"Lo ngapain disini ??"
Suara itu tergiang begitu merdu menyapa telinga Ney.. suara yang bagitu dirindukan selama 2 minggu ini akhirnya terdengar lagi di kedua telingannya, membuatnya sontak berbalik menatap ke arah suara yang kini menghentikan aktivitasnya saat itu.
"Minta minta.. yaa nunggu lo lah" Jawab nya dengan senyuman manis khas nya..
"Lo dah selesai ? " tanya nya kini ke pada suara yang begitu dirindukannya.
"Udah.."
"Yah udah balik sekarang ??"
Dengan beranjak dari kursi yang sudah sejam lalu di duduki nya menunggu jam kerjanya habis pemilik suara yang dirindukan nya itu.. lalu melangkah ke arah pintu keluar tapi sang pemilik suara sama sekali tak bergeming dari tempat berdirinya.
"Lah kok malah diam ??"
"Lo beneran mau nganterin gue balik ??"
"Ya iyalah Ay.. ya kali gue nunggu lama buat nganterin satpam disini balik"
"Gue serius Ney"
"Lah gue lebih lebih serius Ay..ayo kita pulang"
Sambil menarik tangan lembut sang pemilik suara yang tak lain adalah Ay gadis yang amat dirindukan nya itu.. menuntun nya keluar dari tempat kerjanya, menuju ke tempat parkiran motor dimana motor matic kesayangannya terparkir.
Saat hendak ingin memakai helm nya dan memberikan Ay helm yang satu lagi.. yang sudah di bawah nya sedari tadi dari rumahnya menuju tempat kerja Ay karna niat nya memang ingin menjemput Ay pulang kerja mengantarkannya sampai ke kost Jen.
"Lo pengen ngomong apa sebenarnya ??"
Lagi suara itu membuat aktivitas nya terhenti dan menatap kembali ke arah pemilik suara itu.
"Masa kita ngomong di parkiran gini..kita cari tempat lain buat ngomong"
Ucapnya lalu melanjutkan memakai helm nya Ay pun dengan malas malasan memakai helm yang diberikannya lalu naik di jok belakang motor.. bukannya Ay merasa tidak senang malah kalo bisa Ay pasti bakalan lompat kegirangan karna sang pemilik rindu kini ada di depan mata nya.
Di sepanjang jalan tak ada pembicaraan hening hanya semilir angin serta suara kendaraan yang berlalu lalang di dekat mereka menemani perjalanan mereka.
Masing masing sibuk dengan pemikiran mereka berdua Ney menyetir sambil berpikir kata apa yang tepat untuk memulai semua pemnicaraan mereka sementara Ay sibuk dengan pemikiran nya yang tiba tiba sosok di depan nya ini yang sedang mengemudi motor membawa nya ke tempat entah kemana kini tiba tiba muncul di hadapan nya.
Motor pun berhenti di salah satu bangunan benteng tertua yang ada di kota itu bangunan yang bernama Benteng somba opu atau nama beken nya Router Dam yang amat terkenal di kota Makassar sering di kunjungi beberapa wisatawan bahkan penduduk asli disana hanya sekedar nongkrong atau hunting berfoto foto.
Ney pun lalu naik di bangunan tua tersebut Ay hanya mengikuti arah langkah kaki Ney membawanya duduk di salah satu bangunan itu memandang pemandangan indah di atas bebatuan tersebut.
Untung lah suasana saat ini tak terlalu ramai hingga Ney bisa leluasa bicara tanpa di perhatikan orang orang sekitar disini.
Setelah mereka duduk dengan nyaman Ney memulai pembicaraan nya yang 2 minggu lalu ingin disampaikan kepada gadis yang berada disamping nya.. namun terhalang oleh keadaan dan kejadian yang menimpah hp kesayangan nya.
"Hmm.. gue minta maaf yah Ay" ucapnya memulai obrolan yang sedikit canggung.. serta perlahan menarik nafas lalu menghembuskan dengan kasar.
"Untuk ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
"My First Girl"
Romance"True Story" Gue rasa ini benar benar udah gila.. Gimana bisa gue suka dan jatuh hati sama seorang yang notabene nya sama kayak gue. sumpah demi apapun Ini kali pertama gue rasakan hal yang berbeda, bahkan teramat sangat cantik jika dia harus jadi...