IV. Dag Dig Dug.. Dueer

2.2K 161 28
                                    

Juli 2004..

Sejak penutupan Class Meeting itu tak ada perkembangan signifikan diantara hubungan Naira dan Vian. Mereka masih sering bertengkar atau saling mengejek jika tak sengaja bertemu disekolah. Walaupun begitu mereka bisa dibilang cukup akrab, sungguh hubungan pertemanan yang aneh. Tidak seperti Vian dan Naira yang sering berdebat tiap bertemu, Lila dan Tara serta Jordy dan Leo malah menjadi akrab.

Hari ini genap setahun mereka menjadi murid SMA Ganesha. Pagi ini hampir semua murid datang ke sekolah untuk melihat kelas baru mereka sebelum memulai ajaran baru esok hari. Naira yang menggunakan baju bebas terlihat cantik dengan setelan Kemeja Flanel biru muda dan Jins hitam kesayangannya. Rambutnya dikuncir ekor kuda membuat wajah manisnya tampak jelas terlihat. Naira memang manis, wajah nya yang ayu dan mata bulatnya yang besar turunan dari keluarga Ibunya yang berdarah Jawa. Sedangkan kulit putihnya turunan ayahnya yang bersuku Lampung. Orang Lampung asli memang kebanyakan berkulit putih dan bermata sipit seperti orang Tionghoa. Naira CS tampak sibuk membaca satu persatu nama yang ditempel di kaca tiap kelas. Langkah Naira terhenti ketika ia menemukan namanya berada di kelas 2 Ipa 2. Tak lama Tara dan Lila menghampirinya.
"Nai,, gua ama Lila sekelas di IPS 3! Lo kelas mana Nai?" ucap Tara senang karena sekelas dengan Lila.
"Nih!" balas Naira sambil menunjuk kelas 2 IPA 2 yang akan menjadi kelasnya nanti. Naira terlihat sedikit sedih karena tidak sekelas dengan teman-temannya.
"Gua sendirian.. Huhu" lanjut Naira manja kepada dua sohibnya itu.
"Aduh kasiaan.. Cup cup cup! Ya nanti tiap istirahat kita samperin elo deh" ucap Tara menghibur, sedangkan Lila malah sibuk membaca nama-nama murid yang ada di kelas Naira. Kemudian dia tiba-tiba berteriak.
"Nai.. Nai.. Naii!! Lo sekelas ama Vian Nai!" jerit Lila antusias yang langsung membuat Tara and Naira melongo. Seriously??. Batin Naira. Ia memang tidak membaca satu persatu nama yang ada disana, ia hanya mencari alfabet namanya saja.
"Eh iya Nai, betulan loh! Eh ada Jordy and Leo juga! Wiiw Nai dikepung lo sama genk Vian. Hahaha" ujar Tara setelah membaca nama-nama dikelas itu. Naira membaca ulang nama-nama itu seolah tidak percaya yang dikatakan Tara dan Lila. Dan benar saja dia menemukan nama Vian CS dikelas itu.
"Ah sial amat gua, udah kepisah sendiri ditambah sekelas ama Vian and the genks!" gerutu Naira.
"Maksudnya sial gimana??" Suara lelaki mengagetkan Naira dari arah belakang. Sedang Lila dan Tara hanya nyengir kuda melihat orang yang berbicara itu adalah Vian. Naira hapal benar suara ini. Ia berbalik dan tersenyum bersalah saat menatap Vian.
"Hehehe.. Kidding yan Kidding!" ucap Naira sambil memberikan tanda peace.
"Harusnya lo bangga, banyak cewe ngantri mau sekelas ama gua lo malah bilang sial. Terluka gua" ucap Vian sok sedih. Teman-temannya hanya tertawa melihatnya.
"Dih Najis! Pede banget sih lo!" balas Naira sambil terkekeh. Tanpa sadar Vian ikutan senyum melihat senyum manis Naira. Cantik!. Batin Vian terpana melihat senyuman Naira. Naira yang merasa dipandangi Vian itu jadi salah tingkah sendiri. Ih kenapa pula pake ngeliatin kayak gitu segala! Jadi salting gini gue. Mana ganteng banget Vian hari ini. Batin Naira sembari sesekali melirik Vian. Ya Vian memang terlihat tampan dengan kaos hitam polos dibalut kemeja Jins yang tangannya digulung sampai sikut. Ditambah Jins hitam dan sneaker merah yang membuat dirinya sangat enak dipandang.
"Iya Nai, tenang aja! Gua ama Jordy bakal di tim lo kok klo lo ribut ama Vian" ujar Leo yang langsung dibalas tatapan kesal oleh Vian.
"Lo temen gua bukan sih??!" celetuk Vian kesal dengan sohibnya itu. Mereka hanya balas tertawa.
"Ya udah yuk cabut! Jadi nonton kan?" tanya Jordy kepada Vian dan Leo.
"Eh kalian mau kemana abis ini? Ikut aja yuk! Nonton 'Mengejar Matahari'!" ajak Leo kepada Naira CS.
"Boleh juga tuh! Yuk Nai, Tar" balas Lila semangat mengajak teman-temannya. Tara mengangguk tanda setuju, sedangkan Naira diam saja.
"Ya udah yuk buruan keburu siang" Ajak Vian akhirnya. Naira kaget melihat reaksi Vian yang setuju untuk nonton bareng.
"Yuk yuk Nai!" ajak Tara sembari menarik Naira mengikuti Vian CS yang sudah mulai jalan keparkiran.

Sesampainya diparkiran ketiga cowo itu sudah siap diatas motornya masing-masing. Tara langsung naik ke motor Leo, begitupun Lila yang sudah anteng diatas motor Jordy. Mereka berempat terlihat kompak sengaja membiarkan Naira dan Vian berada di satu motor. Oh my God punya temen kok nyebelin! Sengaja bener nyuruh gua boncengan ama Vian. Batin Naira tak bergerak dari tempatnya.
"Duluan ya yan, temuan di Arto langsung ya" ujar Leo menyebutkan Plaza yang akan mereka datengin. Leo dan Jordy berlalu meninggalkan Naira dan Vian yang masih diam ditempat.
"Ayok buruan! Nih pake!" ucap Vian sembari memberikan helm kepada Naira. Naira menerima helm itu dan dengan sedikit ragu ia naik ke motor Vian. Jantungnya mulai deg-deg an ketika berada sangat dekat dengan Vian. Aduh ini jantung kok gak bersahabat amat y?! Ah bodo amat lah!. Batin Naira dalam hati, gugup.
"Pegangan!" perintah Vian dan langsung memacu kencang motornya membuat Naira refleks melingkarkan tangannya memeluk Vian. Deg! Kali ini jantung Vian yang berdetak tak karuan. Ia merasakan getaran aneh mengaliri tubuhnya ketika Naira memeluknya erat. Tapi Vian tak menghiraukannya lebih jauh dan tetap konsen memacu motor bebek F1ZR nya menyusul Leo dan Jordy. Dari seberang jalan Melly bergidik kesal melihat mereka berdua berlalu.

Past, Present, Future! (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang