'My Little Girl 45'

6.7K 575 33
                                    


Fix, cerita ini alurnya masih panjang. Jadi, buat kalian yang ngerasa udah bosen apa gimana boleh tinggalin 😑

Ohya jan lupa follow ig (Namakamu) 👉 atha_adzein 👈 kalian bisa spam next disana 😀

Happy Reading

***

Suara mesin kendaraan, bunyi klakson dan hal lainnya membuat kebisingan malam ini di jalan raya terasa begitu padat. Pengguna jalan tak ada yang mau mengalah, kemacetan pun terjadi dimana-mana.

Iqbaal menghela nafasnya, dia merasa senang dengan kondisi kemacetan malam ini. Berbeda dengan malam lainnya, yang selalu mengumpat kesal tapi tidak dengan malam ini. Iqbaal merasa bahagia, setidaknya, karena macet. Dia punya alasan untuk lebih lama berdua dengan (Namakamu).

Lain halnya diluar yang begitu ramai, disini, didalam mobil Iqbaal. Suasananya 180 derajat terbalik. Sunyi dan sepi, dua makhluk penghuni mobil itu sejak keberangkatannya, sama sekali belum mengeluarkan suaranya.

Sesekali (Namakamu) menguap, rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya.

"Kamu ngantuk?" tanya Iqbaal memperhatikan (Namakamu) yang sedang mengucek matanya.

"Sedikit" jawab (Namakamu) singkat tanpa berniat menoleh untuk menatap Iqbaal.

"Kalo ngantuk, kamu tidur aja. Nanti kalo udah sampe, biar aku bangunin" saran Iqbaal menatap (Namakamu) yang terlihat kelelahan.

"Gakpapa"

Dulu, Iqbaal yang paling dingin. Berbicara secukupnya. Tapi sekarang justru (Namakamu) yang dingin, Iqbaal pun lebih cerewet dari biasanya.

"Jangan ikutan"

(Namakamu) menautkan alisnya bingung, tak mengerti dengan ucapan Iqbaal barusan.

Seolah tahu kebingungan (Namakamu), Iqbaal menjawab "Cukup aku yang irit ngomong, kamu gak usah ikutan. Aku lebih suka kamu yang bawel"

"Aku cuma belajar dari pengalaman, buat apa banyak bicara tapi gak dipercaya?"

Ungkapan (Namakamu) barusan, berhasil membuat Iqbaal sadar akan kesalahannya dulu, yang tidak mau mempercayai gadis itu.

"Aku minta maaf" sesal Iqbaal menatap (Namakamu) sendu.

"Untuk apa?"

"Semuanya. Apapun kesalahan yang udah aku lakuin selama lima tahun yang lalu, kemarin atau selama kita kenal"

"Udah aku maafin" balas (Namakamu) menatap jalanan yang masih padat.

"Tapi aku gak bisa liat keseriusan kamu kalo kamu udah maafin aku"

(Namakamu) menolehkan kepalanya menatap Iqbaal "Apa perlu bukti, supaya jelas kalo aku udah maafin kakak?"

"Aku mau minta kesempatan kedua, supaya aku tau. Kamu udah bener-bener maafin aku"

"Kesempatan untuk apalagi?"

"Memperbaiki hubungan kita, dan segala sesuatu yang salah diantara kita"

(Namakamu) menggelengkan kepalanya dan tersenyum getir "Gak ada yang perlu diperbaiki, lagian udah gak ada kata 'kita' yang ada sekarang cuma aku dan kakak"

Iqbaal terdiam, memutar otak untuk membalas ucapan (Namakamu). Bagaimana pun Iqbaal harus mendapatkan (Namakamu) kembali. Karena sungguh, Iqbaal sangat menyayanginya dan tak mau kehilangan (Namakamu).

"Aku mohon, beri aku kesempatan sekali lagi. Aku sayang sama kamu" lirih Iqbaal pelan.

Degupan jantung (Namakamu) melonjak saat Iqbaal mengutarakan perasaanya. Namun, ego-nya berkata lain. (Namakamu) masih belum siap untuk menerima Iqbaal kembali, dia takut akan terluka lagi.

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang