Hari ini SMP Cahya mengadakan perpisahan di sebuah gedung sekolahnya sendiri yang sangat luas. Gedung itu sengaja dibuat untuk merayakan berbagai macam event di sekolah itu. Para siswa dan siswi kelas 9 menganggap hari ini adalah hari penuh kebahagian karena mereka lulus dan akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun hari ini juga adalah hari yang penuh air mata karena beberapa jam kedepan mereka akan meninggalkan sekolah, teman-teman, serta kenangan yang mereka bangun semasa SMP.
Tapi bagaimana definisi Pink tentang hari ini? Pink berfikir bahwa menurutnya hari ini adalah hari keberuntungannya karena Pink akan meninggalkan semua masalah yang pernah Pink alami diawal masuk ke SMP Cahya. Setelah beberapa bulan Pink harus menghindari masalah tersebut dengan sibuk mengikuti beberapa olimpiade dan mengejar beasiswa ke luar negeri. Akhirnya Pink berhasil menggapai beasiswanya ke luar negeri setelah mengejarnya selama beberapa bulan. Selain itu dengan kepergiannya keluar negeri, Pink akan dengan cepatnya melupakan masalahnya dan Pink merasa bahwa disana ia tidak akan mendapat masalah karena menurutnya orang-orang di luar negeri cukup memiliki sifat individual yang tinggi. Jadi menurutnya itu akan cocok dengan sifat Pink sendiri.
"Pink kita sudah sampai" ucap Katrin, mama Pink yang sedang duduk di kursi mobil di sebelah Pink sambil menyadarkan Pink dari lamunannya.
"Ha? Oh iya mom" ucap Pink yang sadar dari lamunannya sambil tersenyum tipis.
"Udah siap?" tanya Katrin.
"Udah mom" jawab Pink singkat.
"Gimana? Kita turun sekarang?" tanya Katrin lagi.
"Mom, daddy serius nggak bisa datang ke acara perpisahan aku?" ucap Pink mengabaikan pertanyaan Katrin.
"Daddy lagi sibuk sayang, kayanya kali ini daddy benar-benar nggak bisa diganggu. Karena kali ini daddy lagi ada meeting dengan anggota perusahaan besar. Maafin daddy yah sayang. Mom janji kelulusan Pink nanti di SMA, mom sama daddy pasti datang" ucap Katrin berusaha membangkitkan semangat Pink.
Pink melirik jam tangannya, acara sebentar lagi akan dimulai. Pink menghela nafas, "ya udah mom, ayo kita turun. Acara sebentar lagi mau dimulai" ucap Pink kemudian.
"Oke" jawab Katrin singkat dan langsung turun dari mobilnya.
"Pak Umar doain aku yah" ucap Pink sebelum turun dari mobilnya.
"Tentu non" jawab Pak Umar cepat dan yakin.
Pink tersenyum. Lalu dia turun dari mobilnya. Lagi-lagi Pink menghela nafasnya panjang. "Oke, hari terakhir. Semangat Pink!" ucap Pink kepada dirinya sendiri.
"Ayok mom" Pink langsung menyusul mamanya yang berada di depan Pink.
Katrin tersenyum.
Pink dan Katrin masuk ke gedung sekolah itu. Disana sudah dipenuhi orang-orang yang sedang bercanda riang, berfoto, dan lain sebagainya. Tidak lama kemudian, pembawa acara naik ke atas panggung dan memberikan salam pembuka, tanda acara dimulai. Pink dan Katrin berpisah karena sudah aturannya bahwa wali murid dan murid, duduk di tempat yang sudah disediakan masing-masing.
Beberapa jam acara sambutan dan lain-lain sudah berlalu. Sekarang waktunya pengumuman peringkat kelulusan.
"Waktunya kita mengumumkan peringkat satunya. Dan... peringkat pertamanya adalah... Pink dari kelas IXA!!!" ucap pembawa acara setelah membacakan peringkat 2 sampai 10. "Untuk Pink dipersilahkan maju" ucap pembawa acara lagi.
Pink tersenyum lalu melangkahkan kakinya menuju panggung. Sontak semua mata tertuju pada Pink. Mata yang berbinar-binar menandakan decak kagumnya. Bagaimana tidak? Pink sedang berjalan dengan anggunnya menggunakan baju perpisahan yang simple namun elegant, make up yang tipis dan natural tercetak di wajah cantiknya, dan sekarang dia sedang berjalan menuju panggung karena dia mendapat peringkat pertama.
Pink berdiri di panggung dan mengucapkan kesan pesannya semasa di SMP Cahya, mengucapkan terimakasih kepada Tuhan, mengucapkan terimakasih kepada guru yang sudah membimbingnya sampai mendapatkan peringkat pertama, mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah, dan lain-lain. Setelah selesai berbicara, Pink berdiri di sebelah Davin karena Davin peringkat kedua. Kemudian guru-guru menuju panggung untuk ikut berfoto dengan siswa siswi peringkat 10 besar.
Acara kelas 9 telah selesai. Sekarang sudah memasuki acara hiburan yang dibawakan oleh siswa siswi SMP Cahya dari kelas 7, 8, bahkan 9. Namun Pink lebih memilih untuk pulang duluan.
"Mom kita pulang yuk" ajak Pink.
"Kamu nggak mau foto-foto sama teman kamu dulu? Atau nunggu acara sampai selesai gitu?" tanya Katrin.
"Kayaknya nggak deh mom, aku mau siap-siap buat lusa kan aku udah pindah ke Perancis" ucap Pink mencari alasan.
"Oh ya udah kalau gitu, yuk kita cari taksi" ucap Katrin mengerti.
"Emang Pak Umar kenapa mom?" tanya Pink.
"Katanya Pak Umar nggak bisa jemput, ban mobilnya bocor" ucap Katrin tidak yakin.
"Oh ya udah, yuk mom" ajak Pink.
Pink dan Katrin berjalan berdampingan keluar dari gedung sekolah itu.
"Halo tante" ucap seorang cowok yang sekarang sedang berjalan menuju Pink dan Katrin.
Pink mematung. Pink sangat berharap orang yang dipanggil bukanlah Katrin melainkan orang yang sekarang sedang di belakang Pink.
"Halo sayang" ucap Katrin menjawab cowok yang menyapanya tadi sambil berjalan menuju cowok tersebut.
Pink mematung. Apa-apaan ini! Batin Pink berkata. Pink masih berdiri di tempatnya sedangkan Katrin meninggalkan Pink menuju orang tersebut.
"Kamu apa kabar?" tanya Katrin.
Cowok tersebut mencium tangan Katrin, "baik tante, tante apa kabar?" jawab cowok tersebut kemudian, yang sepertinya sudah akrab dengan Katrin.
"Seperti yang kamu lihat sekarang sayang, tante baik-baik aja" Katrin tersenyum.
"Oh iya kamu mau masuk SMA mana?" tanya Katrin.
"Aku terserah mommy sama daddy tante" cowok tersebut tersenyum.
"Oh. Tante nggak nyangka kamu bisa satu sekolah dengan anak tante" Katrin mengacak-acak rambut cowok itu.
"Anak tante?" tanya cowok itu bingung.
"Iya, Pink" Katrin melihat disampingnya tidak ada orang.
Cowok itu melebarkan matanya tak percaya.
Katrin menoleh kebelakang dan melihat Pink masih berdiri disana. "Pink sayang, sini" ucap Katrin.
Mau tidak mau Pink berjalan ke arah Katrin.
"Pink kamu sudah kenal sama dia?" tanya Katrin menunjuk ke arah cowok itu ketika melihat ekspresi gugup Pink.
"I...iya mom, aku kenal. Di...a Ranz, dia sekelas sama aku" ucap Pink gugup.
***
Hai ketemu lagi ^^
Semoga suka ya ;), jangan lupa vote and comment 😘
![](https://img.wattpad.com/cover/100838824-288-k67118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
P.I.N.K
Teen Fiction"Saat pertama kali Gue lihat Lo, entah kenapa ada suatu perasaan asing disana yang mengisi sebuah kekosongan. Hingga Lo menjadi orang pertama yang bisa membuat Gue untuk ngasih segalanya. Terutama kebahagiaan Gue" -Davin "Lo adalah satu-satunya oran...