Yuri menunggu Jessica di anak tangga sambil bersandar pada dinding dan menyilangkan kedua tangannya.
"eh, ada si ganteng. Gak pulang nih? Pulang bareng aku yuk"
Salah satu teman sekelas Jessica mendekati Yuri dan menyelipkan tangannya pada lengan Yuri.
"maaf, gak bisa eonni. Aku udah ada janji sama seseorang"
"udaaah, sama aku aja yuk. Aku traktir makan deh. Mau ya?"
"maaf eon, gak bisa"
Yuri berusaha melepaskan kaitan tangannya, namun gadis itu semakin mempererat dan menyandarkan kepalanya pada bahu Yuri.
"eon...eonnie...maaf, tolong ini...aduh--------"
Yuri masih berusaha melepaskan diri.
"EKHEMM...!!!", Jessica tiba-tiba datang dengan wajah sangarnya.
"eonni?", Yuri terkejut mendengar deheman Jessica.
Jessica tidak menjawabnya, melainkan ia menatap tajam ke arah tangan Yuri yang menggenggam tangan temannya tersebut. Yuri yang mengetahui arah tatapan Jessica, segera menepis dan menjauhi gadis itu.
"ayo", ajak Jessica dengan nada datar dan mulai menuruni anak tangga.
"ih, songong banget. Emang kamu apanya Yuri sih? Sok ngatur-ngatur", ujar teman sekelasnya.
Jessica berbalik badan dan kembali menghampirinya.
"eh, ada orang ya? Aku kira tadi Yuri ketempelan setan. Ayo!"
Jessica menggandeng tangan Yuri dan menuruni anak tangga bersama. Sedangkan temannya masih ternganga karena shock telah dikatai "setan".
________________________
Yuri tersenyum tak henti-hentinya hingga mereka berdua hampir sampai di tempat parkir."kenapa senyum-senyum sendiri? Masih belum ilang setan yang nempel sama kamu?"
"enggak kok eonni. Setannya udah ilang, diganti sama malaikat"
"hmm? Maksudnya?", Jessica mengernyitkan dahinya.
"bukan apa-apa kok eonni"
Yuri tersenyum dan semakin mempererat genggaman tangan mereka. Jessica yang merasakan tangannya semakin menghangat baru tersadar, lalu segera melepaskan genggaman itu.
"eh, sejak kapan kita pegangan tangan?"
Jessica sedikit menjauh dan memegangi dadanya yang mulai berdetak tidak karuan.
"kan eonni tadi yang nyambar tanganku duluan. Lupa?"
"ah, gak mungkin"
"hahaha...ya udah lah. Aku ambil motor dulu ya, eonni tunggu disini", Yuri pun meninggalkan Jessica untuk mengambil motornya.
"emang tadi aku duluan? Ah masa sih? Aku kok gak sadar ya? Ah, gak mungkin"
Jessica berdebat dengan dirinya sendiri.
Ia terus mengamati tangannya hingga tidak menghiraukan keberadaan Yuri di sampingnya.
"sampai kapan eonni mau berdiri disitu?", suara Yuri berhasil mengejutkannya.
"ini helmnya eon"
Yuri lalu menyerahkan helm cadangan yang selalu ia bawa. Jessica segera memakainya, tapi karena rambutnya yang halus sedang tergerai, ia sedikit kesulitan ketika akan mengencangkan tali di bawah dagunya.
"susah ya eon? Sini aku bantu"
Yuri turun dari atas motor lalu segera membantunya.
"apa eonni gak pernah pake helm?", tanya Yuri sambil merapikan letak rambut Jessica lalu mengencangkan tali helm.
Yuri sedikit membungkuk karena Jessica lebih pendek darinya. Jessica menggeleng pelan sambil melirik ke arah kanan. Ia merasakan nafas hangat Yuri yang menerpa lehernya karena wajah Yuri sangatlah dekat dengannya.
"ini pertama kalinya aku naik motor", tukas Jessica.
"mwo? Selama ini eonni gak pernah naik motor?"
"bukan gak pernah, tapi aku trauma. Dulu sewaktu kecil aku pernah kecelakaan karena dibonceng Papah. Dan ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun yang lalu", jelasnya.
"ooh, jadu eonni sekarang takut?"
"entahlah"
"kalo eonni takut, kita naik busway aja"
"gak perlu"
"eonni yakin?"
Jessica mengangguk mantap.
"arraseo. Naiklah eon"
Jessica menatap motor Yuri sejenak, sebelum akhirnya ia menaikinya.
"oh iya, ini eon. Pakai ini buat nutupin rok eonni"
Yuri melepasnya hoodie-nya dan memberikannya pada Jessica.
"kenapa sama rokku?"
"ya buat nutupin aja. Biar gak berkibar-kibar. Rok eonni sedikit terlalu pendek. Nanti keenakan orang-orang di jalan. Aku gak mau"
Jessica mencerna ucapan Yuri lalu tersenyum di balik punggung Yuri. Kemudian ia melilitkan hoodie tersebut pada pinggangnya.
"udah eon?"
"udah"
"pegangan ya"
"eh, kamu mau ngebut?"
"enggak kok. Cuma gak mau ntar eonni jatuh. Aku gak mau balik lagi buat jemput eonni"
"dih, tega banget sih", Jessica memukul punggung Yuri.
"aduh...hahaha. Cuma becanda eon. Arraseo, kajja"
Yuri menghidupkan motornya dan mulai menarik gas.
Dengan refleks, Jessica memeluk perut Yuri dan memejamkan matanya dengan rapat. Ia masih sedikit takut. Tapi ia juga ingin bisa menghilangkan rasa takutnya tersebut.
Yuri terkejut lalu menunduk melihat tangan Jessica pada perutnya. Ia tersenyum girang dan mulai melajukan motornya menuju rumah.
Sepanjang perjalanan, Jessica tidak sedetikpun melepaskan pelukannya. Sedangkan Yuri sangat bahagia karena seseorang yang ia sukai sedang berada di atas motor kesayangannya.
"aah, sepertinya malam ini pun aku akan bermimpi sangat indah", batin Yuri
Ada yg nunggu part ini? 😁😁
Jangan lupa voment yaaa 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback Home [COMPLETED]
FanfictionPergilah sejauh mungkin. Bila Tuhan telah menggariskan namamu dihidupku, aku yakin, kamu akan kembali pulang, J. Main Character : Kwon Yuri | Jung Jessica | Kim Taeyeon Support Character : Lee Sunkyu | Hwang Tiffany