ABSEN DULU YOK
1. NEMU CERITA INI DARIMANA?
2. CERITA INI UDAH SAMPAI KOTA MANA AJA?
3. ALASAN KALIAN STAY DI CERITA INI?
BUDAYAKAN MENINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMENTAR YA, BIAR KALIAN DIKENANG DALAM CERITA REGRET🤍🤍🤍
KETIK 7 KALAU KAMU PENGIN PUNYA PACAR SEPERTI COWO WATTPAD👉🏻
°°°
Melupakan itu bukanlah hal yang mudah. Seberapa jauh kita melangkah, pasti ingatan itu akan selalu ada. Hanyalah sang waktu yang dapat merubahnya menjadi beda.
***
Deera tersadar dan yang pertama kali dia lihat adalah ruangan dengan dominasi warna putih serta selang infus yang bertengger di tangannya. Kepalanya masih terasa sakit dan juga pening. Tapi kenapa bisa dia ada di sini?
Ah iya dia ingat ketika pelajaran olahraga tadi ketika dia dan Rhea pingsan ....
"Rhea mana?" tanya Deera panik.
"Di uks karena kondisinya ngga separah kamu," ucap Daylon yang tengah menemani Deera.
Setelah sekian tahun lamanya sejak dia kecil, akhirnya dia bertemu dengan ranjang rumah sakit kembali. Huh Deera paling tidak suka sakit apalagi dirawat di rumah sakit!
"Masih sakit ngga Ra?"
Deera menoleh ke samping, mendapati Daylon yang tengah menatapnya dengan khawatir. Deera mengulas senyuman tipisnya dan menggeleng pelan sebagai jawaban.
"Gapapa Day."
"Mau makan Ra?"
"Nanti aja deh."
"Kalau gitu aku panggilin dokter ya buat periksa keadaan kamu." Daylon beranjak dari duduknya untuk pergi.
Deera mencekal pergelangan tangan Daylon-mencegahnya untuk pergi. "Nanti aja Day. Temenin aku di sini."
Daylon kembali duduk, satu tangannya yang bebas terangkat untuk mengusap kepala Deera lembut.
"Makasih ya Day."
"Sama-sama."
"Kamu ngga tanya makasih buat apa?" tanya Deera bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET
Teen Fiction𝓡𝓮𝓰𝓻𝓮𝓽 𝓲𝓼 𝓪𝓵𝔀𝓪𝔂𝓼 𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓸 𝓵𝓪𝓽𝓮. 𝓐𝓹𝓹𝓻𝓮𝓬𝓲𝓪𝓽𝓮 𝔀𝓱𝓪𝓽 𝔂𝓸𝓾 𝓱𝓪𝓿𝓮, 𝓫𝓮𝓯𝓸𝓻𝓮 𝓲𝓽 𝓽𝓾𝓻𝓷𝓼 𝓲𝓷𝓽𝓸 𝔀𝓱𝓪𝓽 𝔂𝓸𝓾 𝓱𝓪𝓿𝓮?-𝙍𝙀𝙂𝙍𝙀𝙏 "Putusin Deera!" Arven Xavier Faeyza Andres. Most wanted boy, tengil...