Disepanjang perjalanan Daniel berkeras menutup mulutnya,asik berkubang dalam diam.Wajahnya datar tak terbaca tapi tetap terkendali dalam mengemudi,
Marahkah dia?Aku menarik nafas panjang dan menghembuskanya pelan pelan, mengurut pelipisku yang pening dan serasa bergerak merengkah.
Mobil telah terparkir dengan aman,akan tetapi
Daniel masih belum bergerak tetap anteng dibelakang kemudi sambil memegang ponselnya.Aku keluar lebih dulu sambil menylempang tas dibahuku
Masuk ke dalam rumah kemudian mengambil air dan minum.
Bocah itu masih menekuk wajahnya berlipatShh...
Air yang kuminum rasanya mandeg ditenggorokanku
Lebih baik kuacuhkan dia dengan sifatnya yang kekanakan banget.semua gerakanku diawasinya sambil meluruskan punggungnya disandaran sofa.jari jari panjangnya membentang menutupi area bibirnya yang entah cemberut entah manyun gue gak ambil pusing.Aku sudah mau beranjak ke dalam kamarku saat kudengar suaranya
"Elo lumayan populer juga tan"
Aku terhenyak dan membuat expresi menyeringai diwajahku
"Elu lagi sinis atau lagi cemburu"
Aku tersenyum mengejek,jengkel juga
"Barapa banyak lagi yang belum aku tau?"Ni anak bener bener
daripada pusing ngladenin dia mending gue mandi dan tidur
Bocah kaya gitu besok dah mau jadi laki gue,mau dibawa kemana hubungan kita...
Jadi pingin nyanyi ajaDan akhirnya aku benar benar mengacuhkanya dan melangkah pergi.terserah dia mau apa atau kemana
Sebahagianya dia aja.-----------------------------------------------------------
Kuseret dua koperku yang lumayan berat memasuki rumah orang tuaku.
Suasana tampak hiruk pikuk diruang tengah dengan suara percakapan jerit tangis dan celoteh yang timbul tenggelam."Aku pulang.."suaraku membuat suasana langsung hening
Leonald dan leonild berlari kearahku"Tanteee.."
Mereka tampak lucu dengan stelan samaan yang tampak pas dibadan.
Dibelakang mereka nany muncul dengan celemeknya"Eh pengantinnya dah pulang"
Senyum lebarnya mengembang"Ye..semangat banget..yang benar saja"aku memutar bola mataku dengan ekspresi bosan
Plukk..
Nani memukul kepalaku dengan centong
Adow..."Nanyyy.."aku teriak frustasi sambil menghentakkan kaki kesel
"Ye elo dah mau jadi pengantin kelakuanya kaya anak kecil aja"dia menatapku heran sampai pingin ku tonjok aja tu muka.
Papa dan momyku hanya menghela nafas panjang dan memelukku bergantian
"Istirahat dulu"
Aku mengangguk sambil menoleh kearah nany yang menjulurkan lidah dan kubalas dengan lelototan mataku
Emaknya kaya gitu gimana anaknya...Memasuki kamarku terasa akrab tapi dingin.beberapa foto saat aku bayi,anak anak sampai remaja terpampang didinding.akhirnya pandanganku jatuh pada pigura besar dengan foto wanita dewasa yang tersenyum ceria dalam balutan baju paramedis lengkap dengan stetoskopnya.tak terasa bibirku ikut melengkung tersenyum,foto itu diambil saat aku smester 2 di pendidikan kebidanan,polos,ceria dan cantik,rasa optimesme tentang masa depan terpancar jelas diwajahnya.
Itu dulu...
Toh jatuhnya dibrondong juga.
Hhhhhssh..."Tan.."
Aku terkaget
Muka bantal marvel nongol dipintu."Apaan lo ngagetin aja"
Aku sewot sambil duduk dikasur"Elo dah mo nikah masih ngambek ngambekan aja"
Aku memutar mata cuek
KAMU SEDANG MEMBACA
Brondong...my god..!!!
RomanceBagaimana bisa seorang yang baru tumbuh menjadi remaja bisa memiliki cinta yang begitu serius kepada seorang wanita yang lebih dewasa dan menggunakan segala cara untuk mendapatkan cintanya seorang reihana amalia