doyeon diam.
dia tau, ada yang berbeda dari perjalanan ini. mereka baru saja tiba di sebuah pantai, angin bertiup pelan. seharusnya ini membuat hati berdebar. tapi tidak.
pria itu terus menunduk sambil terlihat begitu gusar. tapi tetep saja ia menyabalkan,
' kim doyeon,' ah, pria itu akhirnya bersuara setelah 20 menit mendiamkan kim doyeon yang bingung. ' hm? '
' kau tau aku suka musim apa?'
' kau suka musim apa? ' doyeon menoleh, menatap pria yang duduk disampingnya. angin pantas terus saja menggoda doyeon, membuat rambutnya jadi berantakan.
diam, pria itu masih saja diam. doyeon hanya menggerakkan kakinya. sungguh, gadis itu juga bingung harus bagaimana. ' jungkook? kau baik baik saja?' doyeon bersuara. membuat pria itu bangun dari pikirannya.
' eh, maaf. ha ha ' dia tertawa. sangat terpaksa.
jungkook berdeham, lalu mengambil nafas panjang. melakukan ritual untuk mempertebal mentalnya. ' aku tidak suka musim apapun. aneh ya?'
' kau tau kenapa? karena ibuku meninggal dimusim dingin. waktu itu, kakakku ingin pergi kepantai. jadi ayahku mengantar kami semua ke pantai ini.'
jungkook diam, mengatur deru nafasnya sebelum melanjutkan lagi.
' waktu pulang, mobil yang kita kendarai tergelincir salju, hingga menabrak pembatas jalan. dan saat itu, ibuku meninggal. kupikir, cukup disitu saja aku merasa sedih. kakakku, kakakku merasa bersalah karena merasa membuat ibu meninggal. kami semua sudah bilang ini bukan salahnya, tapi tetap saja. ia jadi depresi, dan meninggal satu musim berikutnya karena overdosis'
doyeon terkejut, ia menoleh pada pria itu. pria itu tersenyum, dengan tatapan yang bisa kapan saja membuat air itu meleleh.
' kalau kau tidak bisa menceritakannya, tidak u- '
' aku tidak papa haha' lagi lagi pria bermarga jeon itu tertawa. ia menghela nafas panjang dan melanjutkannya. ' ini pertama kalinya aku cerita pada orang lain, dan aku merasa gugup'
' hmm ayahku ikutan depresi. ibu meninggal sudah membuat hati kami hancur. dan kakak malah memilih mengikuti ibuku. membuat aku dan ayah semakin terluka. ayah jadi pemabuk, ia suka pulang larut malam. hingga suatu saat di musim semi. mobil yang ia tumpangi menabrak sebuah pohon. dan....'
' ....... ayah meninggalkanku. menyusul ibu dan kakakku'
doyeon terluka. entah kenapa, hatinya ikutan sakit. melihat pria menyebalkan ini begitu rapuh membuat doyeon secara tidak sadar meletakkan telapak tangannya diatas tangan pria yang mulai sendu. jungkook menoleh, lalu tersenyum kecut.
' doyeon? '
' bolehkah aku meme-' doyeon memeluk jungkook. membiarkan jungkook bersandar di bahunya.jungkook mengeratkan pelukannya pada pinggang gadis di depannya. dan doyeon membiarkannya.
doyeon diam saja, tidak protes sedikitpun tentang jungkook yang memeluknya begitu erat. ia menepuk punggung pria itu lembut. memberikan sebuah kekuatan.
' aku berjanji, kalau kau nangis hari ini. aku tidak akan mengatakan pada siapapun.'
jungkook tertawa. kesal bercampur senang mendengar gadis itu. ' siapa yang menangis. kau gila, kim doyeon' doyeon kesal. sialan, sudah dibiarkan memeluk tubuhnya malah seperti ini.
jungkook menjitak dahi gadis yang sekarang protes. gadis itu berteriak kencang sambil berjalan mengikuti jungkook yang meninggalkannya duluan.
' hey! kau menyebalkan sekali ya?'
' hey! hey!! kau dengar aku tidak, sih?'
' astaga, bagaimana bisa ada manusia seperti kau??'
jungkook menoleh, sambil berjalan mundur ia tersenyum. ' kenapa? karena aku satu-satunya manusia yang tampan di dunia ini?'
' sialan, tampan apanya?'
' HEY!! TUNGGU AKU JEON JUNGKOOK!!' doyeon berteriak murka ketika pria itu memilih berbalik dan berlari. doyeon kesal setengah mati. bagaimana bisa Tuhan menciptakan setan dengan wujud seperti itu? ini sungguh tidak adil.
Jungkook tertawa,
bebannya hilang. aneh, padahal dia hanya menceritakan pada gadis itu. dan gadis itu sama sekali tidak memberikan saran atau apapun itu. tapi, hal itu membuat pikiran jungkook jadi tenang. rasa sesak yang selalu menghantuinya juga berkurang.
aneh.
tapi jungkook suka sekali dengan sensasi baru ini.
doyeon, terimakasih.
terima kasih untuk mau mendengarkan cerita seorang jeon jungkook.
terimakasih karena mau meminjamkan bahunya pada jungkook.
terimakasih untuk tepukan halus di punggung jungkook.
terimakasih untuk omong kosong mu yang membuat jungkook jadi tertawa.
doyeon, kau tau kan jungkook menyukaimu?
tidak ya?
kapan kau akan melupakan jimin sunbae dan membuka hati untuk seorang jeon jungkook?
doyeon, kalau kau mulai menyukai jungkook. bilang padaku ya?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
ON THE WAY - doyeon x jungkook
Romancemas jungkook bukan cuma punya-nya yeri sama mbak yein kan?