Hai kau yang disana...
Siapakah kau yang sangat dekat dengan hatiku namun tidak terlihat oleh mataku, teraba oleh diriku tapi tak dapat kumiliki, yang memisahkanku dari diriku, menghubungkanku dengan masa lalu dan luka lama yang berdebu.
Siapakah kau yang menarikku dari lubang gelap tak berdasar hatiku, menghantamku dengan dukaku, yang menyatukanku dengan ketiadaan.
Apakah kau peri tau malaikat yang datang dan mengajarkan tentang harapan dan kepercayaan dunia?
Apakah kau jin roh yang muncul dari liang gelap tak berdasar dan memperbudak hati dan fikiranku akan dunia?
Siapakah kau dan apa yang kau perbuat dengan diriku? Yang telah menggenggam perasaanku dan mempermainkannya layaknya pion di dunia mimpi.
Lalu, siapakah aku dan apakah aku yang baru ini? Terombang-ambing dalam ketidakpastian dan penantian tak berujung.
Apakah aku yang telah melupakan diriku dan mendekat padamu, siapakah aku yang tak menatap lagi ke depan dan hanya terpaku pada bayangan dirimu?
Dimanakah aku, terbuai dengan untaian kata indahmu, terbang dengan kasihmu, bermimpi dalam malammu?
Siapakah kau?
Mendekatlah dan beri aku perpisahan, sentuhlah keningku, usaplah air mataku, peluklah kesunyianku, palingkan mukamu dengan bibir penuh senyuman dan lambaikan tanganmu dengan lambaian hangat.
Jangan kau menghilang dengan semua ketidakpastian dan berlalu dengan angin kesepian.
Dan aku tidak akan beranjak dari sini hingga kau kembali menoleh dan mengulurkan tangan dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata Satu Rasa
PoetrySatu kata dapat mengungkap sebuah cerita. Satu kata berjuta makna beribu rasa. Kata mewakili sebuah dunia ide.