Help Me!

105 4 10
                                    

"Gue mau lo bantu gue bangkit dengan uluran tangan lo, setelah gue bangkit, kita akan sama-sama berdiri untuk saling menggenggam dan tidak melepaskan."
-Deren

•••

Setelah hari itu, hari dimana Pink benar-benar pergi. Tidak ada satupun teman SMP nya yang tahu dimana keberadaan Pink. Kedua orangtuanya pun menutupi keberadaan Pink. Pink tidak ingin menghubungi siapapun kecuali kedua orangtuanya. Pink tidak ingin ada yang mengetahui keberadaannya kecuali kedua orangtuanya. Pink benar-benar ingin menjauh dari orang-orang yang tidak penting di kehidupan Pink.

Satu tahun berlalu...

Saat ini Pink sudah kelas 2 SMA. Hari-harinya ia lewati seperti biasanya. Tidak ada yang istimewa. Ia melakukan aktivitas sehari-hari lalu belajar, belajar, dan belajar. Tidak ada main, bersenang-senang, berteman, dan hal gila lainnya yang biasa dilakukan anak remaja.

Tap. Tap. Tap. Suara sepatu Pink terdengar ketika ia melangkah menuju parkiran mobil yang berada di tempat yang sangat sepi. Pink membuka pintu bagasi mobil, lalu memasukkan barang belanjaannya. Setelah selesai ia menutup pintu bagasi mobilnya. Pink terlihat keheranan saat ia menutup pintu bagasi mobil, di pintu bagasi tersebut menampilkan dua orang lelaki bertubuh besar tepat di belakang Pink, padahal sebelumnya Pink tidak melihat satu orang pun yang berada di tempat parkir ini.

Dengan sigap Pink menoleh ke belakang. Napasnya memburu saat kedua lelaki tersebut melangkah maju semakin dekat dengan Pink.

"You're so beautiful" ucap salah satu lelaki tersebut.

"Calm down baby" sahut lelaki lainnya ketika melihat muka Pink yang sudah ketakutan.

"What you want?!" lagi-lagi nafas Pink memburu dan terdengar dengan jelas.

"I want you, baby" seorang laki-laki itu langsung memegang kedua tangan Pink dan menguncinya dengan tangan laki-laki itu sendiri hingga Pink tak kuasa untuk memberontak. Seorang laki-laki lainnya langsung membius Pink dengan memberikan obat bius pada sapu tangan yang saat ini sudah tertempel di hidung Pink.

"No! No! No!" Pink mencoba memberontak.

"Oh come on baby, it's oke" kedua laki-laki tersebut menyeringai.

"Help me! Help me! Help me! Help me..." Pink berteriak dengan kerasnya walaupun suaranya sedikit tidak jelas, lama-kelamaan teriakan itu semakin pelan dan mata Pink pun perlahan-lahan tertutup.

Salah satu dari lelaki tersebut menggendong tubuh Pink yang sudah tak berdaya.

"HEY YOU!!" seorang cowok dari ujung tempat sepi itu berteriak.

Lelaki yang sedang menggendong Pink menunjuk ke arah cowok di ujung sana menggunakan dagunya kepada lelaki di sebelahnya. Mengisyaratkan untuk mengurus cowok di ujung sana, sementara dia menggendong Pink dan membawa Pink pergi dari tempat itu.

Cowok di ujung sana langsung berlari yang diikuti dengan larian lelaki yang sudah menggendong Pink. Dia yang beberapa menit yang lalu berteriak dari ujung sana langsung menghajar salah satu lelaki yang mengganggu Pink dan tidak lari tadi. Mereka saling memukul. Hingga beberapa menit berlalu salah satu dari mereka tumbang dan yang masih berdiri namun terdapat banyak luka di wajahnya dan kakinya yaitu dia yang berusaha menyelamatkan Pink.

Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki cowok yang berusaha menyelamatkan Pink, dia berlari mengejar salah satu lelaki yang membawa Pink. Akhirnya dia bisa menahan laki-laki yang membawa Pink untuk tidak lari, dengan mencengkram erat kerah belakang baju lelaki itu. Mau tidak mau lelaki tersebut menurunkan Pink dan menghajar cowok itu. Dengan sisa-sisa tenaga yang sudah cukup banyak terkuras, cowok itu masih saja membalas pukulan-pukulan dari lelaki jahat itu. Namun tak disangka lelaki jahat itulah yang tumbang dan langsung meninggalkan cowok tersebut bersama dengan Pink.

P.I.N.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang