12- Act of service

4.7K 325 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN LUPA VOTE!!!

KOMEN👉🏻

DAN SHARE🔁

°°°

Bertemu denganmu, mungkin sudah menjadi takdir.
Dekat denganmu adalah keinginanku
Tapi, jatuh cinta denganmu sungguh di luar kendaliku.
Sejenak ku fikirkan, Apakah salah jika aku mencintaimu?

***

Deera masuk menuju kelasnya yang masih sepi, dikarenakan dia berangkat lebih pagi dari biasanya. Bahkan sahabatnya saja masih belum datang. Merasa jenuh sendirian di dalam kelas, Deera mengambil buku novel dalam laci meja, untuk kembali melanjutkan bacaan yang kemarin tertunda.

Saat sibuk dengan dunia imajinasinya, tiba-tiba saja Arven datang dengan nafas yang terengah-engah seperti habis berlari.  Deera mengerutkan keningnya bingung ketika Arven justru datang menghampirinya dan bersembunyi di kolong meja belakang tempat duduknya.

Deera menghadap ke belakang untuk bertanya kepada Arven. Tapi ketika dia ingin berbalik, Arven memberi isyarat kepadanya agar dia tetap menghadap ke depan. Deera semakin bingung dibuatnya.

"Lo diem! Kalau ada Sella nyari gue, bilang aja gue nggak ada di kelas! Tetep hadap ke depan dan jangan nengok ke belakang sebelum Sella pergi dari sini!!" perintah Arven tegas.

Tak lama setelah Arven mengatakannya, orang yang dimaksud datang dengan nafas terengah. Dalam hati, Deera tertawa geli melihat Arven yang di kejar-kejar oleh Sella.

Sella menghampiri Deera dengan gaya angkuhnya. Deera menatap Sella yang sedang menghampirinya dengan tatapan menilai. Pantas saja para kaum adam mengejarnya, penampilannya saja menggoda iman.

"Heh Dora!! Lo liat pacar gue nggak?" Sella bertanya sembari menggebrak meja yang Deera tempati.

Deera mendengus sebal, tidak terima Sella mengatainya Dora. "Di sini nggak ada yang namanya DORA!"

"Yee siapa juga yang nanya. Orang gue tanya-nya lo liat PACAR gue enggak?" tanya Sella menekankan kata pacar.

"Pacar lo ya? Gue kayaknya liat deh tadi."

Dalam hati, Arven mengumpati Deera kesal. Meskipun Arven bukan pacarnya Sella, tapi kan yang dimaksud Sella itu Arven! Apa Deera terlalu polos sehingga tidak mengerti akan hal itu?! Atau justru Deera sengaja melakukannya karena senang melihatnya dikejar cabe import macam Sella? Arven hanya pasrah jika nanti Sella menemukannya dan menyuruh untuk menemaninya makan di kantin.

REGRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang