IV. Annabeth

1.2K 113 10
                                    

Annabeth membicarakan perkara itu dengan Percy di Pondok 3. Bisa dibilang, Annabeth dongkol dengan nasib yang lagi - lagi ditimpakan pada Percy. Apa maksudnya coba? Annabeth ingin mencekik Apollo dan Oracle Delphi bodoh. Dia jadi benci semua orang, terutama dewa - dewi. Dewa - dewi sepertinya tidak pernah lelah untuk menggunakan pacarnya itu untuk menjadi pion mereka.

Percy, Poseidon menyuruh mu...

Percy, Hera bilang...

Percy, Zeus mengatakan...

Percy, Hermes minta tolong...

Percy, Aphrodite mau bicara...

Annabeth kesal sekali sehingga, mungkin, dia bisa berangkat ke Olympus sekarang dan menampar dewa - dewi satu per satu.

"Percy, kau tidak bisa pergi ke sana sendirian! Apakah kau ingat bahwa kita hampir mati disana? Jika tidak ada Raksasa dan Titan disana? Jika tidak ada Damasen dan Bob? Bagaimana? Bisa tidak kau pikir dengan akal sehat sekali saja? Polybotes bahkan bisa mencium mu dari jarak bermil - mil? Hanya kau sendiri! Dan sekarang? Kau bersama 2 anak Poseidon yang lain? Bagaimana kau akan selamat, Otak Ganggang?" jerit Annabeth.

"Aku mengerti Annabeth, tapi aku tidak bis-"

"Kau tidak mengerti! Kau tidak tahu, betapa putus asanya aku sewaktu kau menghilang dan jika kau tidak kembali..." jeritan Annabeth pecah menjadi tangisan. Dalam lubuk hati Annabeth, dia tahu, dia tidak boleh marah - marah pada Percy, yang salah adalah dewa - dewi. Sekarang Annabeth mengerti apa maksud Luke Castellan, putra Hermes. Dia mengatakan tidak ada gunanya membantu para dewa. Mereka tidak menghargai. Annabeth berani menantang dewa mana pun sekarang, yang mengatakan bahwa dia dan Percy tidak pantas mendapatkan kehidupan yang aman, tentram dan layak pada akhirnya. Pahit dahulu, manis kemudian, itulah pepatah Cina yang diutarakan oleh Frank Zhang kepada Annabeth. Annabeth berpikir apakah pahitnya belum cukup? Kenapa dewa - dewi selalu menuntut lebih? Percy kan bukan dewa seperti mereka (walaupun dia pernah ditawari oleh Zeus).

Tiba - tiba Percy memeluknya. Pelukan Percy seperti biasa selalu hangat dan Di Immortales, wangi laut menguar dari diri Percy. Annabeth tak kuasa menahan tangis. Sia - sia saja semuanya. Tapi tidak, Annabeth adalah putri Athena, dia tidak boleh kelihatan lemah, bahkan di depan pacarnya sendiri.

"Kau tahu kan siapa yang akan kau hadapi?" tanya Annabeth setelah melepaskan diri dari pelukan Percy.

"Ya aku tahu, dan tidak akan mudah mengelabuinya seperti pertama kali." jawab Percy sambil tersenyum. Annabeth tidak tahu bagaimana pacarnya masih sanggup tersenyum dengan mengetahui dia akan memasuki Tartarus untuk kedua kalinya. Annabeth nyaris gila setelah keluar dari sana. Mungkin Percy memang jadi gila, sesuatu memang telah berubah dalam diri mereka, sesuatu yang tidak akan kembali seperti semula.

"Nyx tidak bisa dikalahkan Otak Ganggang, dia adalah dewi elementer." ucap Annabeth pelan. "Jadi dengan strategi apa? Kau akan... Aku bahkan tidak tahu kau harus berbuat apa."

"Tenang Annabeth, aku pasti kembali." ucap Percy.

"Kau harus kembali, Otak Ganggang." balas Annabeth. Tiba - tiba pintu Pondok 3 menjeblak terbuka dan masuklah Abrielle dan Tyson serta menguatlah aroma laut disini.

"Hai Annabeth. Percy, kita harus pergi, ayo." ujar Abrielle datar. Pekemah ribut tentang Reyna dan Abrielle dikunjungi oleh Nyx. Dikunjungi oleh dewa - dewi elementer? Itu mimpi buruk namanya. Dewa - dewi elementer seperti Tartarus, Khaos, Gaea dan Ouranous tidak akan sudi mengunjungi demigod lembek jika tidak benar - benar ingin membunuh mereka.

"Nah Annabeth, aku harus pergi, jaga dirimu baik - baik ya, aku pasti kembali." ucap Percy lembut sambil mengecup dahi Annabeth. Percy lalu mengambil tasnya di kasur lalu menggandeng tangan Annabeth. Abrielle, Percy, Tyson dan Annabeth berjalan ke arah pantai. Annabeth mengecek kembali tas Percy. Ambrosia, nektar, tali, korek api, kain, botol minum, drachmas, baju ganti, topi, lotion Boreas (karena di Tartarus panas sekali), masker mulut. Yah sepertinya sudah semuanya. Annabeth melihat Abrielle menaruh tangannya di air laut dan memejamkam mata untuk berkonsetrasi? Berdoa? Kemudian di tengah - tengah laut terdapat gelombang lingkaran yang artinya Poseidon menjawab Abrielle. Annabeth tidak boleh membujuk Percy untuk tinggal lebih lama, bisa - bisa itu akan membuat Percy berat hati untuk meninggalkan Annabeth atau yang lebih parah lagi, Percy memutuskan untuk tinggal. Annabeth melepas tangan Percy dan rombongan Pramuka Siaga Poseidon pun menghilang di hutan.

The NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang