FOURTH : Kemungkinan Kecil

256 66 43
                                    

Vandita menjatuhkan badannya di area yang mengandung gravitasi paling kuat. Kasur. Badannya lemas.

Pikirannya langsung teringat akan pin BB yang ia berikan pada Dika beberapa waktu lalu,
"Hahaha, invite aja terus. Emangnya segampang itu, gue acc kontak lo?" ia tersenyum miring.

Suara getar terasa pada saku celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara getar terasa pada saku celananya. Dengan cepat ia menyambar benda berbentuk persegi panjang itu.

"Hai? Dari siapa?"
Dengan cepat jarinya mengetik balasan dari pesan tersebut.

"Jangan-jangan Dika lagi? Eh, tapi gak mungkin deh, dapat nomor gue dari mana coba?" batinnya tak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan-jangan Dika lagi? Eh, tapi gak mungkin deh, dapat nomor gue dari mana coba?" batinnya tak karuan.

Vandita mendengus sebal,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vandita mendengus sebal,

"Masa masih nanya sih, kalau ini nomor gue? Kalau nggak tau ya jangan SMS gak jelas gini dong!" Ia menggerutu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berhenti Di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang