05- Sikap Manis

6.3K 476 62
                                    

CERITA INI UDAH SAMPAI KOTA MANA?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CERITA INI UDAH SAMPAI KOTA MANA?

NEMU CERITA INI LEWAT MANA?

MANDIRI?

INSTAGRAM?

TIKTOK?

DARI TEMEN?

DIHARAPKAN UNTUK MEMBERIKAN VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP CHAPTER KARENA NGGA ADA TARGET UNTUK NEXT PART🙂

NGGA SULIT BUKAN?

YANG NGGA PERNAH VOTE DAN KOMEN NTAR NGGA DAPET COGAN IDAMAN LOH😔🖖🏻

PEMBACA YANG BAIK ADALAH YANG MEMBACA CERITA SAMPAI ENDING DAN MENGHARGAI HASIL KERJA KERAS AUTHORNYA—♡

°°°

Rasa nyaman timbul akibat perhatian kecil yang tanpa di duga berefek besar. Menyebabkan rasa ketergantungan itu hadir.

***

Bel pulang sekolah berbunyi. Semua murid kelas XI IPA-1 menghembuskan nafas lega karena pelajaran yang membosankan akhirnya selesai.

"Yuk Ra kita pulang," ajak Adisa menghampiri meja Deera yang berada di depannya.

"Ay ...."

"Kalian pulang aja dulu. Gue mau ngomong sebentar sama Deera," ucap Arven tiba-tiba yang sekarang sudah berdiri di samping Deera.

Deera berdecak tidak suka, "Urusan utang lagi? Demi Alek lo udah cocok banget jadi rentenir Ven!"

"Hah lo ngutang ke Arven Ra?" tanya Keysha terkejut.

"Gue traktir lo es krim!" ucapan Arven  membuat Deera terdiam di tempatnya.

Es krim loh. Salah satu kelemahan Deera. Siapa saja yang menawarinya es krim, tanpa pikir panjang Deera pasti menerimanya. Yah meskipun harganya murah. Tapi kali ini, gengsinya terlalu tinggi untuk menyetujui ajakan Arven. Deera masih jengkel dengan sikap Arven tadi pagi. Selalu membuatnya unmood.

"Nggak minat. Uang gue cukup buat beli sendiri!" ketus Deera menahan gengsi.

"Tapi ini beda loh Ra. Es krimnya ukuran jumbo dengan berbagai varian rasa. Masa sih lo nggak mau?"

Njlebb anyess banget. Baru dibilangin aja udah buat Deera ngeces ngiler. Kalau ditraktir gini kan lumayan. Uang jajannya bisa ia tabung. Tapi yah gimana lagi. Rasa gengsinya mendominasi.

"Ya udah deh Ven, kalau Deeranya nggak mau mending gue aja yang ditraktir ya." Adisa menyahuti dengan senyuman.

"Anjir nyet. Ngga usah gaspol gitu bisa kali," cibir Keysha kesal dengan sikap Adisa yang asal nyablak.

REGRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang