2 | Suga

3.5K 639 114
                                    

[Suga POV]

Jam di dinding kamar kos gue masih menunjukkan jam 8 pagi. Hari ini gue sudah membuat janji dengan Wendy buat lanjut mengerjakan skripsi di perpustakaan kampus jam setengah 9.

Sambil menikmati secangkir kopi hitam, gue masih sibuk mengetikkan sesuatu di laptop gue. Beberapa kali gue memperbaiki letak kacamata gue yang turun. Padahal hidung gue mancung, tapi kenapa kacamata gue suka turun sendiri? Ah tidak penting. Mari kita lewatkan.

www.hipwee.com

Gue mengetik huruf-huruf tersebut dan berhenti setelah menemukan artikel yang gue cari-cari, "cara-cara elegan buat PDKT ke cewek," gue bergumam pelan membaca judul artikel yang terpampang di layar laptop gue.

Ada alasan kenapa gue membaca artikel ini di pagi yang cerah secerah wajah Wendy. Gue sudah berapa kali dapat masukan dari Jimi dan Yeriana masalah ini ㅡ pendekatan yang gue lakukan ke Wendy. Walaupun sebenarnya hati kecil gue mengatakan kalau ide-ide dari Trio Bantet yang gue, Jimi dan Yeriana bikin tidak pernah berjalan mulus, gue tetap menjalaninya. Kenapa? Karena gue sudah terlalu frustrasi dengan hubungan gue dan Wendy yang abu-abu kelam seperti pantat wajan.

1. Cari Informasi tentangnya dengan cara baik

Gue mengerutkan dahi saat membaca 6 kata yang membuat gue memiringkan kepala gue sedikit. "Alah, gue udah tahu semua tentang Wendy. Tinggal isi hatinya doang yang belum gue tahu."

Kegiatan gue terhenti saat ponsel gue berdering dan menampilkan display name Wendy di sana.

"Kenapa, Dy?"

"Ga, di mana? Gue di perpus lantai 3."

Gue langsung melirik ke jam analog di laptop gue. Mampus, sudah jam setengah 9 dan gue belum mandi.

"Gue sampai jam 9 ya, Dy. Maaf."

"Oke."

Wendy lansung memutuskan panggilan. Terlalu singkat? Memang. Wendy bukan tipe cewek yang suka melakukan percakapan panjang lewat telepon, tapi gue rasa Wendy adalah tipe cewek yang menikmati direct conversations. Katanya sih supaya informasi yang disampaikan si lawan bicara lebih tersampaikan.

Gue cuma butuh waktu 15 menit buat mandi dan siap-siap. Cowok memang simpel, tidak seperti cewek yang butuh waktu setengah jam hanya untuk menaburkan dempul di wajah mereka. Padahal menurut gue, asal si cewek bersih, wangi, dan memasang senyumnya itu sudah cantik di mata gue. Hm, tapi itu cuma berlaku untuk Wendy. Ehe.

Gue juga cuma butuh waktu 10 menit buat sampai di kampus dan segera berjalan ke perpustakaan pusat kampus. Kasihan kalau si endut harus menunggu lama.

Perpustakaan lantai 3 memang sepi apalagi sekarang sudah masuk liburan. Paling mahasiswa yang masih berkeliaran di kampus adalah mahasiswa yang mengikuti semester pendek ataupun mahasiswa tingkat akhir seperti gue dan Wendy.

Gue melihat Wendy yang menelungkupkan wajahnya di atas meja. Gue menghampiri Wendy dan menyentuh lengannya pelan. "Dy, lo tidur?"

Benar tebakan gue. Wendy tidur dan langsung bangun setelah mendengar suara gue. Dia membalikkan kepalanya menghadap gue dengan posisi kepala masih berbaring di atas tangannya yang terlipat di atas meja.

"Lama banget sih, Ga," ucap Wendy dengan mata yang kembali menutup.

"Ya elah molor mulu sih Ndut. Nih minum dulu," gue menyentuh lengan Wendy dengan botol stainless steel yang gue bawa. Gue sengaja membawakan Wendy kopi hangat. Gue tebak malam tadi dia pasti begadang lagi.

Wendy akhirnya menegakkan badannya dan meregangkannya ke kanan dan ke kiri. "Makasih, Ga," ucap Wendy sambil mengambil botol tadi dari tangan gue.

"Nih, gue udah ngerjain yang pengolahan data. Lo coba kerjain yang grafik pakai regresi linier," jelas Wendy ke gue sambil menggeser laptopnya ke arah gue.

SWAGGY & WITTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang