FIFTH : Nyaman (2)

185 56 48
                                    


***
"Kenapa Ma?" tanya nya malas.
"Kamu lama banget sih, mama nggak bisa-bisa nih, kamu dari tadi di kamar mulu, emangnya ada Uttaran di ponsel kamu?" Mamanya memberikan pertanyaan sang sangat sulit ia cerna. Entah, mungkin jatuh cinta memberikan efek seperti ini.
"Hm, gimana ma?"
"Aduh Vandita, sejak kapan kamu lelet gini? Ini benerin ponsel mama, dari tadi pesannya gak kekirim. Mama mau masak dulu ya."

"Apa sih yang gak bisa?" Vandu mengambil ponsel mamanya. Ia hanya heran, entahlah perlu pengajaran berapa kali untuk tidak mengirim pesan saat mode pesawat di aktifkan.

***
Ia buru-buru mengambil ponselnya yang berada di meja rias. Seolah hatinya tak sabar untuk mengetahui balasan dari Dika.

 Seolah hatinya tak sabar untuk mengetahui balasan dari Dika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DEG...

Dan sulit di tebak. Vandita mengucek matanya, namun ia tak pernah mengalami rabun dekat atau minus. Ia hanya memastikan apakah ia salah membaca pesan teks itu.
Pikirannya tak karuan. Ada beberapa pertanyaan dalam hatinya. Apakah ini sebuah guyonan? Lelucon? Atau semacamnya.
"Enggak, ini terlalu mudah."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah ia menjeda balasan selama 3-4 menit untuk memikirkan apa balasan untuk pesan itu, tak disangkanya Dika hanya membalas selang 3 detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah ia menjeda balasan selama 3-4 menit untuk memikirkan apa balasan untuk pesan itu, tak disangkanya Dika hanya membalas selang 3 detik.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berhenti Di KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang