Rasa Yang Terlupa

1.1K 16 1
                                    

Entah telah berapa lama kau kembali pada penguasa jagad. Tahun tahun telah kulalui tampa hadirmu, tampa senyummu, tampa ceriamu. Hampir hilang ingatanku akan dirimu, wajahmu, senyummu, kebiasaanmu, wangi khasmu. Tlah memudar pula rasa rinduku seiring berjalannya waktu.
Nisan itu mulai tampak suram dimakan waktu. Hanya ilalang dan penghuni alam bawah tanah yang setia menemanimu disana. Maafkan aku yang tak pernah hadir tuk sekedar menjenguk atau mengucapkan doa untukmu.
Ribuan hari yang kulewati tampamu sering membuatku jatuh tertunduk pada kehidupan ini. Ribuan malam kuhabiskan hanya untuk merindukanmu, menceritakan beberapa kisah tentang hidupku. Entah sejak kapan kumulai hidup dalam kebisuan dan terpenjara dalam kesepian. Entah sejak kapan aku membenamkan diri dalam liang gelapku sendiri.
Bayangan sosokmu yang terukir diwajahku, membuatku merasa dekat denganmu. Pola fikirmu yang tertanam dalam diriku membuatku merasa selalu diawasi olehmu. Akan kah aku memenangi pertarungan hidup dan menjumpaimu disana. Akan kah kau selalu menanti hadirku hingga saat menjelang dan jiwaku terbebas dari penjara kesunyian.
Kasih yang kau tinggal tidak cukup membuatku kuat menjalani seluruh persaingan dengan jiwa-jiwa bebas pemburu kebahagian. Hari-hariku tak lepas dari pohon derita menghasilkan buah kesedihan pemilik kerinduan tak berujung.
Kenyataan selalu menjadi pemenang dan merobek-robek lumbung air mataku hingga mengalir layaknya sungai menuju muaranya. Kemanakah hati dan kerinduanku akan membara. Aku merindukanmu sepanjang hidupku.

Satu Kata Satu RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang