'My Little Girl 34'

5.8K 470 61
                                    


Typo is my life. Sorry for typo babe!

Enjoy the story and Happy Reading!! 😁

***

Dengan tergesa Ari mendorong kursi roda milik (Namakamu) melewati koridor rumah sakit. Raut khawatir dan cemas tidak bisa (Namakamu) tutupi. Tadi, dia menelpon Bastian mengenai keberadaan Iqbaal yang tidak kunjung datang juga ke restoran.

Dan yang membuatnya terkejut adalah, Iqbaal berada dirumah sakit, tanpa pikir panjang. (Namakamu) meminta Ari untuk mengantarnya kerumah sakit. Dia begitu mencemaskan Iqbaal. Takut terjadi sesuatu pada kekasihnya.

"(Namakamu) lo tenang ya? Kak Iqbaal pasti baik-baik aja" kata Ari berusaha menenangkan (Namakamu).

Gadis yang duduk dikursi roda ini terlihat begitu panik dan cemas. Ari mengerti hal itu.

Tak berapa lama (Namakamu) dan juga Ari melihat keberadaan Bastian dan Aldi didepan pintu kamar rawat yang ada dirumah sakit. Mereka berdua mendekat kearah Bastian dan Aldi yang sedang duduk.

"Kak Aldi, kak Bastian--"

Cklek
Suara pintu tertutup membuat mata semua orang menatap pada pria yang barusaja keluar dari ruang rawat. Iqbaal.

(Namakamu) terkejut "Kak Iqbaal gak kenapa-napa kan? Atau--"

"Siapa yang ngasih tau dia kalo gue disini?" pertanyaan itu Iqbaal ajukan pada dua sahabatnya. Aldi dan Bastian.

Aldi menggeleng tidak tahu "Bukan gue"

Sementara itu sahabat Iqbaal yang lain malah cengengesan gak jelas. Bastian. Iqbaal mendengus sebal atas mulut ember Bastian. Sebenarnya Iqbaal hanya meminta Aldi datang membantunya untuk membawa mobil Anaya. Tapi, tidak tahu bagaimana caranya kutu satu itu ikut nyempil. Pasti dia yang memberitahu
(Namakamu) mengenai keberadaannya.

"Kakak gakpapa?" Iqbaal menolehkan wajahnya kearah (Namakamu).

Rasanya Iqbaal masih belum percaya jika apa yang menimpa Anaya adalah ulah gadis didepannya.

Gadis yang terlihat polos, bahkan saat ini saja gadis itu terlihat seperti tidak tahu menahu apa yang terjadi. Entah dia sedang berpura-pura polos untuk menutupi kebohongannya atau dia memang tidak tahu.

"Ikut aku, ada yang mau aku bicarain sama kamu" kata Iqbaal dengan nada yang sangat dingin.

***

(Namakamu) menatap perempuan yang sedang berbaring dibrankar rumah sakit. Perempuan itu juga tengah menatap wajah  (Namakamu).

Ternyata Iqbaal membawanya untuk menemui Anaya yang sedang sakit. Tapi kenapa?

"Cepet minta maaf" perintah Iqbaal yang ada disamping (Namakamu). Tanpa mau mengalihkan pandangannya. Iqbaal masih menatap lurus kedepan.

(Namakamu) menautkan alisnya "Minta maaf buat apa?"

"Jangan pura-pura gak tau" kata Iqbaal lagi.

(Namakamu) semakin bingung dengan Iqbaal, dia harus minta maaf karena hal apa?

"Baal, kamu ngomong apasih?" tanya Anaya yang juga sama bingungnya dengan (Namakamu).

Iqbaal menghela nafasnya "Sebenernya, yang udah nyuruh preman buat ngancem lo itu... (Namakamu)" Iqbaal memejamkan matanya saat menyebut nama (Namakamu). Sampai saat ini Iqbaal pun belum bisa mempercainya.

Mendengar ucapan Iqbaal sontak membuat (Namakamu) membulatkan matanya. Begitupun dengan Anaya yang sama terkejutnya.

"Kak? Maksud kakak apa?" tanya (Namakamu) menatap Iqbaal tak mengerti.

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang