doyeon membenarkan topi pantainya yang terbawa angin. udara kali ini benar-benar menyegarkan. tak salah jika seungkwan—teman tk nya yang suka sekali makan bakpao itu meminta doyeon segera kembali ke gangwon-do.
hangat, tapi segar. seperti itulah 2 kata yang cocok untuk doyeon ungkapkan.
kim doyeon—gadis itu bersandar pada dinding halte, ia memandangi dua anak kecil yang mungkin berusia lima tahun—yang sedang bermain gelembung sabun.
" noona, tiupkan untuk kami, ya? " anak laki laki yang memakai kaus putih itu memegang tangan kim doyeon. doyeon tersenyum. mana mungkin ia bisa menolak bujukan maut anak kecil ini?. doyeon lalu—dengan senang hati meniup gelembung sabun itu membuat dua anak itu meloncat senang sambil berteriak.
doyeon pun—ikut senang.
" eyy, noona lelah. kalian main saja sendiri, ya?" doyeon mengusap keringat nya. tidak terlalu melelahkan sih, tapi tetap saja matahari yang hangat membuat doyeon yang sedari tadi ikutan tertawa senang jadi ngos-ngosan.
2 anak laki-laki tadi terlihat kecewa, " ya noona, kau tidak asik "
" kau benar, chulmin" ujar anak laki-laki yang memakai baju merah. anak laki-laki yang bernama chulmin itu hanya mengangguk setuju.
" astagaaa, ha ha apa kalian marah padaku? maafkan aku, chulmin-chulgu" ujar doyeon, gadis itu malah tertawa melihat kedua anak laki-laki yang sedang mengerucutkan bibir mungilnya. " nah, kalian mau?" ujar doyeon. gadis itu mengeluarkan 2 buah permen dari sakunya.
" kau menyogok kami, noona? "
astaga. anak sekarang sudah pintar ya?
" sebenarnya sih tidak. tapi, kalau kalian tidak mau juga tidak apa-apa" ujar doyeon, ia tersenyum singkat sambil memasukkan kembali permen yang ada ditangannya. " tunggu, kata nenekku— hadiah tidak boleh ditolak. terimakasih noona! " ujar chulmin. anak itu buru-buru meraih dua buah permen dari tangan doyeon dan berlari ke arah ibu mereka.
" terimakasih noona!" chulgu—anak laki-laki yang mulanya terlihat pendiam ini tersenyum malu sambil mengecup pipi kiri doyeon. doyeon tersenyum, sekaligus terkejut tentunya.
" hati hati " doyeon melambaikan tangan pada chulmin dan chulgu.
---
doyeon tersenyum begitu lebar ketika sampai di pantai. deburan ombak yang tenang bisa kapan saja membuat doyeon hanyut. doyeon merapikan dress berenda selututnya yang berwarna putih, cardingan berwarna hijau tua—yang merupakan hadiah ulang tahun dari neneknya terpasang manis ditubuh doyeon. tidak dingin sih, tapi kata nenek— mending pakai cardingan saja daripada masuk angin. doyeon menurut saja, lagian dia suka dengan cardingan ini.
sebenernya doyeon malas pergi ke pantai sendirian seperti ini. tapi, neneknya sibuk dirumah. dan ayah—ibu doyeon masih ada di amerika. jadi mau tak mau, doyeon pergi sendiri. tidak apa-apa sih he he, lagian pantai tidak jauh dari rumah nenek doyeon.
" harusnya kau kesini juga,—boo seungkwan. banyak yang jualan bakpao, ha ha " doyeon, gadis itu mendesis pelan, untuk dirinya sendiri. dan mungkin seungkwan, kalau dia bisa mendengar. tapi tidak.
kaki doyeon terus melangkah menyusuri bibir pantai. ia seperti anak hilang yang kelewat senang kali ini. tangannya tidak henti-hentinya menekan tombol kameranya. mengabadikan setiap detik dengan potongan-potangan gambar polaroid.
" ehh, excuse me. can i take a picture with you? " doyeon menyapa bule-bule yang sedang berjalan dengan bahasa inggris dasar yang anak sd saja sudah fasih.
doyeon tau sih, memalukan memang— meminta foto dengan orang asing yang bahkan bukan seorang artis. tapi masa bodoh deh, nyatanya doyeon tetap saja bangga bisa berfoto dengan para wisatawan asing itu.
" yes, sure!"
doyeon tersenyum senang sambil menatap fotonya dengan beberapa wisatawan asing di dalam kamera. astaga, bagaimana bisa kim doyeon—gadis yang pernah tinggal setahun di amerika masih saja tidak pandai berbahasa inggris?
he he, doyeon tinggal di amerika saat umur setahun, sih.
" permisi, nona. boleh minta tolong?"
doyeon terkejut. matanya membulat ketika menoleh pada orang yang menyentuh bahunya. seketika dan untuk seperkian detik saraf-saraf di otak doyeon berhenti bekerja. lidahnya benar-benar terasa kaku, dan doyeon seperti,
mati rasa.
" ha?" ujar doyeon pelan, ia baru saja kembali menguasai dirinya.
" bisa tolong fotokan aku dan teman-temanku, nona?" pria itu tersenyum pelan,— membuat doyeon ikutan tersenyum. " ah, iya"
" hey! kalian, ayo kita berfoto "
tbc.
-----
ndEnk, ganteng masnya :( - kdy, bukan krysdayanti
cakep anjir - cogan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------hehehe maavv nie nanggung gaess,,
selamat bulan puasa everiibodee !! xixixixi
KAMU SEDANG MEMBACA
ON THE WAY - doyeon x jungkook
Romancemas jungkook bukan cuma punya-nya yeri sama mbak yein kan?