Kediaman Wendy sudah ramai sejak pukul sembilan. Mulai dari bapak-bapak berbaju koko, ibu-ibu dengan gamis, anak-anak dengan pakaian yang rapi, sampai mamang-mamang bakso dan es krim roti sudah meramaikan halaman rumah Wendy.
Beberapa pemuda dengan baju seragam dan menggunakan nametag pun terlihat mondar-mandir. Nametag tersebut menandakan kalau mereka adalah kumpulan karang taruna masjid di lingkungan tempat tinggal Wendy.
"Kak Wen, make up-nya mau ditebelin lagi nggak?" tanya Yeriana yang duduk di atas kasur kamar Wendy.
Wendy menggeleng sambil memperbaiki hijabnya dibantu oleh tim wardrobe pengantin. Wendy hari ini tampil anggun. Yeriana dan Joy saja sampai berulang kali memuji Wendy.
Bagaimana tidak? Wendy memakai baju gaun putih panjang seperti gamis, namun terlihat mewah dan elegan. Lalu, ditambah dengan hijab yang Wendy pakai. Mirip bule-bule dikerudungin kalau kata Selgy. Make up Wendy pun terlihat natural. Ya iyalah, berkat Yeriana, Wardah langsung turun tangan buat jadi wardrobenya Wendy. Apa sih yang tidak bisa dilakukan oleh Beauty Vlogger seperti Yeriana yang sekarang subscriber-nya sudah hampir 500k.
"Wendi, yuk keluar, Dek. Penghulunya udah datang," ajak Kirana, kakak iparnya Suga alias istri calon kakak iparnya Wendy yaitu Sugi.
Wendy langsung memeriksa detak jantungnya yang tiba-tiba berdentum cepat, seperti lagi mengadakan private party. Yeriana, Joy, dan Selgy kompak mengangguk dan memberikan semangat. Mereka pun mengiringi Wendy keluar kamar pengantin guna menemui si calon imam.
Aduh! Ini kenapa Yeriana, Joy, dan Selgy yang baper, ya?
Orang-orang sudah ramai dan duduk melingkar di ruang tengah yang sudah dihias seelegan dan se-cozy mungkin. Wendy beruntung mendapatkan WO yang cocok dengan seleranya. Di tengah-tengah lingkaran, sudah ada penghulu, orangtua Wendy dan Suga, serta tentu saja Suga Adipati yang terlihat tampan dan gagah menggunakan setelan jas hitam.
Wendy menunduk malu dan berjalan diarahi oleh Kirana untuk duduk di samping Suga. Dari tadi, Suga tidak bisa mengalihkan tatapannya dari wajah Wendy yang nampak bersemu merah muda.
Alangkah merasa beruntungnya Suga menjadi calon imam seorang Wendy yang cantiknya bak bidadari dan menenangkan hati seperti ini. Subhanallah.
Penghulu bergumam, membuat semua tamu memandang ke satu titik, yaitu tangan penghulu yang sudah terangkat ke depan Suga. Malam tadi, Suga sudah berlatih berpuluh-puluh kali mengucapkan kalimat sakral seumur hidupnya. Kata Jimi, kalau sudah gagal mengucapkannya lebih dari tiga kali, maka pernikahan mereka bisa dianggap tidak sah atau gagal.
Suga tidak mau harus menunggu lagi. Jadi, dia berlatih keras melebihi saat dulu dia berlatih untuk seminar di depan para profesor farmasi. Karena bagi Suga, kalimat ijab qabul adalah pintunya menuju surga dunia. Mantap, luar biasa!
Penghulu mulai membuka mulutnya untuk berbicara, refleks Suga malah ikutan membuka mulutnya. Jeka yang melihat langsung memberikan kode agar Suga mengatupkan mulutnya. Terlihat kentara sekali kalau Suga sangat gugup saat ini.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan saudara Suga Adipati bin Adi Soeharjo dan saudari Ananda Wendy Putri Pratiwi binti H. Handoko Purnama dengan maskawin seperangkat alat solat dibayar tu....nai..."
"Ga, ijab qabul itu diucapkannya dalam satu tarikan napas." Suga mengingat omongan Bapak Adi di malam sebelumnya.
Suga pun menarik napas pelan. Setelah itu, Suga mulai menarik napas dalam dan membuka mulutnya. "Saya terima nikahnya Ananda Wendy Putri Pratiwi bin H. Handoko..."
"Binti, Ga," bisik Wendy di samping Suga.
"Astaghfirullah," ucap Suga dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWAGGY & WITTY
Fanfiction[SPIN OFF] Saat ini Suga Adipati memiliki dua visi; mencari pasangan wisuda dan mencari pasangan hidup. Published : 23/5/17 Completed : 10/10/17 Storyline : paulivery