Tyson belum pernah ke Dunia Bawah sebelumnya. Dan dia berjanji pada dirinya sendiri dia tidak akan mau kesini lagi. Bau disini seperti ganggang laut busuk. Tyson rindu air, dia rindu laut. Dia tetap mengikuti Hades semakin ke dalam Dunia Bawah. Dan disini panas. Tyson berkeringat seperti habis berlari marathon berkilo - kilometer. Dia memikirkan ini sambil berjalan sehingga dia tidak menyadari bahwa Hades, pamannya sendiri sudah berhenti, sehingga dia menabrak punggung Hades dan hampir terisap oleh jubah kegelapan yang dipakai Hades yang berisi orang - orang mati yang menderita dan meratap. Tyson mundur dengan panik.
"Hati - hati bocah."
"Maaf Paman, aku tidak melihatmu berhenti." ujar Tyson sambil menggaruk - garuk kepalanya dan menatap jubah tersebut dengan ngeri. Tyson lalu menengadah ke atas dan terkejut melihat gerbang hitam legam menjulang dengan megah dan seekor anjing rottweiler yang mirip sekali dengan Mrs. O'Leary hanya saja, yah kepalanya ada tiga. Sang anjing mengendus - endus Tyson dengan girang, Tyson mempunyai prasangka buruk bahwa sang anjing mengira Tyson adalah makanan anjing. Tyson mundur perlahan akan tetapi sang anjing menggonggong sehingga tanah dan pagar gerbangnya bergetar.
"Tenang nak. Tyson, inilah Gerbang Erebos." ucap Hades dengan penuh percaya diri.
"Eh Gerbang Erebos itu apa?" tanya Tyson dengan polos.
"Demi Dewa - Dewi bocah, kau tidak buta kan? Tidak bisakah kau lihat gerbang besar hitam yang ada di depan mu ini?"
"Eh iya, aku melihatnya."
"Inilah Gerbang Erebos bocah, bah! Pasti si tua Poseidon lupa memasukkan sel otak ke dalam kepala mu!"
"Hey, itu jahat."
Tapi Hades tidak memperdulikan omongan Tyson karena dia sudah melenggang masuk ke dalam Gerbang Erebos yang terbuka secara otomatis bagi Hades. Iblis - iblis bersayap berterbangan di dalam gerbang sambil menyeringai ke arah Tyson. Tyson gemetar dari ujung kepala sampai ujung jari kakinya. Banyak setan - setan yang tidak sedap untuk dipandang berjalan sepanjang jalan setapak yang ada di dalam Gerbang Erebos. Akhirnya, Tyson memutuskan untuk berjalan sambil menundukkan kepala karena tanahnya tidak begitu menyeramkan. Akan tetapi Tyson terpaksa mendongak ke atas saat Hades angkat bicara.
"Dengar bocah, aku tidak mau membantu mu dan saudari saudara mu, apalagi si Jackson kurang ajar itu. Akan tetapi bukan berarti aku tidak akan membantu mu. Tetap saja, jangan mencoba menguji kesabaran ku bocah, karena aku akan membakar tubuhmu hingga hangus. Kau mengerti? Kau akan tinggal di istana ku selama beberapa waktu untuk memulihkan diri. Dengar bocah, aku tidak bisa membantu banyak, akan tetapi aku bisa mencoba untuk melakukan sesuatu."
Tyson ingin memeluk Hades akan tetapi Tyson ragu bahwa Hades akan menghargai gestur tersebut.
"Terimakasih banyak eh Paman."
Selang beberapa menit kemudian, mereka sampai di istana megah dengan pohon buah - buahan yang berkilauan dan sangat menggiurkan. Tyson tergoda untuk mengambil satu dan memakannya karena dia harus mengakui bahwa dia sangat lapar. Akan tetapi ucapan Hades menghentikannya.
"Jangan coba - coba bocah, Persephone akan memanggangmu hidup - hidup jika kau mencuri dari pohonnya. Lagipula, jangan makan apa pun dari Dunia Bawah, karena jika kau makan sesuatu dari sini, kau akan terjebak di Dunia Bawah selamanya. Aku mengatakan ini karena aku tidak tahan untuk membayangkan bahwa aku harus menoleransi keberadaanmu disini selamanya."
Tyson yang secara tidak sadar sudah mengulurkan tangan untuk mengambil salah satu buah yang mirip buah plum dari pohon disebelah kirinya langsung menarik tangannya dan mengelus - elus tangan tersebut dengan tangan yang satunya seakan - akan tangan tersebut melepuh karena panas. Tyson berjalan mengikuti Hades sambil membayangkan dia sedang di dunia atas menikmati padang rumput dengan buah - buah asli mengelilinginya. Akan tetapi agak sulit untuk membayangkannya saat kau dikelilingi oleh suara teriakan orang - orang yang menderita, dinding - dinding api yang membara dan udara yang berbau belerang, dan masuklah mereka ke dalam ruang makan dimana Persephone sedang duduk menikmati sebuah apel. Perut Tyson menjadi keroncongan melihatnya. Persephone segera menyadari kedatangan mereka dan melempar buah apel yang belum habis tadi ke udara dan secara tiba - tiba ada sesosok hantu yang muncul dari udara kosong dan menangkap buah apel tersebut sebelum sempat menyentuh tanah. Tyson tersentak kaget.
"Wah wah, putra Poseidon, sebuah kejutan yang menyenangkan sekali. Mana si Jackson?"
Hati Tyson menjadi perih saat Persephone menyebut nama Percy karena sejujurnya, Tyson tidak tahu apakah Percy baik - baik saja, dan Abrielle juga. Dia jadi merasa bersalah malah santai - santai di istana Hades.
"Hmm aku tidak tahu dimana Percy berada, atau Abrielle."
"Siapa Abrielle?" tanya Persephone.
"Hmm saudariku yang lain."
"Oh, tidak pernah dengar." ucap Persephone sambil berjalan menghampiri Hades.
"Apa yang mau kau lakukan terhadap tamu kita?" tanya Persephone.
"Panggil para pelayan dan masukkan dia ke salah satu kamar, banyak yang harus kita bicarakan."
"Faye! Bawa dia ke dalam kamar tamu."
Yah, Tyson ingin mengatakan bahwa dia terkejut bahwa Faye adalah seorang mayat hidup, akan tetapi sepertinya Tyson sudah mulai terbiasa melihat orang - orang mati yang masih hidup. Tyson mengikuti Faye semakin masuk ke dalam lorong istana yang lama kelamaan semakin gelap dan saat Tyson menoleh ke belakang, Persephone dan Hades sudah menghilang.
**Please di comment ya untuk next update
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night
FanfictionApa yang akan terjadi jika sang Malam, Ibu dari segala macam kegelapan dan kekejaman ikut turun tangan dalam misi untuk menggagalkan Abrielle untuk menyelamatkan dunia?