SUATU HARI

4K 524 142
                                    

Suga tidak tahu ternyata menjadi papa muda itu sangatlah melelahkan. Bagaimana tidak? Hari Minggu ini Wendy sedang tidak enak badan, ditambah istrinya tersebut sudah satu minggu ini kurang istirahat. Semenjak menikah dengan Suga, Wendy akhirnya pindah ke Bekasi mengikuti Suga.

Banyak pertimbangan yang sudah Suga pikirkan tentang masalah ini. Pertama, dia tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya dan memilih menetap di Bandung bersama Wendy. Posisi Suga lebih menjanjikan dan dia tidak mungkin mengecewakan pihak-pihak yang sudah memberikannya kepercayaan di tempat kerja.

Kedua, Bekasi lebih dekat dengan rumah keluarga Wendy di Jakarta. Keluarga kecil tersebut bisa dengan mudah mengunjungi rumah keluarga di Jakarta. Apalagi Mahesa kadang suka rewel minta diantar ke rumah neneknya karena rindu dengan tontonan kartun Thomas di televisi sana. Padahal, di rumah juga ada televisi. Hanya saja Mahesa suka tiba-tiba banyak tingkah, membuat abinya kesusahan harus mengantar Mahesa ke rumah kakek-neneknya di akhir pekan.

"Abiiii.... Putarin Elsa lagi!!" teriak Mahesa dari ruang keluarga sambil sesekali menyedot susu formula dari botol minumannya.

"Tunggu bentar!" jawab Suga dari dalam kamar. Papa muda tersebut sedang mengurut tengkuk Wendy. "Si Esa kenapa ketagihan banget sih nontonin Elsa?" tanya Suga sambil menggosokkan balsem ke tengkuk Wendy.

Wendy tertawa kecil sambil sesekali meringis karena pijatan Suga berhasil menyentuh urat-urat syarafnya dan membuat angin yang terjebak di dalam perutnya melilit kencang. Akibat sering terbangun malam karena pusing, Wendy jadi masuk angin dan mual sejak pagi. Setelah memilih resign dari tempat dia bekerja di Bandung sebelumnya, Wendy sekarang lebih banyak santai di rumah bersama Mahesa. Mama muda tersebut memilih menulis di blog pribadinya yang berisi tentang review makanan sehat dan kosmetik alami.

Wendy juga kadang membuka konsultasi online dan bahkan dia menjadi content writer untuk beberapa beauty vlogger. Ini berkat Yeriana juga yang membantu Wendy, katanya sayang kalau ilmu Farmasi Wendy tidak dimanfaatkan. Jadi, lebih enak seperti ini. Wendy bisa santai melakukan hal menyenangkan tanpa harus menyia-nyiakan ilmu sarjananya. Lagian, pemasukan Wendy pun lumayan dengan melakukan kerja lepas seperti ini. Setidaknya sampai Mahesa sudah masuk sekolah.

Suga pun juga melarang Wendy untuk mencari kerja di luar untuk sementara ini. Suga tidak mau menitipkan Mahesa di tempat penitipan anak ataupun pengasuh anak. Dia ingin Mahesa tumbuh dalam pantauan penuh kedua orangtuanya.

"Abiiiii............" teriak Mahesa lagi dari luar.

"Tuh, kasihan Esa. Kamu ke sana dulu aja. Aku mau baring-baring dulu biar enakan," ucap Wendy sambil menepuk pelan lengan Suga.

Suga mengangguk, lalu beranjak dari pinggir ranjang dan berjalan keluar kamar. Dilihatnya Mahesa yang sudah mengerucutkan bibirnya saat melihat abinya keluar sambil terkekeh kecil.

"Kamu kenapa suka banget sih nonton Elsa?" tanya Suga sambil mencubit pelan pipi Mahesa dan segera menekan tombol play pada DVD player.

Mahesa mengelus pipinya yang dicubit Suga sambil matanya berbinar saat televisi kembali menampilkan kartun yang bisa mengendalikan es tersebut. "Karena cantik, Abi," jawab Mahesa malu-malu.

Suga lagi-lagi dibuat terkekeh dengan jawaban Mahesa. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Mungkin ini efek kebanyakan bermain dengan Jeka dan Jimi, sehingga dua cowok muda tersebut menginvansi pikiran polos Mahesa.

"Duh, masih kecil udah tau mana yang cantik ya kamu," ucap Suga. "Tamatin dulu itu Iqro' kamu. Huruf hijayah-nya aja belum hapal."

"Umiiii! Abi ceramah lagi nih!"

"Abi....Biarin Esa nonton dulu, hari Minggu ini tuh!" jawab Wendy dari kamar.

"Pengadu ya kamu sama Umi!" geram Suga sambil menjawil hidung Mahesa, membuat bocah laki-laki tersebut meringis lucu.

SWAGGY & WITTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang