"Tapi pasti ini bikin pikiran lo ngga karuan. Lo jangan kaget ya." Minta Shinta.
" Iya udah buruan emang lo mau ngomong apa sih, Shin? Jangan suka bikin gue penasaran deh!" paksa Putri.
"Gue lolos audisi dan 3 hari lagi gue berangkat ke Korea." Kata Shinta.
"Astaga. Yang bener?" kaget Putri.
"Iyalah. Ngapain gue bohong sama lo kalo urusan kaya gini, Putri." Gemas Shinta.
"Hehehe. Yaudah deh, selamat ya lo udah bisa ngejar mimpi lo buat masuk SM. Nanti gue usahain deh nyari tiket buat besok." Kata Putri sambil menggaruk tengkuknya.
"Jangan lupa, tiketnya beli 2!" suruh Shinta.
"Hah 2. Buat siapa?" tanya Putri.
"Ya buat Farrell lah. Emang lo yakin kalo lo ngga pergi sama Farrell, tante bakal ngijinin lo? Orang cuma ke mall aja harus sama Farrell apalagi ke Jakarta, Putri!" Shinta menjelaskan.
"Iya juga sih. Yaudah deh nanti coba gue tanya Farrell, semoga dia mau nemenin gue." Balas Putri.
"Iya. Yaudah, udah dulu ya. Gue mau latian. Bye!" pamit Shinta.
"Oke, semangat ya! Bye!" balas Putri.
Setelah menutup telfon dari Shinta, Putri beralih untuk menelpon Farrell untuk mengajaknya bertemu agar mereka bisa membahas hal ini bersama.
"Hallo, Farrell. Rell lo bisa nggak ketemu gue sekarang?" tanya Putri.
"Bisa kok. Dimana? Jam berapa?" tanya Farrell balik.
"Di cafe Hitam Putih. Kalo sekarang bisa nggak?" tanya Putri lagi.
"Bisa kok. Kalo gitu gue berangkat sekarang ya! Gue tutup telfonnya." Pamit Farrell.
"Oke!" balas Putri.
SKIP di cafe...
Mereka segera memesan minuman dan memulai pembicaraan.
"Kenapa Ci? Kok lo ngajak gue ketemuan di sini." Tanya Farrell.
"Gue cuma mau ngasi tau kalo Shinta lolos audisi dan katanya 3 hari lagi dia berangkat ke Korea." Jawab Putri.
"O ya! Bagus dong. Berarti kan lo harus nyusul Shinta ke Jakarta!" balas Farrell lalu menyeruput cappucino yang baru saja disajikan.
"Iya! Dan Shinta nyuruh gue buat ngajak lo!" timpal Putri yang membuat Farrell hampir tersedak.
"Ng..ngajak gue?" Putri mengangguk "Emang kapan rencana lo mau berangkat?" tanya Farrell. "Besok!" jawab Putri singkat, kini giliran Farrell yang mengangguk.
"Terus izinnya gimana dong?" tanya Farrell.
"Itu mah urusan gampang! Yang penting itu, sekarang lo mau nggak nemenin gue?" tanya Putri.
"Bisa kok lagian mama papa juga besok berangkat ke luar kota. Adek gue biar nanti bibi yang ngurusin." Jawab Farrell mantap.
"Oke jadi sekarang kita nyari tiket pesawat buat besok!" semangat Putri.
SKIP
Setelah mereka mendapatkan tiket, mereka membahas bagaimana mereka bangkat ke bandara besok.
"Farrell, besok buat izinnya lo minta sama papa lo buat bikinin surat izin kira-kira buat 5 hari kedepan!" suruh Putri.
"Terus kalo udah?" tanya Farrell.
"Terus waktu lo ke rumah gue lo bawa suratnya biar nanti dianter sama Pak Sabar ke sekolah. Kita berangkat bareng naik taksi aja!" jelas Putri.
"Terus motor gue gimana?" tanya Farrell lagi.
"Lo tinggal aja di rumah gue. Pasti nanti ada yan ngurus kok, tenang! Terus karena pesawat kita berangkat jam 9, paling enggak lo jam 7 udah ada di rumah gue, oke?" jelas Putri dibalas anggukan oleh Farrell.
Setelah selesai mereka pun pulang. Putri diantar Farrell untuk pulang ke rumahnya sekalian untuk meminta izin ke mama Putri.
Tibalah keesokan harinya. Farrell yang sudah sampai di rumah Putri langsung memarkirkan motornya di garasi rumah Putri karena disuruh oleh Pak Sabar. Farrell pun langsung menyerahkan suratnya kepada Pak Sabar ketika ia melihat Pak Sabar memegang sebuah amplop putih yang ia yakini itu adalah surat izin milik Putri, setelah itu ia masuk ke rumah Putri.
"Rell tadi gue udah pesen taksi, katanya 15 menit lagi taksinya nyampe. Sekarang mending kita makan dulu. Lo udah makan belum?" tanya Putri. Farrell menggeleng.
"Yaudah yuk makan udah ditungguin sama mama papa di meja makan!" ajak Putri.
Mereka makan dalam diam karena orang tua Putri sudah mengetahui apa yang akan mereka lakukan hari ini. Mama Putri pun tak terlalu khawatir memikirkan Putri, karena Putri pergi bersama dengan Farrell. Tak lama terdengar klakson mobil dan ternyata itu adalah taksi yang dipesan Putri melalui aplikasi online. Mereka berdua lalu menuju ke gerbang rumag dengan diantar orang tua Putri.
"Ma, Pa. Putri pamit ya." Pamit Putri sambil mencium tangan orang tuanya secara bergantian.
"Hati – hati ya sayang." Kata mama Putri.
"Saya juga pamit ya om tante." Pamit Farrell sama yang dilakukan oleh Putri.
"Farrell kamu jagain Putri baik – baik ya!" minta papa Putri. Farrell mengangguk.
SKIP
Setelah mereka check in, saatnya mereka untuk menaiki pesawat mereka. Mereka duduk bersebelahan di dalam pesawat. Tak banyak hal yang mereka obrolkan.
Setelah kurang lebih 2 jam mereka berada di dalam pesawat, akhirnya mereka sampai di Jakarta. Mereka di jemput oleh Shinta dan Anggi karena Putri telah sudah mengabari Shinta kalau hari ini ia akan sampai sekitar jam 11 pagi dan meminta Shinta untuk menjemputnya karena ia tak tau dimana tempat Shinta menginap.
Tak lama akhirnya mereka sampai di hotel tempat Shinta menginap. Akhirnya Farrell harus menyewa 1 kamar hotel saja karena Putri pasti tidak akan menyewa kamar hotel lagi dan karena pasti Putri akan tidur bersama sahabatnya, melihat kondisi kamar hotel yang luas dengan setiap 1 kamar berisi 2 kasur besar.
bersambung...
nah guys akhirnya aku kembali lagi dengan update an ku yang gaje ini.
aku mau minta dukungan sama kalian dong, please beri saya vote... :'(
oh iya guys kayanya 1 sampai 2 minggu ke depan aku bakal soalnya aku mau UKK..
ya doain ajalah biar aku bisa tetep update di sela-sela UKK... dan nilai UKK ku memuaskan.. aku cuman butuh dukungan dari kalian dengan nge vote cerita aku....
vote kalian sangat berharga buat nyemangatin aku bikin story...oke?oke?oke?
udahlah pokoknya... makasih yang udah nungguin cerita ku ini..
support terus ya guys...
makasihh... byeee... anyeongggggg!!!!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Get You
Ficção AdolescenteCerita 2 orang fangirl bersahabat yang ingin hidup bersama dengan idola nya.