3

149 16 9
                                    


jungkook harus berterimakasih pada lampu yang menyala merah. sungguh, jungkook harus berterimakasih.

jungkook,—pria itu terlihat begitu asik menatap halte di seberang jalan. ia begitu fokus sampai sampai melupakan deru mesin bus yang sedari tadi membuat jungkook muak. 

manis,

atau hangat?

tapi juga menentramkan.


bagi jungkook ini aneh. Kenapa ia merasa begitu tertarik melihat gadis yang bermain gelembung sabun di halte itu? padahal, jelas-jelas suara dokyeom lebih mendominan.

' dia manis ' ujar jungkook, pelan sekali.

Ahh, kalau saja yerim ada disampingnya. Mungkin jungkook tidak akan menoleh pada gadis lain. seandainya, sih hehe.



Serius, gadis itu memang terlihat manis. terusan putih dipadu cardigan hijau tua nya terlihat begitu cocok dengannya. Jungkook mengakui itu.

' hey, jungkook. kau kenapa? ' yugyeom menghampiri jungkook. Lalu duduk di kursi miliknya. 

' Hm? Tidak ' yugyeom hanya mengangkat alisnya, tidak menuntut jawaban yang lebih kompleks.

Fokus mata jungkook belum bisa berpaling dari gadis itu. jungkook tau, ini aneh tapi tetap saja rasanya candu untuk melihat gadis itu. Gadis yang mungkin hanya bisa jungkook tatap selama beberapa menit, kemudian akan hilang tanpa bekas dalam ingatan jungkook.

lampu kembali hijau, supir bus terlihat senang. Pria yang terlihat berusia 40 tahun itu segera menginjak gas, membuat jungkook khawatir.

Apakah kita bisa bertemu lagi, gadis halteku?

oh sejak kapan gadis itu milik jungkook? 


----


suara deburan ombak terldengar mendamaikan. jungkook baru saja bangun dari tidurnya. Punggungnya sakit, mungkin ini efek salah tidur. yugyeom dan dokyeom sudah turun dari bus. Keduanya berteriak seperti bocah kali ini.

gadis-gadis pemilik kursi barisan depan juga terlihat bersemangat. mereka buru-buru membenarkan make up di wajahnya. 

' hey, kau bawa sunblock tidak? '

' kau memakai liptint terlalu tebal '

' astagaaa, ayo cepat turun '


jungkook segera turun dari bus sialan ini. kemeja jeansnya tertiup angin pantai membuat jungkook mengkancingkan 2 kancing kemeja terbawahnya. segar,  jungkook sebenarnya rindu aroma pantai sih hehe.

Mingyu, yugyeom dan dokyeom terlihat seperti bocah. Keduanya berteriak sambil berlarian. Ayolah, mereka adalah seorang pemuda berusia 18 tahun, tidakkah pebuatan mereka begitu kekanak-kanakan hm?

' hey, kim mingyu, tolong ambil fotoku ' teriak dokyeom. Mingyu, pria itu buru buru menekan tombol pada kameranya.

' ya ya, geser ke kanan sedikit, wajahmu terlihat gelap ' dokyeom hanya menurut.

yugyeom pria itu sibuk bermain bola dengan anak kelas samping. Maklum, yugyeom pria sialan itu adalah pemain inti team sepak bola di sekolah jungkook.

Sedangkan jungkook, pria itu sibuk meng-scrooll isi galeri nya untuk melihat foto kim yerim. Menyedihkan memang, mereka putus baik baik. Tapi tetap saja jungkook tidak bisa merelakan dia.

di foto itu, jungkook terlihat begitu bahagia. wajahnya tidaj terlihat kaku seperti sekarang. Di foto-foto tadi, jungkook terlihat lebih sering tersenyum bahagia daripada sekarang. 

yerim, kau tahu tidak? jungkook rindu kamu.

---

' hey, jungkook ayo kita berfoto bersama '

' hey jungkook !! Kau dengar tidak? ' mingyu berteriak sambil menarik tangan jungkook, temannya yang super menyebalkan.

jungkook menatap malas dokyeom dan yugyeom yang melambaikan tangan ke arahnya. sedangkan mingyu sibuk memberikan kameranya pada orang asing itu.

' kau bagaimana bisa ngoborol dengan orang asing itu, hm? ' tanya yugyeom, pada mingyu. Mingyu terlihat begitu bangga dengan dirinya. Ia mengeluarkan hp nya yang menampilkan layanan google translete.

' bangsat kau, mingyu ' ujar dokyeom. mingyu hanya terkekeh menyebalkan. sedangkan yugyeom dan jungkook tersenyum singkat.


jungkook berjalan-jalan di tepi pantai. Sendirian.

menyedihkan memang, tapi daripada dengan dokyeom-mingyu-yugyeom yang super berisik?

jungkook merasa begitu tenang, tidak ada teriakan meremehkan anak sekolah sebelah, tidak ada bunyi kayu yang patah, tidak ada suara rintihan menahan sakit. hanya deburan ombak, dan suara kim yerim yang tersaring pendengaran jungkook.

' ahh, kau sudah bahagia ya?' jungkook mendesis pelan, dilihatnta kim yerim-seseorang yang pernah mengisi hatinya sedang mengambil selca bersama teman-temannya.

cantik, 

Yerim selalu saja cantik.


' terimakasih nona ! ' suara jimin hyung membuat jungkook menoleh.


astaga,

gadis halte ku !!


-------------------------------------------------------------------------

wanjyy soryy neh gaeSss laptop gwa gamau nyala allahuma :( jadinya baru sempet nerusin huehehehe. betewei maafya kalo ceritanya jadi gajelas kaya gwa :(


KOMEN DONG CUI INI TULISAN GWA MANA YANG PLES PLES MANA YANG MINUS MINUS MINUS MINUS. WOE KALO GWA CAMPURIN CAST NAK PD101 S2 BAGUS GAK? ngehehehehehhehe >______> 


ini ada yg masi stay nungguin ga sih? Wkowkwo.


GOOD NIGHT MY FRENZ.

ON THE WAY - doyeon x jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang