15

76 10 2
                                    

Braaaakkkkkk


Doyeon menoleh. Suhu tubuhnya tiba tiba menurun.  Tangannya bergetar.  Tidak,  hampir seluruh tubuhnya bergetar. Oh ayolah,  jungkook tidak apa-apa kan?  Serius, dia tidak apa-apa kan?

Dengan mata yang memanas karena menahan air mata,  gadis itu melangkahkan kakinya lemah,  menuju sumber suara itu. Bibirnya terus mengucapkan doa supaya pria menyebalkan itu baik-baik saja.

' jungkook... '

Sialan,  doyeon terlambat.  Korban kecelakaan tadi sudah masuk ke mobil ambulan.  Dan doyeon gagal menemukan jungkook.  Doyeon marah, tentu saja pada dirinya sendiri.  Ia menyesali kenapa jalan begitu lambat,  ia menyesali kenapa tidak langsung berlari dan ikut bersama jungkook ke dalam mobil ambulan.

Doyeon kacau.  Dia bingung. Tubuhnya bergetar. Tetes tetes air itu mulai mengucur bebas menjelajahi pipinya.  Doyeon lemah.  Ia benci keadaan seperti ini.

Kim doyeon,  gadis itu dengan tangan bergetar mengeluarkan ponselnya dari dari saku bajunya. tangannya yang lemah mulai menjelajah fitur ponselnya.

Oh sialan,  kenapa saat seperti ini,  kekuatannya menjadi berkurang dan ponselnya memilih jatuh ke tanah,  sih?

Doyeon menangis,  ia membenamkan tubuhnya yang meringkuk di kursi panjang.  Jalanan sepi,  jadi dia bisa bebas menangis. 

Jujur saja,  dia bingung.  Bukan karena khawatir jika pria menyebalkan itu meninggalkannya, tapi entahlah,  yang saat ini ia rasakan adalah takut.

Hari ini, langit sepertinya sehati dengan gadis yang masih saja terisak.  Langit mendung, sama seperti hati gadis itu. Doyeon menangis, dibawah langit mendung yang sengaja membiarkan doyeon betah berlama lama mengeluarkan isi hatinya.

Ayolaah,  pria itu baik baik saja, kan?

30 menit.

Dan doyeon mulai lelah menangis. Ia mulai menangis sesegukan. Ditariknya nafas panjang sambil mengelap air mata yang masih saja memilih jatuh. Doyeon menata lagi hatinya dalam setiap tarikan nafasnya yang memberat.  Sungguh,  kenapa doyeon seperti ini?

Doyeon pikir,  doyeon bisa gila.  Ia bahkan menangis tanpa mengerti apa yang sedang terjadi. 

Doyeon bangkit, ia mengambil ponselnya yang terjatuh. 

' sialan ' desisnya sambil membersihkan layar ponselnya dari pasir-pasir. Ia menatap ponselnya, bercermin pada layar ponsel yang mati. ' aku jadi jelek karena menangisi siluman seperti jungkook ' heran,  gadis itu masih saja menyebalkan juga.





Kim doyeon, gadis itu bangkit dan menyusuri jalanan yang tidak begitu jauh dari tempatnya diturunkan pria tadi.  Ia menggenggam ponselnya erat.  Iya,  dia akan segera pergi ke rumah sakit dan mengecek keberadaan jungkook.

Oh tuhan,  tapi kenapa tidak ada taxi yang lewat,  huh?

Doyeon jadi kesal, dan dahinya kembali berkeringat.

Apa doyeon pulang saja?

Dia ragu.

' sedang apa, hm?  '

' jangan bertanya,  aku sedang kacau. ' jawab doyeon kesal.  Ia membalikkan tubuhnya.  Niat untuk menginjak kaki lawan bicaranya jadi gagal.

' kacau kenapa?  Ha ha ha ha '

OH HOLLY MOLLY TONNY MOLLY R U THE REAL JUNGKOOK?  JEON JUNGKOOK?  SIALAN!!!!  DOYEON JADI MEMBISU.

jungkook berdiri di hadapannya, teersenyum dengan senyum yang sama menyebalkan seperti biasanya.  Tapi kali ini dia kelihatan lebih tampan dengan beberapa bercak darah.

Astagaaa!!!!  Ini bukan halusinasi doyeon, kan??????

' aku tidak salah lihat kan? ' sialan, doyeon akan menyumpah serapahi suaranya yang tiba tiba berubah menjadi parau.  Dan ini sangat menjijikan.

' tidak,  ini aku. Jeon Jungkook,  pria paling tampan calon pacarnya kim doyeon.  Kenapa?  Eh,  kau kenapa?  Kau baik-baik saja kan? '

Pria itu merendahkan badannya,  menatap mata gadis itu.  Tatapannya terlihat khawatir.  Oh tentu saja, siapa sih yang tidak khawatir jika gadis yang ditaksirnya terlihat begitu kacau.

Doyeon diam. Ia tidak menjawab.  Dan tidak ingin menjawab.

' kau darimana? ' doyeon hari ini sedang lemah. Ia kembali menangis.  Dipeluknya pinggang pria itu dengan erat, sedangkan wajahnya yang terlihat buruk ia benamkan pada dada bidang milik pria didepannya.

' hei hei,  kau kenapa?  '

' jawab dulu!  ! ' Astaga,  doyeon lucu sekali. Jungkook jadi gemas.

' apa ada yang menyakitimu?  Lepaskan dulu, lalu ceritakan padaku!  '

Doyeon menggeleng,  dipeluknya pria itu makin erat.  Ia kembali menangis.  Sedangkan pria yang dipeluk doyeon hanya tersenyum senang. Tentu saja senang,  siapa yang tidak senang dipeluk wanita seperti gadis ini,  sih?

' kau khawatir padaku, ya?  ' jungkook bertanya. Entah sejak kapan pria ini membalas pelukan doyeon. Doyeon dibuat nyaman, ia jadi senang menangis.

' tidak!  '

' ooh biar aku menyimpulkan sendiri.  Mmmmm,... Jadi kau menangis karena khawatir padaku kan? '

' kau pikir aku korban kecelakaan tadi, ya?  ' jungkook bertanya. Ia mengelus rambut gadis itu sambil tersenyum gemas.

' tidak ! '

' kau mulai khawatir padaku ya?  ' tanya jungkook. Gadis itu menggeleng lagi, ' jangan menggodaku!  '

' baiklah, jadi kuaanggap sebagai iya,  ya? ' jungkook lagi-lagi membuat oipi doyeon memerah ketika tangan pria itu dengan bebas mengelus kepala gadis itu.

' aku tadi membantu korban yang kecelakaan, karena tidak ada yang membantu,  jadi aku meminta ke petugas ambulan agar aku bisa ikut. Hehe,  liat,  ini bukan darahku.  Tapi darah korban itu, sayang.  Dan aku juga baru saja kembali dari rumah sakit'

' aku tidak bertanya, tidak usah bercerita ! '

' tapi aku ingin menceritakan padamu,  bagaimana? '

' sialan, kau menyebalkan. ' umoat doyeon.  Jungkook tertawa pelan.

' kau menangis buat ku, ya?  Astagaa aku jadi senang'

Doyeon malu,  serius.  Dia malu sekali.   Gadis itu melapaskan pelukannya dan mendorong pria itu menjauh.  ' aku harus pulang.  Nenekku mencariku!  '


Gadis itu buru-buru berbalik sambil menyembunyikan wajahnya dibalik rambutnya yang tergerai berantakan. Jungkook,  ia berdiri sambil melambaikan tangannya ketika gadis itu menoleh padanya.  Bibirnya terus saja tertarik untuk tersenyum.

' sampai jumpa sayangku!  '

' besok aku jemput,  ya! '

Astaga,  doyeon mau mati saja.
















tbc.

ON THE WAY - doyeon x jungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang