Pagi harinya semua berkumpul di kamar Shinta, termasuk Shinta untuk membahas kepergian Shinta ke Korea besok.
"Shin, terus visa lo gimana? Kan kalo lo ngga ada visa, lo nggak bisa tinggal disana dalam jangka waktu yang panjang kan." Tanya Putri.
"Udah kok. Kemaren katanya Anggi diurusin sama panitia nya." Jawab Shinta santai.
"Terus apalagi sekarang yang belum lo siapin?" tanya Putri lagi.
"Surat pindah sekolah sih..." Jawab Shinta "Gue nggak mungkin kan bolak balik cuman buat berangkat sekolah." Tambah Shinta.
"Berarti gimana dong?" tanya Putri.
"Kemaren sih udah di urusin mama, tapi katanya baru jadi besok. Terus mau di kirimin mama ke Korea." Jawab Shinta sambil mengangguk kecil.
"Anggi, lo ikut Shinta ke Korea?" giliran Farrell bertanya setelah dari tadi ia diam saja.
"Iya sih. Tapi nggak ikut netep disana kok. Paling cuma beberapa hari, soalnya gue udah jarang masuk sekolah. Masa iya gue mau bolos terus." Jawab Anggi, Farrell mengangguk.
SKIP
Keesokan harinya, mereka sudah siap menuju bandara untuk mengantarkan Shinta menuju ke Korea sekalian untuk Farrell dan Putri kembali ke Semarang. Mereka sudah siap dengan barang bawaan mereka. Shinta dan Anggi masing-masing membawa 1 koper berukuran sedang, sementara Farrell dan Putri hanya membawa 1 ransel. Mereka berpisah di bandara, tapi untuk kali ini tak ada airmata, karena Farrell sudah menyuruh Putri supaya tidak menangis saat di bandara nanti.
Hanya perlu waktu sekitar 2 jam untuk Putri dan Farrell kembali ke Semarang. Setelah keluar dari bandara, mereka segera mencari taxi dan menuju ke rumah Putri. Farrell juga menuju ke rumah Putri karena motornya ia tinggal di rumah Putri. Setelah sampai di rumah Putri, Farrell segera pamit dan menyalakan mesin motornya untuk langsung pulang. Tak lupa, sebelum pulang Farrell berpesan supaya ia tak menangis sendirian di dalam kamar dan supaya ia tidak lupa makan, dan satu lagi, Farrell berpesan kepada Putri untuk istirahat supaya besok ia bisa berangkat sekolah. Farrell berkata kepada Putri bahwa besok pagi ia akan menjemputnya lagi untuk berangkat bareng ke sekolah. Setelah itu, Putri langsung masuk kerumahnya dan disambut oleh mama Putri.
"Eh! Putri udah pulang. Loh, Farrell nya mana kok ngga di ajak masuk?" tanya mama Putri menjurus.
"Ih! Mama, anaknya baru pulang juga. Bukannya ditanyain kabarnya gimana, malah langsung nanya Farrell dimana. Dia langsung pulang mah barusan." Putri menjelaskan dengan kesal dibalas dengan suara mamanya yang tertawa kecil.
"Udah ah. Sono gih langsung mandi terus istirahat. Kamu udah makan kan?" tanya mama, Putri mengangguk.
Putri pun segera naik menuju ke kamarnya untuk melaksanakan apa yang mama nya suruh barusan. Setelah mandi dan berganti pakaian, Putri langsung menjatuhkan dirinya di kasur, dan karena mungkin ia terlalu lelah ia langsung tertidur. Paginya ia bangun sangat pagi namun dengan tubuh yang terasa lebih segar. Ia segera menata jadwal pelajarannya untuk hari ini dan mempelajarinya sedikit karena kemarin setelah sampai rumah ia tak menyentuk buku pelajaran itu sedikitpun. Lalu, Putri segera mandi dan bersiap – siap untuk sarapan dan berangkat ke sekolah, dengan dijemput Farrell tentunya. Setelah siap dengan seragamnya, Putri segera turun untuk sarapan karena ia sudah ditunggu oleh anggota keluarganya.
"Wissss.... makan nasi goreng nih." Kata Putri langsung duduk dan mengambil nasi goreng nya.
"Wet.. apaan lu kak. Dateng-dateng langsung makan gitu aja! Ceritain dulu, gimana kemaren di Jakarta sama kak Farrell?" tanya Anjani langsung.
"Ada aja pokonya. Wekk.." jawab Putri sambil menjulurkan lidahnya. Melihat kelakuan kedua putrinya yang jarang akur papa dan mama Putri berdecak heran.
"Ck.. kalian itu lho. Udah ngga ketemu 4 hari juga kok, taunya bakal kangen-kangenan. Ehh.. kok malah langsung berantem ini lho... hhh.." heran papa Putri.
"Lagian, pa. Si Jeny kepo aja." Balas Putri.
"Biarin lagi.." timpal Anjani. Tak lama, terdengar suara klakson motor dari depan rumah Putri. Putri yang yakin itu Farrell, langsung berlari menuju ke pintu depan. Ia meninggalkan tasnya di kursi meja makan karena ia merasa ini masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah sekarang.
"Aku ke depan bentar ya." Kata Putri yang langsung berlari sebelum mendengar jawaban dari mama papanya. Sampai di depan, Putri segera membuka pintu dan menyuruh Farrell untuk masuk terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam, Putri langsung mengajak Farrell menuju meja makan.
"Loh, nak Farrell to ternyata. Tak kira siapa, kok tumben ada motor ke sini pagi-pagi. Pantesan Putri langsung lari kedepan." Kata papa Putri.
"Hehe.. iya om. Saya mau jemput Putri. Biar sekalian berangkat bareng ke sekolahnya." Jawab Farrell.
"Kak! Jangan-jangan waktu kemaren kakak aku ajak berangkat, katanya nanti aja itu,kakak dijemput sama kak Farrell?" tanya Anjani langsung.
"Kalo iya, kenapa emang? Masalah?" tanya Putri balik.
"Atau jangan-jangan kakak suka ya sama kak Farrell?" tanya Anjani lagi.
"Iya itu mah." Sambar mama Putri.
"Ih apaan sih mama. Udah ah ngga usah dibahas!" sela Putri.
"Terus, Farrell tau nggak kalo Putri suka sama kamu?" tanya papa Putri kepada Farrell sambil tersenyum jail.
"Tau kok, om..." jawab Farrell singkat "Udah pernah dikasi tau Shinta, dia!" sambar Putri yang langsung memukul pundak Farrell.
"Cieeeee... kakak...." teriak Anjani tak terlalu keras.
"Shht.. diem ngga lo!" bentak Putri kepada Anjani yang di balas dengan cekikan ala Anjani.
bersambung...
nah aku update lagi kan. maaf kalo gaje...
wahh,,, ngomong-ngomong selamat bulan puasa ya, buat yang menjalankan ibadah puasa. ngga kerasa, udah puasa lagi.
SELAMAT BULAN RAMADHAN
aku update pagi-pagi gini karena sekalian aku sahur...
ya udahlah nanti ngga kelar-kelar...hahaha
tetep tunggu kelanjutan cerita aku ya.. jangan lupa vote nya dong...
support terus ya guys
makasih... anyeongggg!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Get You
Fiksi RemajaCerita 2 orang fangirl bersahabat yang ingin hidup bersama dengan idola nya.