Lebih dari lima belas menit acara telah di mulai. Para orangtua sudah datang, pemuda itu mengintip dari samping panggung. Apakah wanita itu datang untuk melihatnya, atau itu semua hanya hayalan belaka.
Sekolah tempat Indri dan Lastya merupakan sekolah yang jurusan untuk dapat menjadi artis dan penyanyi. Namun, ada jurusan non artis dan penyanyi disana atau bisa disebut umum. Tetapi tak menutup kemungkinan mereka untuk dapat menunjukkan bakatnya. Makanya, saat ada acara di sekolah itu, banyak orang-orang berdatangan.
Kali ini Indri dan Lastya tak melewatkan acara ini. Apalagi Lastya yang notabene pecinta drama Korea. Ia merasa ini surprise, ia merasa berada di salah satu serial Korea. Menonton show cast, di depan panggung ada para penilai dari beberapa manajemen artis. Pertunjukan demi pertunjukan ditampilkan oleh siswa dan siswi yang berbakat.
Wanita paruh baya itu duduk diantara para penonton. Ia sempat melihat Yoon Gi disamping panggung mencari-carinya. Ia kemudian menatap pria itu, pria yang dulu ia cintai, dan sejak beberapa minggu yang lalu mengunjungi kedainya. Ia tak tau apa alasannya. Amplop putih itu ia terima ketika pria itu hendak keluar dari kedainya.
"Aku harap kau datang melihat Yoon Gi. Dia akan ikut show cast."
Ucapan pria itu masih ia ingat bulat-bulat dipikirannya. Pria itu duduk di kursi VVIP bersama orang penting lainnya. Ia juga sempat mencari-cari keberadaan wanita itu.
Saat ini Indri dan ketiga tanya menonton penampilan Yoon Gi seperti biasa. Entah apa yang ada di pikiran Yoon Gi berkeinginan tampil disana. Tetapi, setahu Ina, Yoon Gi hanya sebagai tamu.
Benar saja, pemuda itu tampil dengan teman-temannya. Matanya masih mencari keberadaan wanita paruh baya itu. Kemudian melihat sejenak ke arah Indri duduk.
Indri melambai ke arah wanita paruh baya yang duduk tak jauh dari tempat duduknya. Yang pastinya, wanita itu ia kenal saat mereka pergi ke Busan beberapa hari yang lalu bersama keluarganya. Wanita itu sudah dikenal baik oleh ayahnya, mereka merupakan teman sedari kecil. Namun, berhenti sementara karena suatu hal.
"Anak mu sudah besar, mereka cantik. Mirip dengan mu, hanya saja dia agak Indonesia."
"Alhamdulillah, putra mu juga semakin mirip dengan mu. Walaupun ia kadang mirip dengan mantan suami mu."
Pandangan wanita itu berbeda kepada Indri saat mereka bertemu. Indri juga tak tau, apakah hanya ia yang merasakan atau wanita itu juga. Wanita itu tampak senang ketika mereka berbincang-bincang.
"Indri, lo nggak zuhur?" Lastya mencolek bahu Indri.
"Ayo. Ina, kita sholat dulu ya."
Ina hanya mengangguk pelan kemudian kembali menatap panggung. Ketiga gadis itu pergi ke ruangan tempat mereka biasa untuk sholat. Hye Bi juga ikut dengan mereka.
***Ia berhenti, "Ibu?" Ucap Yoon Gi dengan sedikit berteriak.
Wanita itu hanya berdiri menatap putra kesayangannya itu. Ia sudah lama tak melihat putranya dan sekarang sudah tumbuh dewasa. Kadang, jika ia merasa rindu, ia menonton di televisi.
"Kalian sudah bertemu." Suara berat itu memecah keheningan diantara mereka.
"Ayah." Yoon Gi masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Pria itu mendekati Yoon Gi dan meletakkan kedua tangannya di bahu Yoon Gi. Ia menatap dalam mata putranya itu. Yoon Gi masih terdiam, menunggu apa yang akan dilakukan oleh ayahnya.
"Maafkan ayah, ayah tak akan melarang kamu jika ingin menemui ibu. Ayah tau, kamu selalu memiliki keinginan untuk bertemu ibu mu selama ini. Ayah sudah mengerti semua, seseorang menyadarkan ayah."
Yoon Gi tersenyum, "aku sudah memaafkan, Ayah. Aku senang jika Ayah kini bisa lebih akur dengan Ibu." Ucapnya seraya melihat ibunya sekilas.
"Temui ibumu, ayo." Pria itu menepuk bahu Yoon Gi.
"Baik, Ayah."
Yoon Gi berjalan mendekati ibunya dengan senyuman yang mengembang di wajahnya. Ia memeluk ibunya erat. Ia tak ingin melepas pelukan ini. Pelukan seorang ibu yang sudah lama ia rindukan sejak dulu.
Be End
***
Assalamu'alaikum guys, ini merupakan bab terakhir Kim Indri. Alasannya memang sampai disini. Mungkin ada yang merasa tak sesuai harapan. Sekali lagi, memang aku menulis sampai disini dan memang itu sudah aku rencanakan dari awal.
Alhamdulillah, aku bisa nyelesain tulisan ini. Terima kasih buat Rasulullah SAW. Makasih buat temen yang minta cerita ini. Makasih buat semua readers, thanks you so much. Maafin jika ada kata-kata yang salah. Makasih buat semuanya. Love Love.
Wassalam.
Sibolga, 17 Juni 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Indri [Complete]
Fiksi RemajaIni berawal dari pertukaran pelajar yang dilakukan Indri dan Lastya yang lolos di salah satu Sma swasta yang terkenal di Seoul, Korea Selatan. Bertemu dengan seseorang yang membuat Indri kesal dengan sikap dan perilaku orang itu. Apa yang akan terja...