'My Little Girl 53'

5.9K 579 115
                                    


Please yang tau caranya ngilangin typo itu gimana tolong kasih tau 😭 sedih aku tuh. Pokoknya kalo ada typo maklumin yah 😢

Happy Reading

***

Beberapa hari ini Iqbaal semakin gila kerja. Dia benar-benar sibuk, tidurnya hanya dua-tiga jam setiap harinya. Mungkin cara terbaik untuk menyampingkan kisah cintanya yang sudah berantakan.

Melampiaskan semua emosinya dengan bekerja. Dibalik rahang yang tegas, wibawa yang begitu terlihat. Pesona yang tak bisa dibantah. Siapa yang tahu jika hatinya tak sekuat itu? Ada banyak luka didalamnya, yang harus disembuhkan bila tak ingin hatinya mati.

"Baal, makan siang dulu ya?" suara perempuan menghentikan aktivitas Iqbaal sejenak.

Tanpa menoleh Iqbaal melanjutkan pekerjaannya lalu bersuara "Duluan aja"

"Kamu makan dulu baal, jangan kerja terus. Nanti kamu sakit"

Iqbaal menghela nafasnya. Menekan emosinya yang mulai tersulut dan hendak meledak.

"Clarissa, kamu bisa makan duluan. Saya masih banyak pekerjaan" tegas Iqbaal terdengar tidak mau dibantah.

Tapi Clarissa tetap kekeuh untuk mengajak Iqbaal makan siang. Pasalnya, sebentar lagi jam istirahat selesai, sementara Iqbaal belum makan apapun sejak tadi. Pria itu selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Aku bawa makanan, jadi bisa makan disini. Gak perlu kekantin kantor lagi. Mau ya?" Clarissa membuka kotak makan berwarna abu-abu yang ia bawa. Makanan ini adalah masakannya sendiri.

Iqbaal melirik Clarissa yang sedang menyiapkan makanan di sofa ruang kerjanya. Dia heran dengan perempuan itu. Akhir-akhir ini selalu perhatian padanya, membawakan makan siang atau memberikan petuah-petuah yang mengingatkan Iqbaal agar menjaga kondisi tubuhnya.

Sudah beberapa kali Iqbaal mengatakan pada Clarissa jika tidak perlu melakukan semua ini padanya. Tapi rupanya Clarissa adalah tipe gadis keras kepala.

"Kamu tidak perlu repot melakukan ini. Saya akan makan siang nanti"

Clarissa tersenyum tipis "Nanti menurut kamu itu kapan? Aku gak yakin"

"Clarissa, tolong berhenti bersikap berlebihan pada saya. Kenapa kamu ngelakuin semua ini?"

Clarissa terdiam. Haruskah ia menjawab pertanyaan Iqbaal dengan jawaban yang sebenarnya. Jika hatinya sangat peduli pada sosok pria yang sedang mengalami patah hati hebat, atau menyembunyikan perasaannya?

"Aku cuma gak mau partner bisnis aku sakit, gara-gara patah hati. Nanti kerjasama kita bisa berantakan" kata Clarissa yang setelahnya langsung merutuki ucapannya sendiri.

Iqbaal menggeram kesal "Kamu tenang saja, saya profesional. Saya tidak akan merugikan perusahaan hanya karena saya patah hati. Sekarang kamu bisa keluar dari ruangan saya"

Clarissa terdiam sejenak.

"Kamu sebenernya gak peka atau pura-pura gak tau sih baal? Aku perhatian sama kamu karena aku sayang sama kamu"

Dengan tenang Iqbaal menjawab "Sebaiknya kamu buang jauh-jauh perasaan kamu itu"

Sakit. Clarissa mendengar kata yang keluar dari mulut Iqbaal membuatnya benar-benar patah hati. Dia bahkan belum mengenalkan siapa dia, bagaimana dia bisa jatuh cinta pada pria itu. Tapi Iqbaal sudah mematahkannya lebih dulu.

"Seandainya bisa, sudah aku lakukan dari dulu baal. Tapi gak bisa, kenapa kamu selalu menganggap mudah perasaan seseorang?"

"Saya tidak seperti yang kamu pikirkan--"

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang