'My Little Girl 27'

5.4K 408 7
                                    

Sorry for typo!!

Happy Reading

***

Satu minggu berlalu dengan begitu cepat, tidak terasa sudah tiga bulan Iqbaal magang disekolah (Namakamu). Ada rasa senang sekaligus sedih mengingat ini adalah hari terakhirnya mengajar disekolah ini.

Senang, karena Iqbaal akan terbebas dari godaan murid perempuannya yang sangat kecentilan dan selalu saja mempunyai rencana untuk selalu menggoda serta mendekatinya. Sedih, tentu saja ini ada hubungannya dengan kekasihnya, (Namakamu).

Setelah ini dia akan sibuk untuk mengerjakan semua kegiatan kampusnya, dan tidak bisa mempunyai banyak waktu lagi untuk bisa berdua dengan (Namakamu). Entah itu sekedar untuk mengantar atau menjemput (Namakamu) sekolah.

Dan kini Iqbaal sedang berada didepan kelas (Namakamu), ini adalah terakhir kalinya dia mengajar murid-muridnya jadi dia akan memberikan sepatah-duapatah kata yang dimaksudkan untuk memotivasi murid-muridnya serta sebagai tanda salam perpisahan.

"Saya harap, ilmu yang saya berikan selama saya mengajar disini dapat bermanfaat untuk kalian semua—"

"Huaaa... kak Iqbaal jangan pergi kak, nanti siapa yang bakal ngajarin aku bahasa inggris?" histeris salah satu siswi dengan wajah tidak rela jika Iqbaal berhenti magang.

Iqbaal tersenyum tipis "Kalian tenang saja Mr. Rifan akan kembali mengajar bahasa inggris disini, jadi kalian bisa belajar dengan Mr. Rifan"

'Yah.. tapi kita maunya kak Iqbaal' desah salah satu siswi.

'Iya bener tuh, kita udah nyaman belajar sama kakak'

'Kak Iqbaal gak usah pergi deh'

'Kak Iqbaal, aku gak bisa hidup tanpa kakak'

'Perpanjang aja masa magangnya kak, biar makin lama disini'

Kira-kira seperti itulah celotehan, keluhan para siswa terutama anak perempuan yang begitu menginginkan Iqbaal agar tetap mengajar disini. Tentu saja masih banyak ocehan yang lainnya. Mendengar semua ucapan siswi membuat Iqbaal seperti ingin cepat pergi dari sini.

"(Namakamu)?" panggil Bella pada (Namakamu) yang duduk disampingnya.

(Namakamu) pun menoleh dan menatap Bella "Kenapa bell?"

"Eumm.. berarti hari ini, hari terakhir kak Angga magang disini juga dong" ucap Bella sambil memainkan pulpen yang ia pegang. Jika sedang gugup Bella selalu melakukannya.

(Namakamu) menatap Bella dengan tatapan menggoda "Terus?"

"Itu..itu menurut lo—"

"Ya?"

"(Namakamu), please deh jangan natap gue kayak gitu. Gue makin gugup nih" dengus Bella yang tak suka (Namakamu) menatapnya seperti itu.

(Namakamu) tersenyum "Okey, lo butuh bantuan gue?"

Bella menganggukkan kepalanya "Menurut lo, gu—gue, gue harus ngapain?"

(Namakamu) mengetuk-ngetukkan jarinya pada dagunya, dia sedang berpikir rencana apa yang akan ia lakukan untuk mendekatkan Bella dengan Angga. Otak cantik (Namakamu) akhirnya menemukan sebuah ide.

"Gue tau caranya" ucap (Namakamu) tersenyum senang, ia yakin caranya akan berhasil.

"Gimana?"

"Jam istirahat lo ikut gue" bukannya menjawab pertanyaan Bella, (Namakamu) malah membuat Bella semakin kebingungan.

"Tapi apa caranya? Kasih tau gue (Nam..)" desak Bella penasaran.

"Tenang aja nanti gue kasih tau elo kok, mending sekarang lo dengerin omongan pacar tersayang gue tuh. Pasti bermanfaat buat masa depan lo" ucap (Namakamu) seraya menyanggah dagunya dengan satu tangan sambil menatap Iqbaal yang sedang memberikan petuah-petuahnya.

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang