gadis itu terus saja berputar didepan gerbang.
pikirannya kacau, hatinya berdebar dan tangannya berkeringat dingin. kim doyeon, gadis itu sedang dilema. membayangkannya apa yang akan terjadi membuat kepalanya terasa 7 kali lebih berat. tapi sungguh, doyeon tidak bisa diam lebih lama.
doyeon suka kak jimin.
dan kak jimin harus tau.
maksudku, doyeon akan menyatakan perasaannya pada kak jimin. kemarin, seharian penuh doyeon menghabiskan waktunya di cafe - yang sebelumnya ditemanin jeon jungkook sih untuk mengetik - tidak, merangkai kata-kata yang harus ia katakan pada kak jimin.
' aku suka kakak '
gadis itu terus berputar ke sana kemari sambil memilih dialog yang pas. jujur saja, baru kali ini doyeon menjadi gila karena suka seseorang sampai dia benar-benar ingin pergi berkencan.
maksudku, hell cewe manasih yang mau terang-terangan mengaku tentang perasaannya? kau tau sendiri kan, hampir 90%wanita memilih diam, berteriak dalam hati ketika pujaan hati mereka lewat. menangis dalam diam ketika pria yang mereka sukai ternyata sudah berkencan. menahan mati-matian agar tidak pingsan ketika ia menatap balik kita dengan senyum yang memabukkan. benar kan?
dan doyeon, gadis 10% itu memilih menyatakan perasaannya. dan tentu saja, mengajak kak jimin pergi berkencan.
gila sih,tapi doyeon bisa gila sendiri karena memendam perasaan ini terlalu lama.
' heh biawak, kau kenapa? '
doyeon bersumpah, ia akan memukul pria yang mengganggu masa tenangnya ini. ' apa? ' jungkook,- pria itu tertawa tipis ketika doyeon menjawab dengan muka sebal.
'kau kenapa?'
' apa pedulimu?'
' yaa bangsat, padahal aku bertanya '
' kau kasar, bung ' doyeon jadi kesal. sedangkan jungkook terlihat tidak peduli. doyeon jadi mendecak kesal.
kim doyeon gadis itu berfikir sesaat. oh, bukan sesaat. karena doyeon butuh 5 menit untuk berfikir dan kurasa itu tidak cukup untuk disebut dengan sesaat.
doyeon tersenyum ragu, ia mendekat ke arah pria yang menatapnya dengan bingung. pandangan tidak paham.
' hey, jungkook. bagaimana kalau aku menembak kak jimin?'
' jimin?' raut pria itu jadi berubah. rahang pria itu terlihat sedikit mengeras. sedangkan gadis itu menatap wajah pria itu dengan antusias. ' kau yakin?'
doyeon menggeleng, kemudian mengangguk. type wanita labil yang membuat au ingin menjambak dia.
jungkook menghela nafas panjang, lalu duduk di kursi panjang membuat doyeon mengikuti setiap gerakan yang dihasilkan pria yang sedang menggulung kemejanya satu lengan.
' bagaimana?' gadis itu kembali bertanya.
' terserah kau saja'
' ha? '
' terserah '
doyeon kesal. diakan minta saran, kenapa malah jungkook menjawab terserah.
dasar, pria menyebalkan.
suasana jadi canggung. doyeon malas menatap jungkook dan tentu saja dia sangat malas untuk berbicara dengan pria itu. sedangkan jungkook, - pria itu sedang menunduk dan menatap sepatu converse hitamnya yang warnanya sudah pudar dan beberapa bagian telah sobek.
jujur saja, bukannya jungkook tak mampu beli sepatu baru. tapi kau tahu kan? banyak orang bilang, kalau semakin jelek sepatu converse mu. maka, semakin bagus.
ya pokoknya gitu.
' kau yakin ?' jeon jungkook bersuara. suaranya lirih dan terdengar serak. seperti dipaksakan. doyeon tidak menjawab dengan kalimat, dia hanya mengangguk dan berdeham, ' kau sudah siap kalau ditolak? atau paling tidak kau sudah siap kalau kak jimin tidak sebaik yangkau bayangkan, hm?'
doyeon ragu, dia bingung. apa dia benar-benar akan baik-baik saja kalau kak jimin menolaknya?
' hm, tidak tahu sih. tapi tentu saja aku tidak siap kalau ditolak, mungkin aku sakit akan sakit hati, tapi kan akan sembuh juga. ah tidak tahu lah, tapi aku akan mencoba hehe. OH IYA. BTW KAK JIMIN TAK LEIH BURUK DARIMU YA'
doyeon berteriak. tidak biasanya. sedangkan jungkook hanya tersenyum,
getir.
jungkook berjalan bersama doyeon. ia menoleh pada doyeon sebentar, ' mau kuantar?'
doyeon menggeleng.
' kau yakin? '
' kau bawel ya, tunggu saja disini ' ujar doyeon sambil tersenyum. gadis itu buru-buru berlari dan meninggalkan jungkook yang berdiri tiada guna.
pria itu tersenyum, rautnya wajahnya khawatir. rahangnya mengeras, dan tangannya mengepal.
baru beberapa menit berlalu, jungkook dapat melihat gadis itu berjalan gontai. apakah ia ditolak?
jungkook rasanya mau berlari dan mengusap kepala gadis itu, tapi sulit. sungguh.
' jungkook, apa yang kulihat dan kudengar itu benar?'
jungkook terkejut. dia rasanya mau mendekap gadis itu. sangat erat dan membiarkan gadis itu menangis di dadanya. ' kau sudah tahu?'
' jadi kau sudah tahu? ' doyeon bertanya. jungkook mengangguk ragu.
kim doyeon. gadis yang menurut jungkook menarik namun bagi teman sekelasnya adalah gadis yang menyebalkan itu mulai mendung. suasana terasa lebih dingin, dan siap kapan saja terjadi hujan.
' maafkan aku' jungkook berbisik, sambil menarik tangan gadis itu dan membawanya dalam dekapannya. membiarkan hujan yang jungkook benci itu membasahi pipi gadis itu, juga baju pria itu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
genkz, ak tuh perlu lanjutin gak sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
ON THE WAY - doyeon x jungkook
Romancemas jungkook bukan cuma punya-nya yeri sama mbak yein kan?