PROLOG + TRAISER🔅

10.7K 435 17
                                    

BUAT PEMBACA LAMA, SORRY ATAS KETIDAKNYAMANANYA DALAM CERITA INI.

DILARANG SPOILER DAN MARI NIKMATI KISAH ARVEN DAN DEERA 💗

SELAMAT MENANGIS DAN BAHAGIA BERSAMA UNTUKNYA.

ANYWAY, NEMU CERITA INI DARIMANA?

●●●

SEBELUM KE PROLOG, MARI KITA LIHAT TEASER CERITANYA TERLEBIH DAHULU🐿

⚠️ TRAISER CERITA REGRET⚠️

UDAH?

JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, AND SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE SAYA [serlydinkaa07]

GIMANA MENURUT KALIAN?

.
.

NEXT KITA KE PROLOG⤵️

●●●

Semilir angin mengibaskan helaian rambut panjang milik gadis bermata hazel, yang tengah duduk termenung dengan pikiran entah kemana. Senyum simpulnya terukir begitu mengingat kilasan masa lalu di tempat ini bersama dia. Rumah pohon.

“Udah lama banget ternyata .…” gumamnya pelan.

Memejamkan matanya sebentar, kemudian menghela nafasnya pelan. Selalu. Perasaan sesak yang bergerumul di dadanya.

“Masih mau di sini?” Gadis itu menengok ke arah pria yang memanggilnya. Beranjak dari duduknya, memilih untuk menghampiri pria itu.

“Yang lain udah pada nungguin di makam,” ujar si pria.

Meskipun sudah lama, tetap saja membuat si gadis tidak kuasa untuk menahan tangisnya menyadari kenyataan seseorang yang dia sayang telah jauh pergi meninggalkannya tanpa berniat kembali.
Bahkan untuk sekadar mengucapkan kata maaf pun dia tidak diberi kesempatan.

“Its okay to not to be okay. But, remember this. Everything that has happened is not your fault.” Pria itu memegang kedua bahu si gadis—menguatkannya.

“Kamu tau? Sejauh apa pun aku melangkah, perasaan bersalah dari masa lalu itu nggak bisa aku lupain apalagi buat tenang. Aku selalu jadi orang jahat .…” Gadis itu menangis dalam pelukan si pria.

Pria itu mengusap bahu si gadis pelan. “Gapapa, karna saat itu masih tujuh belas tahun. Masa-masa labil dimana kita dipaksa untuk menjadi pribadi yang lebih baik tanpa tau apa-apa. Ngga harus sempurna di waktu itu, karna segala sesuatunya ngga ada yang abadi.”

Dia benar, mereka hanya remaja tujuh belas tahun yang tengah mencari jati diri dan dipaksa dewasa oleh keadaan. Dan masa-masa tujuh belas tahun itulah yang membuat sebuah ‘kenangan manis yang sulit untuk dilupakan’.


Masa lalu kelam itu menyakitkan, namun akan lebih menyakitkan lagi jika terus terperangkap dalam waktu lampau. Namun karenanya, aku menyadari artinya menghargai waktu dalam setiap hubungan sebelum menyesal di kemudian hari. Seperti sekarang ...

Teruntuk kamu, dia dan mereka, terima kasih telah menemani masa remajaku.

Masa remaja di usia tujuh belas tahun yang akan abadi dan menjadi bagian penting dalam kehidupanku.

🍂🍂🍂

TBC :)

GIMANA SAMA PROLOGNYA?
UDAH NGERASA SUKA BELUM?
KALAU BELUM, NANTIKAN BAB SELANJUTNYA DARI CERITA TERBARU INI😉

FOLLOW IG AKU @STORY.DNKAADRN UNTUK TAU INFO UPDATE DAN SEPUTAR CERITAKU💗

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMENTAR, SUPAYA KALIAN DIKENANG DALAM CERITA INI—REGRET

SEE YOU NEXT CHAPTER👋🏻👋🏻👋🏻

TERTANDA
SEY⛓🦅

REGRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang