Rindu

1.2K 108 0
                                    

Yoon Gi pov :

Kenalin gue Yoon Gi, kalo mau tau nama lengkap gue tanya sama Ahjussi Google aja. Oke, abaikan.

Pagi ini gue lagi duduk dibangku balkon kamar asrama gue. Temen kamar gue itu Jungkok. Dia lagi olahraga ringan di dalam. Gue beranjak dari duduk dan langsung mengambil jaket gue beserta barang yang dibutuhkan.

"Mau kemana lo?"

"Gue mau keluar sebentar."

"Jangan bilang kalo lo mau ngajak Indri jalan?"

"Ngaco lo! Emang iya, kenapa? Cemburu? Ada Lastya sono. Lo sekarang suka sama cewek yang pake penutup kepala itu? Apa namanya? Ke-rrud-ung?"

"Kerudung kali. Lo juga, bilang orang aja. Udah sono, gue main sama yang lain aja, dah."

Jungkok malah pergi ninggalin gue, dia langsung hilang aja. Ketua kelas macam apa dia? Serah dia lah.

Dan apa yang kalian baca tadi emang benar. Gue mau ngapelin calon cewek gue, haha, gue ngarep banget yak. Waduh, kaya nya Indri bukan tipe cewek yang suka pacaran deh.

Sekarang gue udah di depan kamar asrama mereka. Saat gue berjalan ke sini, banyak pandangan siswi, gue juga gak ngerti. Pintu kamar indri terbuka, yang keluar malah Ina.

"Oppa, ngapain disini?" bisik Ina.

Ngapain sih bisik-bisik?

"Gue mau ngapelin cewek gue." Ucap gue berhasil ngalihin perhatian para siswi yang sedang mondar-mandir gak jelas dari tadi.

Gue nahan ketawa melihat ekspresi keterkejutan mereka. Bravo...

"Maksud oppa apa sih?"

Masih belum ngerti juga, "Gue tunggu lo di depan sekolah. Kalo mau ngajak ketiga temen lo, terserah. Intinya gue mau ngajak lo ketemu sama ibu gue." balas gue dengan bisikan pula.

"Beneran?" Tanya Ina girang.

"Iya, mau gak? Gue gak ada temen nih."

"Oke, oppa tunggu sepuluh menit lagi ya. Kita bakalan pergi. Oke. Dah." Ucap Ina langsung masuk ke kamarnya.

Gue berbelok arah, berjalan menuju gerbang depan sekolah sambil main wifi.
***

"Sendirian aja?" Tanya gue ke Ina yang baru saja muncul.

"Mereka bertiga mau ke rumah Hye Bi, gue mau ikut. Tapi, karena oppa mau ketemu sama ibu oppa, mereka nyuruh buat ikut oppa. Mereka minta maaf kalo gak bisa ikut." Jelas Ina dengan sedikit kecewa.

"Ya udah, ayo kita pergi." Ucap gue sambil merangkul bahu Ina.

Gue melepaskan rangkulan gue dan duduk di kursi halte bus. Sebenarnya, gue pakai masker, gue pakai itu karena biar gak dikenali. Tau sendiri kalau gue itu personil Bts. Hehe, emang bener, kan?

Udah, gak usah bilang kalau gue itu pemalu, enggak, cuma mau aman aja. Oke, kayaknya cerita ini makin ngawur gara-gara gue wkwkwk.

Bus datang tepat pada waktunya, gue dan Ina bergegas naik dan mengambil tempat duduk.

"Mereka tadi ngapain sebelum kamu pergi?" Tanya gue membuka suara.

"Mereka atau mereka?" goda Ina, senyum jailnya tampak setelahnya.

"Ya, mereka siapa lagi? Lastya, Hye Bi, dan Indri." Ucap gue agak salah tingkah. Ini bocah kenapa lagi natap gue segitunya?

Dia menyipitkan mata sambil menatap gue. Apa dia curiga sama gue?

"Kenapa natap gue gitu? Naksir baru tau."

Ina berdecih dan tertawa pelan.

"Maaf ya, oppa itu apa ya? Naksir? Sekali lagi maaf, apa oppa yang naksir dengan gadis yang dikelas dan duduk di samping oppa?"

Pertanyaannya membuat gue bungkam. Dia tau dari mana? Dia masih natap gue penuh intimidasi. Gue tetap berusaha supaya stay cool. Gerah nih, ada kipas gak?

"Kenapa oppa diam? Ina benar, kan? Ina bisa lihat dari sikap oppa selama ini sama dia. Tapi oppa tenang aja, Ina bakalan jaga ini semua, seperti oppa yang mau menjadi pelindung Ina. Menganggap Ina sebagai adik perempuan oppa yang manis."

Ia tersenyum setelahnya, Ina memang sangat sulit ditebak. Apa yang ada dipikirkannya juga tak dapat dibaca. Tapi, gue sangat bersyukur mempunyai adik angkat yang sayang dengan gue seperti ia sayang kepada ayah gue.

"Oke, gue pegang janji lo. Oh iya, gue mau tanya."

"Tanya apa?"

"Sejak kapan lo berteman dengan Hye Bi? Kenapa sekarang kalian itu sangat akrab? Padahal dulu Hye Bi itu benci banget sama lo."

"Sejak dia sadar, dia minta maaf atas kesalahan nya selama ini pada Ina. Ina maafkan, kita jadi berteman sekarang. Ina lebih suka Hye Bi yang sekarang. Sama dengan Indri dan Lastya."

"Maksudnya?"

Beneran, gue gak ngerti di kalimat akhir. Kadang gue agak lemot kalau mendengar nama Indri di sebut. Gue juga gak tau.
***

Assalamu'alaikum guys, update dan gue rasa part ini akjklh. Semoga pada suka. Love love.
Wassalam.

Kim Indri [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang