hanya melambaikan tangan.

Tak lupa mampir ke meja mbak ema yang kosong dengan surat amplop coklat ditindih botol aqua dan kertas hvs dibwahnya dg tulisan bolpoint berantakan

"Ini suratnya maaf aku kebelet"dengan motion 😁
Membuatku tersenyum dan geleng kepala
Ada ada saja..

Saat membuka pintu saat itu juga sebuah wajah tampan berpakaian kemeja warna biru tua muncul didepanku ditanganya tersampir jas berwarna putih
Dokter alex menatapku dengan ekspresi terkejut
"Nana.."
"Dokter..."
"Dari mana aja kamu.."

Brondong...my god..!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang