Kubuka lemari pakaianku dan mengedarkan pandanganku
Yelah...
Kalo aku kepingin dilamar harusnya dandan yang oketapi ini bencana
ngapain coba
Hitam
Yep
Aku lagi berduka cita
Blus lengan panjang warna hitam dan rok batik yang kubeli saat liburan ke jogja
Ini cukup mewakili perasaanku yang tengah mendung
Sengaja kupilih lipstik warna terang biar camer berpikir ulang untuk menjadikanku menantu
Rambutku yang masih setengah basah cukup disisir aja biar gak kayak mak lampir lampir amatDag
Dig
Dug
Sepatu ku yang beradu dengan lantai berlomba dengan suara detak jantungku
Ruangan hening seketika
disana papa mama serta tiga mahkluk asing diruang tamu kami
Tamu yang di undang...
papa yang tengah menagih pertanggungjawaban keluarga Daniel
Dan mahkluk sumber dari bencana ini tengah melambaikan tangannya santai kearahkusenyum lebarnya menampakkan deretan gigi yang rapi
"Hai tan...sini"
Cengairan tanpa dosanya lenyap seketika saat mamanya atau sang calon mertua mencubit perutnya
"Adduh...mam..."
Mama Daniel melotot
"Masa calon istrimu dipanggil tante"
Daniel cuma cengengesan malu
Dan aku...
Apa gak lebih malu coba?
Udah ketangkap basah ma ni bocah sekarang berasa banget aku yang mau dan ngebet sampai sampai ngejebak dia aja buat nikahin aku
Eleh..eleh...Kuangkat daguku tingi
Ini kesempatan terakhir menyelamatkan harga diriku
Jika bukan aku siapa lagi?
Tu bocah?
Mimpi kali
Pasti diotaknya sekarang cuma kawin doang isinyaKuulurkan tanganku dan mencoba menatap mata big bos ku ini
Aku hanya beberapa kali bertemu tapi tidak sampai begitu hapal detail wajah beliau
Tampan berwibawa dan masih cukup muda.
Well...
Jadi wajah daniel punya maminya yang cantik dan imut sementara tinggi didapat dari papanya yang juga jangkung
Tapi seringai tengilnya gak tau nemu dimana ni anak
Fix
Kucoba fokus kembaliMaklumkah pegawai rendah sepertiku jarang berjumpa dengan pemilik beberapa rumah sakit besar termasuk tempatku bekerja.
Big bos hanya datang pada saat peresmian gedung rumah sakit atau saat ada tamu penting dengan jalinan kerjasama dalam sebuah program tertentuKalangan atas dan bawah
Itulah perbedaan kami
Tatapannya tajam menilaiku
Gugup?
Tentu
Pelan beliau ulurkan tangan
Jabatanya singkat dan ringan dan tanpa senyum
Well
Langsung beralih berjabat dengan sang nyonya dalam balutan hijab dan busana resmi yang anggun
Tuan dan nyonya steven
seulas senyum muncul dibibir wanita elegan itu
Jabat tanganya lembut dan hangat hingga sekian detik tanganku masih dalam genggamnya"Duduk na"
Ucapnya pelan
Sebelum kujawab tangan besar daniel menarikku membuat ku jatuh berdebam di kursi kayu ukir ruang tamu disamping Daniel
Melihat itu tuan steven mengurut pelipisnya dengan ekspresi aneh sambil membuang muka sementara sang istri geleng kepala menatap putra nya yang aneh
ck ck ck"Baiklah...karena anak kami telah hadir disini kiranya putra bapak dan ibu telah menyampaikan maksud dan tujuan kita berkumpul disini.."
Papa membuka pidatonya dengan lancar sementara tuan steven hanya mengangguk kecil tanpa ekspresiBegitulah akhirnya
Papa membacakan tuntutan nya dengan menginginkan pernikahan secepatnya untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan
Perundingan berlangsung alot karena sepertinya papa menginginkan sebuah pesta untuk pernikahan sekali seumur hidup dan pihak keluarga Daniel ingin sampai daniel lulus kuliah hanya mensyahkan secara agama alias menikah siri
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong...my god..!!!
RomanceBagaimana bisa seorang yang baru tumbuh menjadi remaja bisa memiliki cinta yang begitu serius kepada seorang wanita yang lebih dewasa dan menggunakan segala cara untuk mendapatkan cintanya seorang reihana amalia