13 | Sidang

2K 507 68
                                    

Apartemen Yeriana pagi ini riweuh. Bagaimana tidak? Setelah mengetahui kalau Wendy menginap di sana, Joy dan Selgy langsung menyusul dengan tas gandeng berukuran masing-masing di tangan mereka. Ya, mereka akhirnya menginap di sana.

"Kak Wen tinggal di sini aja udah. Tiap pagi gue ada yang masakin," celetuk Yeriana yang duduk di meja makan dan melihat Wendy sedang memasak sarapan.

"Eleuh, sangeunahna maneh. Dikira Kak Wendy pembantu apa?" balas Joy sambil menikmati buah pisang.

Selgy terkikik melihatnya, lalu menatap Yeriana. "Susah-susah dapur bagus, komplit, isi kulkas penuh, tapi ujung-ujungnya nunggu ada yang masakin. Pantas aja..."

"Pantas apa?" sahut Yeriana memandang Selgy.

"Pantas putus sama Jeka. Nggak bisa masak sih...."

Seketika Selgy langsung mendapatkan lemparan sumpit kayu dari Yeriana. "Gue doain lo kena gosip sama Bastian biar putus sama Kak Jimi."

"Ihhh, kalau digosipin sama Nichol atau Aliando mah gue ayo-ayo aja!" balas Selgy yang langsung disambut kekehan Joy.

"Hush! Cewek nggak bisa masak bukan berarti worthless buat jadi idaman. It's just nice to have a wife can cook well, tapi itu nggak harus jadi kriteria cowok cari pendamping kok. Jeka juga kan nggak muluk-muluk sama Yeriana. They're just trying to be better in person. Iya kan, Yer?" tanya Wendy sambil menyodorkan tiga piring nasi goreng dengan tiga potong ayam mentega di tiap piringnya.

"Tuh didengekeun nasehat Kak Wendy. Eta geus cocok pisan buat kawin euy. Sok atuh Kak minta Kak Suga lamar," celetuk Joy.

Wendy cuma berdecak kecil, lalu pergi ke dalam kamar Yeriana untuk bersiap-siap. Hari ini dia dan Suga akan sidang pukul 9 nanti. Jadi, Wendy harus siap-siap dari sekarang biar bisa latihan dan tidak gugup nantinya.

Ketika Wendy keluar dari kamar Yeriana, tiga adik tingkatnya tersebut sudah asik menonton siaran Netflix di TV milik Yeriana. Wendy segera menenteng tas miliknya dan berjalan ke ruang tengah.

"Gue berangkat sekarang, ya? Lo pada entar dateng ke gedung loh, jangan lupa."

Kompak si trio lumba-lumba menolehkan kepala ke arah Wendy. Trio lumba-lumba itu sebutan dari Jeka, Jimi, dan Vi untuk ketiga cewek yang dekat dengan mereka. Alasannya karena kalau sudah berkumpul dan ketawa, kikikan mereka persis seperti lumba-lumba di siaran channel NatGeo.

"Kak Suga bilang mau jemput Kakak. Tunggu aja sini!" ucap Yeriana dan berjalan ke dapur mengambil sesuatu. "Nih, latte hangat buat Kakak sama Kak Suga." Yeriana menyerahkan dua botol ke arah Wendy.

"Widih, makasih Yeriana," balas Wendy dan berjalan duduk di sofa ruang tengah.

Beberapa menit kemudian, Wendy mendapatkan pesan dari Suga kalau cowok tersebut sudah menunggu di depan apartemen. Wendy segera pamit ke trio lumba-lumba dan berjalan keluar.

"Assalamualaikum, Dy. Gimana kabarnya hari ini?" sapa Suga ketika Wendy berdiri di depan motor cowok tersebut.

Wendy menahan tawanya mendengar Suga berbicara seperti itu. "Alah, biasanya nggak pakai salam."

"Eits, menjawab salam itu wajib loh, Dy."

"Iya, waalaikumsalam Suga," balas Wendy dan menaiki motor Suga.

"Kabarnya belum dijawab," sahut Suga lagi membuat Wendy memutar bola matanya.

"Cepetan Ga, entar telat."

"Makanya jawab dulu biar langsung jalan dan nggak telat."

Wendy menghela napasnya yang membuat Suga tidak bisa menyembunyikan senyuman jahil cowok tersebut. "Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar."

SWAGGY & WITTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang