CBH #1

7.8K 313 8
                                    

"yaa, Yuri-ah!", teriakan melengking yg berasal dari ujung koridor mengejutkan seorang gadis berperawakan cukup tinggi.

"Tae, jangan teriak2. Ini koridor, suaramu jadi menggema tau", Yuri berbalik badan sambil menyumbat lubang telinga dengan jari telunjuknya.

"Ta...Tae...Ta...Tae aja kamu ini. Aku ini kakak kelasmu. Panggil eonni kek", Taeyeon berjinjit dan menjitak kepala Yuri.

"appo. Kita kan teman bermain sejak kecil. Kalau di rumah juga panggil 'Taeyeon' kan?", Yuri mengusap kepalanya.

"iya kalau di rumah. Tapi ini kan sekolah"

"ne ne ne. Ada apa eonniku tercintaaa?", Yuri mengaitkan lengannya pada leher Taeyeon.

"aaiisshh...ketiakmu bau terasi!", Taeyeon mendorong tubuh Yuri agar menjauh darinya.

"ah, masa sih. Gak tuh, wangi. Wangi lavender. Hahaha", ucap Yuri sambil mencium ketiaknya sendiri.

"iiihh...jorok banget. Eh, sepulang sekolah temenin ke mall yuk", ajak Taeyeon.

"mau ngapain?"

"beli joystik. Joystikku rusak".

"dasar gamer. Mianhe, aku gak bisa nemenin. Aku ada latihan basket, persiapan untuk kompetisi nasional".

"yaaaah, terus aku ngajak siapa lagi dong?"

"besok deh aku temenin. Gimana?"

"arraseo. Besok loh ya"

"hmmm"

"oke deh. Aku balik ke kelas dulu Yul. Bubye", Taeyeon hendak kembali ke kelasnya, namun sebelum itu, ia menjahili sahabatnya itu terlebih dahulu.

"aaaarrgghh!!! Yaak, Taeyeoonn!!", Yuri memegangi hidungnya yang sakit setelah Taeyeon menariknya. Ketika ia akan mengejar Taeyeon, gadis mungil itu sudah berlari jauh sambil tertawa terbahak-bahak.

"aaashh...dasar upil monyet. Awas aja kalau ketemu di rumah", gerutu Yuri.

Sebelum latihan dimulai, Yuri pergi ke kantin terlebih dahulu untuk membeli sebotol minuman. Sambil menguncir rambutnya, ia terus menyusuri koridor sekolah.

"omo, Yuri cakep banget siiiih", seorang siswi yang sedang duduk di bangku koridor ternganga melihat Yuri yang berjalan melewatinya. Bagaimana tidak, untuk ukuran seorang gadis yang masih duduk di kelas XI SMA, Yuri memiliki tubuh yang atletis. Maka tidak heran, mulai dari adik hingga kakak kelasnya, Yuri memiliki banyak penggemar. Ketika Yuri melewati gadis itu, Yuri memberikan smirk andalannya. Membuat gadis itu salah tingkah.

"kyaaaaa!! Dia senyum sama akuuuuu!! Apakah aku bermimpi?", gadis itu mencubit pahanya sendiri.

"aww...ini beneran...kyaaaa!!!", gadis itu berjingkrak-jingkrak.

Yuri kembali berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, ia segera membeli sebotol air mineral dan satu bungkus biskuit untuk mengganjal perutnya.

Ketika Yuri akan kembali ke tempat latihan, ia melihat seorang gadis berambut coklat sedang duduk di bangku yang terletak di sudut kantin. Gadis itu sedang memainkan smartphone-nya.

"siapa ya? Gak pernah liat", Yuri duduk di salah satu bangku sambil terus menatap gadis itu.

Karena merasa sedang diperhatikan, gadis itu mengangkat wajahnya, dan melihat ke sekeliling. Lalu tatapannya tertumbuk pada gadis yang memakai jersey basket sedang menatapnya sambil memegang sebuah biskuit. Tatapan mereka pun bertemu. Yuri terkejut dan menundukkan kepalanya.

"sial, ketahuan lagi liatin", Yuri terus menundukkan kepalanya. Ia tidak tahu mengapa ia bisa salah tingkah hanya karena bertatapan mata beberapa detik saja. Sebelumnya, Yuri tidak pernah merasakan hal itu.

To be continued...

Comeback Home [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang