SEBELAS : Orang Lain Selain Devan.

770 26 0
                                    

Devan berjalan menelusuri lorong kampusnya. Hari ini kegiatannya full dengan tugas kampus. Sangat pad at, hampir tumpah mungkin. Tapi jangan, kasian.

Sedangkan di tempat lain, terdapat Raisa yang sedang melamun di kelasnya. Bel tak kunjung berbunyi, dan ia hanya melamun saja. Hari ini adalah hari yang membosankan bagi Raisa. Mengapa? Hari ini tidak ada jadwal keluar apartment. Ya, karena Devan sudah berkata padanya bahwa Devan sedang sibuk dengan tugas kampus.

Baru-baru ini Raisa juga mendengar rumor tentang seseorang yang menjadi most wanted di kampus ini. Dan tampak nya seangkatan dengan Devan.

Masih ada makhluk kampus ini yang lebih badai dari Devan ya?

Raisa tampak berpikir dalam hatinya. Sebagian pikirannya entah kemana. Dan sebagian lagi, terdapat keingin tahunya tentang laki-laki itu.

Tak lama kemudian keheningan di kelasnya mendadak buyar karena Sisca sudah datang dengan kebiasaan khasnya, berteriak.

"Astagaaa, gausah teriak-teriak, Sis." Larang mahasiswi bergaya tomboy dengan rambut bobnya dan baju serba hitam.

Sedangkan Raisa hanya menatap Sisca malas. Kali ini Raisa berpikir bahwa Sisca telah mendapat berita hot yang selalu Sisca bicara kan padanya.

"Eh-"

"Eh, Raisa. Ada berita hot baru ini." Potong Raisa sendiri, dan menatap Sisca penuh arti Karena Raisa sendiri telah menirukan gaya bicara Sisca.

"Aihh kok ngikutin?" Sewot Sisca dengan membanting tasnya ke mejanya. Sesekali lalu ia bergumam sendiri.

"Yah lo sih kebiasaan." Celetuk Raisa sambil menyembunyikan kepalanya di antara meja Dan tangan nya.

"Kali ini ga nyebosenin. Ini tentang lo. Sama Kevin." Raisa mendongak kan kepala nya. Untuk dua hal, pertama dirinya disebut. Kedua, Kevin. Siapa Kevin?

"Lah? Kevin?"

"Kevin, most wanted kedua setelah Devan. Tapi menurut Gue sih gantengan Devan." Sisca sedikit ragu, namun tertawa dengan tiba tiba. "Katanya Dia nyariin lo."

"Nyariin?" Raisa mengernyitkan dahinya. "Gue?"

"Kayanya Dia suka sama lo deh." Ucap Sisca dan menyubit pinggang Raisa. "Digebet dua cogan kampus gimana rasanya sih, Rais?"

Ucapan itu membuat Raisa terbelalak. Bagaimana tidak? Ia Baru saja memikirkan tentang seseorang itu. Dan, dan sekarang, benar-benar oh WOW!

"Pusing saya." Raisa malah kelihatan frustasi yKali ini. Ia memegangi kepala nya. "Serius lo? Ah bercanda."

"Gu-"

"Sisca nggak bercanda. Gue suka sama lo." Suara itu dari luar kelas. Tepatnya di depan pintu kelas. Disaksikan beragam pasang mata.

Raisa di terpaku dalam duduknya. Bingung. Itulah keadaannya sekarang. Bahkan ia tak mengenal siapa Kevin itu. Bagaimana mungkin Kevin bisa menyukainya?

"Udah nggak usah dipikirin dalam-dalam. Gue siap nunggu sampe lo siap." Kevin tersenyum Dan berlalu pergi entah kemana.

Sementara itu, tanda tanya besar masih menyeruak di pikiran Raisa. Teman -temannya sudah melihatnya dengan tatapan beragam. Tertawa, berbisik, tak suka. Yah, Tak suka. Tampak nya memang ada.

Di tempat lain, Devan sedang sibuk dengan tugas nya di perpustakaan. Kemudian datang lah Pemuda lain di Sana.

"Tenang, Dev. Gue bakal bantu buat Raisa tau siapa sebenarnya lo. Dan, kita liat reaksinya setelah itu. Pembalasan dendam ini akan sempurna adanya." Ucap Pemuda itu picik.

You Will Leave Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang