Suasana taman kota sedang sedikit sepi. Namun bukan itu yang akan diceritakan, yang akan diceritakan adalah tentang seorang anak kecil yang sedang bermain jungkat-jungkit di sudut taman kota. Tampak nya Ia begitu gembira.
Ia tertawa dengan riangnya. Bermain bersama dua orang tua, mungkin sepasang suami-istri, orang tuanya.
Mamanya, seorang yang selalu menyanyanginya, selalu ada untuknya, selalu paham dengan keadaannya. Dan, papanya, seorang yang bak patriot untuknya, penyelamatnya, selalu berjuang untuknya.
Kebahagiaan yang utuh.
Itu yang ia rasakan. Tidak ada hal buruk yang menimpanya, semua sempurna. Itu sebab keluarga.
Ia bahkan tidak pernah merasa kecewa, atau bahkan menangis karena keluarga kecilnya. Ia 100% bahagia.
"Maaa?" Ia membuka mulutnya, memanggil sang mama. Mamanya menoleh, tanpa ragu Mamanya mendekat kearah anaknya itu.
"Iya sayang ada apa?" Tanya Mamanya sembari mengelus puncak rambutnya. "Capek mainnya?"
"Enggak, maa. Aku pengen main jungkat-jungkit sama mama. Sama papa aku kalah berat badannya. Papa berat, maa. Aku jadi di atas terus." Sewot anak itu, mengerucutkan bibirnya.
"Loh? Salah papa lagi nih? Kan papa ga salah apa-apa masa di salah-salahin. Kamu itu kurang makan. Sana makan dulu sama mama, nanti main lagi." Putus sang orang tua. "Yukk! Makan dulu sayangg,"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Leave Me?
Roman pour Adolescents#576 in teen fiction - 22 Juli 2017 #503 in teen fiction - 23 Juli 2017 #968 in teen fiction - 23 Juli 2017 #562 in teen fiction - 24, 25 Juli 2017 Berawal dari Ospek hari pertama yang mengharuskan seorang Raisa Banindya Laksana dihukum harena ketid...