Di taman yang indah dan nampak bunga-bunga yang mekar di sana-sini, terdapat seorang anak laki-laki bersama seorang anak perempuan sedang bercakap-cakap.
"Pika, kamu besok gedhe mau jadi apa? Kalo aku sih, pengen jadi dokter. Biar bisa ngobatin orang-orang yang sakit. Biar aku jadi orang baik. Biar mereka seneng kalo aku obatin." Ucap laki-laki itu pada si perempuan.
"Emmm.." Perempuan itu tampak berpikir. "Ah ya! Aku pengen jadi orang yang Pinter bahasa Inggris. Biar kalo ketemu bule ngga cuma bisa senyum-senyum doang. Biar bisa bicara sama mereka. Kan asyik!" Perempuan itu tampak bersemangat untuk menjawab.
"Ah kita punya mimpi masing-masing, iya kan?" Laki-laki itu tersenyum senang.
"Iya. Dan kalo kita udah besar. Kita harus sama-sama terus ya?" Perempuan itu menyodorkan jari kelingkingnya pada si laki-laki.
"Janji." Laki-laki itu berucap ketika Ia sudah mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking perempuan itu.
"Kalo gitu ayo kita pulang. Ini udah gerimis." Ajak perempuan itu.
"Ayo."
Jarak rumah mereka dari taman lumayan jauh. Membuat mereka yang belum sampai ke rumah sudah kehujanan. Derasnya hujan membuat pertahanan tubuh si laki-laki berkurang drastis.
"Boho, kamu kenapa?" Tanya si perempuan sambil berhenti berlari.
"Aku enggak apa apa." Jawab laki-laki itu lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Leave Me?
Teen Fiction#576 in teen fiction - 22 Juli 2017 #503 in teen fiction - 23 Juli 2017 #968 in teen fiction - 23 Juli 2017 #562 in teen fiction - 24, 25 Juli 2017 Berawal dari Ospek hari pertama yang mengharuskan seorang Raisa Banindya Laksana dihukum harena ketid...